Oleh: dr. Haryo Tilarso SpKo FACSM
Dalam dunia kedokteran dan kesehatan, orang mengenal ada dua macam pengobatan, yaitu pengobatan dengan cara modern dan pengobatan secara tradisional. Yang dimaksudkan dengan pengobatan modern adalah pengobatan yang dijalankan berdasarkan ilmu pengobatan modern atau barat. Tindakan dan pengobatannya adalah berupa pemberian obat-obatan dan tindakan-tindakan bedah ataupun suntikan. Pada pengobatan traditional, tindakan pengobatan didasarkan atas cara-cara traditional atau kuno yang ternyata masih digunakan sampai saat ini. Contoh obat-obatan traditional diantaranya adalah rebus-rebusan, racikan tumbuhan dan akar-akaran atau umbi-umbian. Tindakan-tindakan tradisional misalnya pijatan (massage), gerakan-gerakan tertentu (seperti yoga), senam atau dengan cara meditasi.
Salah satu tindakan yang dikenal luas oleh masyarakat adalah tusuk jarum atau yang lebih dikenal dengan istilah akunpunktur, adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam “titik akupunktur” tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit yang berasal dari Cina Kuno. Tindakan ini terbukti telah dapat mengobati beberapa penyakit, sehingga banyak dianut oleh kalangan pengobatan modern. Prinsip tindakan ini adalah menusukkan jarum pada titik-titik syaraf tertentu pada bagian tubuh dan akan timbul reaksi dari tubuh itu sendiri. Titik-titik atau meridian tersebut letaknya diseluruh tubuh dan pemilihan titik mana yang akan ditusuk tergantung dari keluar atau gejala yang dirasakan. Tusukan pada titik tertentu akan menghasilkan efek yang dapat menyembuhkan kelainan tersebut. Misalnya saja tusukan-tusukan pada daerah kepala akan dapat menghilangkan sakit kepala. Mekanisme penyembuhantersebut sampai sekarang belum jelas secara medis, namun cara ini tetap digunakan oleh pengobatan modern karena memang dirasakan cukup efektif.
Selain dibidang kesehatan, tusuk jarum ini juga digunakan pada bidang olahraga, terlebih-lebih olahraga prestasi. Praktek ini dikenal dengan nama sport acupuncture atau akupunktur olahraga dan tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan kinerja atau prestasi atlet. Hal ini yang dapat diintervensi dengan tusuk jarum adalah dalam segi pemulihan (recovery) dan dalam segi cedera olahraga. Seperti diketahui, atlet harus berlatih keras agar dapat menjadi kuat dan berprestasi. Latihan-latihan dijalankan dengan dosis yang tepat dan terukur, sesuai dengan tujuan latihan. Umumnya program latihan untuk atlet berlangsung 6 hari dalam seminggu dengan jadwal latihan pagi dan sore atau pagi, siang dan malam. Program latihan yang berat ini jelas membutuhkan suatu pemulihan yang maksimal agar atlet dapat berlatih lagi dengan maksimal.
Peran pemulihan sangat penting karena tubuh dikembalikan lagi dalam keadaan awal / istirahat sehingga menjadi nyaman kembali. Upaya yang biasa dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi. Dan salah satu upaya untuk pemulihan adalah dengan metode tusuk jarum. Cara ini seperti tadi dikatakan, adalah dengan cara menusukkan jarum pada tempat-tempat tertentu, yang akan membantu mengembalikan keseimbangan system yang tadinya lelah karena berolahraga.
Akunpunktur disini membantu penyaluran hormon-hormon yang bersifat membangun atau mempercepat pemulihan. Dengan cara ini maka ampas-ampas dalam tubuh sebagai hasil dari latihan yang berat tersebut dapat dengan cepat diangkat keluar tubuh. Sehingga tubuh terasa segar kembali. Selain itu faktor pemberian makanan yang tepat juga perlu diperhatikan, dan bila perlu diberikan suplementasi vitamin. Dari segi cedera, tusuk jarum dapat membantu untuk mempercepat penyembuhan. Cara kerja penyembuhan ini mirip dengan pemulihan, yaitu tusukan-tusukan tersebut akan mempengaruhi proses penyembuhan. Tusuk jarum akan membantu meningkatkan sirkulasi darah ketempat cedera dan meningkatkan jumlah sel-sel yang berperan dalam penyembuhan luka. Dengan cara ini, luka akan lebih cepat menutup dan kerusakan jaringan yang terjadi juga akan lebih cepat pulih.
Contohnya, bila terjadi robekan otot, serabut-serabut yang putus akan lebih cepat menyambung sehingga penyembuhan otot menjadi lebih cepat. Tusuk jarum juga sangat berguna untuk mengurangi rasa sakit karena cedera, sehingga atlet merasa lebih nyaman. Hal ini jelas menguntungkan, karena ia akan lebih senang dan dapat tidur lebih nyenyak. Namun sang atlet pun harus berhati-hati agar bila sang atlet merasa sudah sembuh, kemudian ia berlatih berat lagi, padahal cedera tersebut masih belum pulih benar. Berikan pengertian yang benar kepada atlet agar mengerti keadaan akan cederanya dan pengobatannya yang diterima. Pada cedera sendi, tusuk jarum dapat bermanfaat dengan mengurangi rasa sakit sehingga gerakan ringan masih dapat dilakukan. Umumnya penyembuhan cedera sendi harus ditangani dengan benar oleh dokter, sehingga tusuk jarum hanyalah sebagai terapi pembantu. Kombinasi kedua cara pengobatan tersebut akan sangat membantu penyembuhan sang atlet.