Berita bahagia datang dari atlet binaraga Indonesia yaitu Adya Novali yang beberapa bulan lalu berhasil menjuarai ajang Arnold Classic di Ohio Colombus. Kini beliau berhasil membawa pulang kembali medali emas di ajang Mr. Olympia Amateur di Australia akhir November 2015 lalu dikelas middle weight 80 kg sekaligus medali emas juara overall, sehingga ia berhasil mendapat gelar atlet IFBB Pro serta mendapat pro card untuk bertanding di Mr. Olympia September 2016 mendatang di Las Vegas. Suatu prestasi yang luar biasa bagi binaraga Indonesia menembus ajang akbar bodybuilding dunia.
Keberhasilannya mengibarkan bendera merah putih di arena pertandingan tingkat dunia benar-benar membuat Indonesia bangga dengan prestasinya. Namun kesuksesan tersebut tidak akan terwujud tanpa dukungan dari keluarga dan beberapa pihak sponsor yang mendukungnya. Peran Kemenpora dan Bapak Ruslan Ruslani tidak luput dalam prestasinya meskipun dalam jumlah kecil, namun dukungan tersebut sangat berharga dan berguna baginya. Ditambah juga support berupa doa dari para kerabat dan teman-teman di dunia binaraga sehingga membuatnya lebih bersemangat dan meraih juara.
Perjalanannya dalam meraih prestasi tidak semulus yang kita bayangkan. Mulai dari kendala persiapan, perjalan hingga pertandingan. Namun semua kendala tersebut bisa dilewati dengan baik dan terbayar dengan dua medali emas yang ia bawa pulang ke Indonesia tercinta. Pria yang kini sedang melakukan bulking untuk persiapan Mr Olympia tahun depan ini juga berharap dirinya menjadi pembuka jalan bagi para atlet Indonesia yang ingin menjadi atlet pro seperti dirinya.
Prestasi Adya memotivasi banyak atlet-atlet junior untuk bertanding dikancah dunia dan menjadi atlet pro. Namun perlu diketahui, untuk bertanding seperti dirinya diperlukan persiapan yang tidak sedikit lantaran ajang-ajang IFBB diluar agenda PB PABBSI dan WBPF maka masalah support dan pendanaan bukan kewajiban dari Pemerintah. Untuk itu diperlukan pemikiran yang mandiri untuk bisa mencapai tingkat dunia seperti dirinya
“Indonesia ini memiliki banyak potensi untuk go international. Namun untuk melangkah ke tingkat profesional kita harus berani memikul resiko baik pendanaan, akomodasi, dan semuanya itu harus kita prepare benar-benar. Untuk melangkah kesana kita harus maksimal, tidak bisa tanggung-tanggung. Karena dalam hal ini kita dituntut bekerja sendiri, profesional dan pastikan intensitasnya terhadap persiapannya harus lebih dari 100% bisa 200% hingga 300%.” Tuturnya mengakhiri pembicaraan. (Ayu)