Pernahkah sahabat REPS bertanya-tanya soal kemandekan akan hasil latihan? Padahal semua usaha di gym telah dilakukan, mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang luar biasa pun sudah, namun tetap saja fakta tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan pada otot. Bahkan lebih buruk lagi, justru kini lemak yang bertambah sebagai penggantinya. Akhirnya kita hanya bisa terduduk lesu sambil bertanya-tanya ‘apa’ penyebabnya.
“Saya sudah melakukan segalanya dengan benar. Saya juga sudah menyeimbangkan antara latihan beban, istirahat dan makan lebih dari ratusan gram protein, lalu dimana letak kesalahannya?”
Mungkin, jawabannya telah terjadi sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh kita. Bisa jadi karena lingkungan di dalam tubuh kita sudah dipenuhi akan racun, sehingga tidak memungkinkan otot bisa tumbuh secara optimal. Atau justru dikarenakan meningkatnya kadar asam dalam tubuh, biasa dikenal dengan sebutan “Asidosis”.
Asidosis…? Ya, bisa saja asidosis adalah penyebab lain dari mandeknya hasil latihan yang selama ini dijalankan. Asidosis adalah suatu kondisi yang mana berlebihnya kadar asam di dalam cairan tubuh. Drugs.com mengatakan bahwa liver dan ginjal adalah organ tubuh yang diberikan tugas untuk bisa mempertahankan kadar asam dalam tingkat atau pada level yang tepat. Asidosis terjadi karena berlebihnya jumlah asam dalam tubuh atau bisa juga disebabkan oleh ketidak cukupan jumlah alkalin dalam tubuh sehingga tidak mampu mengendalikan kadar asam kebatas normal. Dan, over-exercising adalah salah satu penyebab dari beberapa jenis tipe asidosis.
Pengertian Asidosis
Metabolik asidosis terjadi ketika atau akibat dari meningkatnya kadar asam laktat yang amat tinggi dalam tubuh. Dari beberapa jenis asidosis yang telah diamati, hanya satu yang menjadi perhatian terbesar oleh para penggemar fitness, yakni lactic acidosis (asidosis laktat). Olahraga terlalu berat adalah faktor utama dari meningkatnya asam laktat dalam tubuh, yang kemudian akan menumpuk pada otot serta dikeseluruhan body fluid. Efek negatif dari meningkat atau menumpuknya asam laktat pada level yang kronis sesungguhnya dapat mengancam kejiwaan. Terlebih lagi jika terkombinasi antara aktivitas fisik yang berat dengan penyebab terjadinya penumpukan asam laktat seperti gagal liver ataupun hipoglikemik.
Penyebab Asidosis
Healthwise, sebuah situs informasi kesehatan yang dioperasikan oleh Cigna menjelaskan bahwa, “Ketika jaringan tubuh tidak memiliki asupan oksigen yang cukup seperti saat melakukan latihan anaerobic yang berat, tubuh akan segera memecah cadangan karbohidrat dalam tubuh untuk segera diubah menjadi energi. Namun sayangnya tidak hanya energi yang muncul dari proses pemecahan karbohidrat, melainkan juga melahirkan asam laktat sebagai produk sampingan dari pemecahan tersebut”. Seseorang dengan kondisi liver yang rusak, tentu tidak akan memiliki kemampuan dalam mengurai asam laktat secara efisien. Artinya banyak factor yang bisa menyebabkan terjadinya asidosis. Faktor lain yang berisiko terjadinya asidosis adalah obesitas, orang dengan infeksi berat, dan mereka yang kekurangan akan gizi.
Asidosis akan menjauh selama kita mampu menjaga intensitas latihan dilevel moderat dan juga memiliki ginjal yang sehat. Meskipun over-exercising merupakan penyebab umum dari lactic acidosis, tetapi tetap ada kemungkinan penyebab lainnya seperti kanker, masalah ginjal, gagal hati, hipoglikemia, anemia, pengkonsumsian obat-obatan penanggulangan diabetes, dan pengkonsumsian alkohol. Artinya jika tanpa latihan ataupun olahraga yang berat kondisi asidosis tetap melanda, tandanya kita mungkin memiliki kondisi medis yang mendasari terjadinya hal tersebut.
Jenis-jenis Asidosis
Kembali, drugs.com mengatakan bahwa ada dua klasifikasi asidosis berdasarkan penyebabnya yakni, metabolic dan respiratory (berhubungan dengan pernapasan). Asidosis secara metabolik terjadi ketika ada begitu banyak asam dalam tubuh yang mana ginjal tidak mampu menstabilkannya. Asidosis secara metabolik kembali terbagi dua berdasarkan penyebabnya yakni, lactic (laktat) acidosis dan diabetic acidosis. Sedangkan acidosis respiratory adalah kondisi yang berbeda, yakni masalah yang terjadi atau muncul di bagian dada. Kondisi tersebut dikarenakan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menghilangkan karbon dioksida. Namun dari beberapa tipe metabolik asidosis, hanya lactic acidosis-lah satu-satunya yang timbul terkait dengan over–exercising.
Gejala
Rasa sakit dan kaku otot setelah latihan adalah gejala yang biasa timbul akibat penumpukan asam laktat pada jaringan tubuh. Biasanya rasa nyeri atau sakit tersebut dijadikan patokan seseorang untuk segera menurunkan atau menyudahi olahraganya sebelum kadar asam laktat meningkat hingga ke level yang berbahaya. Namun, ketika kadar asam mencapai tingkat yang cukup tinggi akan memunculkan gejala seperti napas yang terengah-engah, lesu, mual, berkeringat deras, dan bau mulut. Meskipun beberapa gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh sejumlah hal, tetapi jika mereka merasakannya persis setelah melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berat, maka sudah bisa dipastikan tanda-tanda atau gejala tersebut adalah lactic acidosis.
Diangnosa dan Penanganan
Salah satu cara untuk mengetahui ataupun mendiagnosa adanya asidosis atau tidak adalah dengan melakukan tes darah. Biasanya kita diharuskan untuk berpuasa selama kurang lebih 10 jam sebelum darah diambil untuk mengukur tingkat asam laktat dalam tubuh. TheBody.com menambahkan bahwa, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sebaiknya darah diambil dari pembuluh arteri ketimbang dari pembuluh vena. Namun sayangnya pengambilan darah melalui arteri bukanlah hal yang menyenangkan, sebab bukanlah pekerjaan mudah dalam menemukan pembuluh arteri.
Untuk urusan treatment dalam menangani lactic acidosis biasanya menggunakan pendekatan dari masing-masing penyebab lahirnya kondisi asidosis. Sebab masing-masing penyebab memiliki caranya tersendiri. Asidosis laktik yang diakibatkan oleh latihan ataupun olahraga yang berat biasanya tidak mempan diobati secara medis. Dokter pun akan memberikan resep berupa saran untuk segera mengurangi intensitas latihan ke tingkat yang lebih moderat ataupun rendah. Seandainya pun ingin berlatih dengan high intensity, sebaiknya lakukanlah secara bertahap mulai dari low, moderat, hingga high atau bisa juga dilakukan asal dengan bantuan personal trainer.
Lactic acidosis baru bisa diobati secara medis jikalau ada masalah kesehatan yang memacu terjadinya peningkatan kadar asam laktat. Dokter baru akan memperlakukan treatment secara medis jika lactic acidosis timbul akibat penderita mengalami kerusakan ginjal. Itupun bukan semata-mata untuk mengobati asidosis yang terjadi, melainkan lebih menangani kondisi ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.
Kapan harus menemui dokter?
Metabolik asidosis timbul akibat dari latihan atau olahraga yang terlalu berat, tetapi asidosis jarang ditemukan terjadi pada individu yang sehat. Istirahat dan pengaturan program latihan yang tepat adalah jalan keluar dalam memecahkan masalah asidosis. Untuk itu, jika kita memiliki kondisi dasar yang berpotensi akan meningkatkan risiko asidosis laktat, segeralah berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan ataupun men-set program latihan demi meminimalkan kemungkinan terjadinya peningkatan asam hingga ke batas bahaya.
Sekali lagi REPS Magz peringatkan bahwa over-exercising dapat memacu meningkatnya asam laktat dalam tubuh. Senada dengan yang dikatakan oleh MedlinePlus bahwa, asidosis laktat banyak terjadi akibat dari intensitas olahraga ataupun latihan yang tinggi. Asidosis laktat ditandai dengan penumpukan asam yang berbarengan dengan terjadinya penurunan kadar oksigen secara cepat dalam sistem tubuh. Intensitas olahraga yang tinggi akan menyebabkan penurunan kadar oksigen juga dalam kecepatan tinggi. Semakin panjang durasi olahraga atau latihan tersebut, maka semakin tinggi pula risiko penumpukan asam dalam aliran darah. Kemudian menimbulkan beberapa gejala berupa kelelahan yang ekstrim, lemah, mual, atau bahkan pingsan.
TIPS UNTUK MENGATASI ASIDOSIS
1. Melakukan peregangan otot.
Melakukan peregangan otot sebelum berolahraga akan membantu dan menjaga otot tetap lentur serta meminimalkan kerusakan dan rasa sakit yang muncul. Peregangan setelah olahraga merupakan bentuk latihan ringan dan memungkinkan otot memiliki kesempatan untuk melemaskan (cool down). Peregangan setelah olahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan aliran dan membantu pemulihan alami.
2. Lakukan pemanasan.
Pastikan otot-otot Anda hangat sebelum olahraga dimulai, Anda bisa menggunakan heat pack dan heavy warm-up gear. Pemanasan bisa mengurangi kaku otot. Kaku otot sering dikaitkan dengan cedera atau kerusakan otot. Salah.
3. Lakukan pendinginan.
Pendinginan dapat membantu transportasi produk limbah berbahaya dari otot dan memungkinkan jantung melambat secara lebih teratur. Jika Anda langsung berhenti setelah berolahraga, produk-produk limbah akan menjadi lebih mudah terjebak dalam otot dan menimbulkan rasa sakit. Pendinginan juga bermanfaat bagi jantung karena dapat mengurangi stres pada sistem kardiovaskular, daripada langsung menghentikan olahraga tanpa melakukan pendinginan.
4. Menjaga pola istirahat.
Dengan memanfaatkan jeda waktu dari suatu set ke repetisi selanjutnya, otot tidak akan terasa stress apabila di setiap repetisinya di berikan jeda waktu 30detik-1menit. Selanjutnya istirahat yang cukup setelah berolahraga akan membantu otot memulihkan diri dengan lebih baik dan mencegah kekakuan otot. Istirahat juga membantu psikologis Anda dengan menjauhkan pikiran dari rasa sakit.
5. Konsumsi makanan sehat.
Mengonsumsi makanan sehat akan membantu memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan otot. Protein dan kalium merupakan nutrisi yang sangat penting bagi otot. Daging dan pisang merupakan contoh makanan yang kaya akan kedua nutrisi tersebut. Mengkonsumsi minuman yang manis ketika anda sedang berlatih. Hal ini diupayakan agar metabolisme tubuh anda akan bisa kembali lagi disela-sela anda melakukan aktifitas di gym.
Dengan melakukan tips-tips yang telah di paparkan diatas, semoga para Reps mania lebih cerdas dan mencermati lagi dari berbagai gejala-gejala yang banyak ditemukan pada saat latihan. Terutama apabila di dalam berlatih kita menemukan hal yang seperti ini, tindakan yang cerdas dan efektifnya adalah untuk tidak meneruskan kembali latihan yang sedang berjalan setelah itu minuman yang mengandung untuk bisa mengembalikan metabolisme tubuh yang hilang pada saat berlatih. Karena latihan yang sehat adalah bagaimana kita bisa menyiasati dan memprogram latihan kita sebaik mungkin, semoga dengan artikel ini bisa menjadikan sumber informasi dan rujukan Reps mania dalam berlatih.(Dillah)