Dr. Hario Tilarso, SpKO FACSM
Suatu penyakit atau kelainan yang ada terutama pada Olahraga binaraga adalah ginekomastia. Bahasa Inggrisnya adalah Gynecomastia, yang artinya dada (payudara) wanita. Keadaan ini adalah dimana seorang laki-laki mempunyai payudara yang besar yang menyerupai wanita. Pada keadaan normal seorang wanita memang secara otomatis mempunyai payudara yang besar, karena fungsinya adalah untuk menyusui. Payudara adalah merupakan suatu jaringan lemak yang berisikan kelenjar-kelenajr susu, dan kelenjar ini akan mengeluarkan susu pada saat menyusui puting susu ibunya. Laki-laki tidak mempunyai payudara karena memang tidak berfungsi untuk menyusui.
Keadaan ginekomastia ini dapat terjadi pada laki-laki karena adanya pemakaian hormon, dalam hal ini testosterone, pada olahraga binaraga terutama pada binaraga tujuan utama adalah membuat otot-otot menjadi besar dan simetris serta tampak batas-batasnya. Hal ini dapat dicapai dengan jalan melakukan latihan beban (weight training) yang teratur. Latihan beban akan mengakibatkan otot terbebani berlebihan dan mengalami robekan-robekan pada serabut ototnya. Otot yang robek ini akan mengalami pemulihan pada saat istirahat dan apabila ditambah asupan protein yang cukup banyak, maka serabut-serabut otot tersebut akan membesar. Latihan beban yang efektif untuk membesarkan otot adalah 3-4 kali per minggu dengan berat beban yang cukup. Berat beban ini misalnya 80-90% x 1 RM (Repetisi Maksimal), yaitu berat beban yang cukup untuk merangsang pembesaran otot. Banyaknya set adalah 6-10 set yang artinya harus cukup lama pelaksanaannya. Tentunya tidak dilupakan asupan gizi yang cukup, terutama cukup protein.
Seperti diketahui, protein adalah merupakan suatu zat pembangun tubuh, membangun kembali sel-sel yang rusak dalam hal ini serabut otot. Karbohidrat juga penting karena merupakan sumber tenaga untuk mengangkat beban. Kebutuhan protein ini kira-kira 0,8g/kgBB/hari untuk orang awam. Untuk atlet sepak bola, tinju, dll, kebutuhan tersebut adalah 1,2-2g/kgBB/hari. Untuk binaraga dibutuhkan protein sebanyak 3-4g/kgBB/hari, dan protein sebanyak ini didapat dari makanan sehari-hari dan tambahan protein dalam suplemen yang dimakan.
Banyak binaragawan yang merasa upayanya untuk membesarkan otot kurang maximal, sehingga mereka memakai tambahan suplemen berupa hormon laki-laki, karena yang membuat otot menjadi besar adalah hormon laki-laki yang disebut testosteron. Zat ini sering disuntikan, karena mereka menganggap makin banyak yang disuntikan maka makin besar ototnya. Tetapi ternyata pemberian hormon dari luar tidak sesederhana itu. Hormon testosteron yang diberikan tersebut akan mengubah keseimbangan hormon-hormon yang ada didalam dan menekan produksi testosteron yang alami dari tubuh. Hal ini akan menyebabkan gejala-gejala penurunan produksi sperma dan juga beberapa hal lain seperti berhentinya pertumbuhan tulang dan pendarahan pada hati (lever). Bila jumlah testosteron ditambah lagi, maka akan terjadi suatu proses yang disebut aromatase yaitu testosteron yang berlebih tersebut diubah tubuh menjadi estrogen – suatu hormon perempuan. Akibatnya akan terjadi kenaikan hormon estrogen dalam tubuh. Sebagaikonsekuensinya terjadilah beberapa perubahan sifat laki-laki menjadi wanita yang paling menonjol adalah perubahan suara. Yaitu yang tadinya suara besar (laki-laki) akan berubah menjadi melengking dan kecil seperti suara wanita.
Yang lain adalah adanya penumpukan lemak/jaringan ikat dibawah payudara, sehingga payudara yang normal laki-laki menjadi besar seperti payudara wanita. Seperti diketahui jaringan payudara ini menempel pada otot dada (petoralis mayor). Bila pembesaran ini lebih menonjol, maka tentunya akan mengganggu penampilan, karena terlihat payudara bergantung seperti wanita padahal otot-otot yang lain terlihat normal. Untuk mengobatinya, maka dapat diberikan obat-obatan yang menghambat proses aromatase tersebut, sehinga testosteron tidak berubah menjadi estrogen. Tentunya obat-obatan tidak umum karena jarang dipakai. Perlu waktu lama untuk “mengecilkan” payudara tersebut dan harus selalu dimonitor perkembangannya. Cara lain untuk mengobatinya adalah dengan jalan operasi, yaitu dengan mengangkat jaringan ikal tersebut sehingga ukuran payudara tersebut normal kembali.