Sebagian masyarakat kita mungkin masih asing dengan jenis sayuran ini, karena bila ditelisik lebih jauh brokoli memang tidak pernah ada dalam riwayat kuliner bangsa ini. Coba saja sebutkan, makanan atau masakan asli Indonesia apa yang menggunakan bahan baku brokoli? Namun, perkembangan kuliner saat ini ternyata banyak memberikan pencerahan bagi khasanah boga kita. Simak artikel berikut, untuk mengetahui kandungan nutrisi serta manfaat ‘ajaib’ dari brokoli.
Sebagai makanan brokoli biasanya diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih. Brokoli adalah bunga dari sayuran tanaman sejenis kubis-kubisan. Sayuran ini merupakan kumpulan dari kuntum bunga yang membentuk gerombolan bunga tanpa kuntum.
Tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an. Namun hanya kalangan tertentu saja yang aware akan kehadirannya. Namun nama brokoli mulai dikenal sejalan perkembangan lifestyle kaum urban di kota-kota besar pada decade 90-an. Sayuran yang satu varian dengan kubis, kol dan juga kangkung ini sebenarnya berasal dari daerah laut tengah dan dibudidayakan sejak masa yunani kuno.
Sayuran yang memiliki nama latin Brassica Oleracea Var Italia ini menyimpan kandungan lemak, protein, karbohidrat, serat, air, zat besi, kalsium, mineral, dan bermacam vitamin (A, C, E, Vitamin, ribofalin, nikotinsmide). Selain vitamin, brokoli juga mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, potassium, kalium, besi dan selenium. Zat lain yang terkandung didalam brokoli adalah sulfur dalam bentuk glukosinolat, senyawa antidot, monoterpene dan genestein. Flvonoid dan serat didalamnya juga memperkaya kandungan nutrisi dari brokoli.
Selain itu, brokoli ternyata diketahui mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Brokoli juga mengandung senyawaan isotiosianat yang sebagaimana sulforafan, ditengarai memiliki aktifitas anti kanker yaitu sebuah senyawa pencegah penyakit kanker. Karena keistimewaannya itulah, tak heran bila brokoli dinyatakan pula sebagai tanaman obat.
Brokoli mampu mengangkat kanker
Menurut penelitian, mengkonsumsi brokoli ternyata besar manfaatnya bagi tubuh. Apalagi bagi penderita penyakit kanker. Bahkan para peneliti yang peduli dengan para penderita kanker, mulai mencoba membudidayakan tumbuhan brokoli dengan ukuran super.
Brokoli yang hanya bisa tumbuh pada tempat yang bersuhu dingin ini diyakini para ilmuwan bisa menghindarkan seseorang dari penyakit kanker. Hal itu juga diyakini Institut Penelitan mengenai Makanan (IRF) di Inggris. Menurut mereka, brokoli yang berwarna hijau itu, memiliki unsur kimia bernama sulforaphane yang dipercaya bisa menahan efek berkelanjutan dari kanker dan dipercaya sebagai satu-satunya obat penekan penyebaran kanker dalam tubuh.
Karena asumsi itu pula, berarti secara logika, bila kita bisa memproduksi tumbuhan ini dalam kapasitas super, maka unsur kimia yang disebutkan tadi juga akan berkapasitas dan berdaya guna lebih besar. Bahkan Profesor Richard Mithen, Koordinator Penelitian IRF, menyatakan bahwa mengkonsumsi brokoli dengan porsi besar atau brokoli dengan level sulforaphane tinggi, memungkinkan para penderita kanker bisa lebih minimal mengalami potensi kesakitan.
Dr. Setiawan Dharlimantha, dalam bukunya yang berjudul ‘Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2’ menyatakan brokoli berkhasiat mempercepat penyembuhan penyakit serta mencegah dan menghambat perkembangan sel-sel kanker didalam tubuh. Terutama penyakit kanker yang berkaitan dengan hormone, seperti kanker payudara pada wanita, dan kanker prostat yang mengancam pria.
Khasiat lain dari brokoli
Brokoli memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah terjadinya kanker kolon, kanker prostat, kanker paru dan kanker perut. Zat terkandung didalam brokoli juga bermanfaat sebagai antioksidan. Sedangkan seratnya berkhasiat untuk mencegah konstipasi (sembelit) dan gangguan pencernaan lainnya.
Brokoli berkhasiat pula menghadang penyakit kulit seperti abses atau bisul. Nah, bila anda rentan terkena infeksi kulit, tak usah ragu, perbanyaklah menyantap brokoli. Khasiat lainnya, brokoli mampu mencegah serangan stroke. Ini terbukti melalui penelitian yang dilakukan tim Epidemologi dan Harvard University. Tanaman yang cocok tumbuh didataran tinggi ini juga sangat baik dikonsumsi penderita kencing manis. Kandungan chromium dan seratnya dapat mengatur kadar gula darah. Bahkan bila brokoli dikonsumsi sejak muda, dapat mencegah penyakit pengeroposan tulang (osteoporosis) di usia tua. Karena dengan zat yang ada didalamnya, brokoli dipercaya dapat memperkuat sel-sel tulang.
Selain bisa dimakan mentah, sayuran ini bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat. Masak sebentar agar vitaminnya tidak rusak dan warnanya tetap menarik. Agar brokoli tetap hijau segar, rebus dengan air mendidih yang sudah ditambahkan dengan ½ sdt garam dapur.
Resep obat brokoli
Mempercepat penyembuhan penyakit
Sediakan brokoli ukuran sedang. Potong seperlunya, kemudian cuci sampai bersih. Masak air, setelah air mendidih, blansir brokoli selama 2 menit. Setelah itu angkat dan tiriskan. Brokoli siap disantap bersama nasi. (Catatan: Jangan rebus brokoli terlalu lama, karena bisa merusak khasiatnya).
Mencegah nyeri haid
Santap brokoli yang telah diblansir atau dalam bentuk jus sejak 3 hari menjelang haid sampai haid berakhir.
Membuat jus brokoli
Setelah brokoli di blansir, angkat, lalu siram dengan air dingin (air es), kemudian tiriskan. Blender brokoli dengan air matang secukupnya. Minum jus brokoli bersama seratnya. (WHY)









