Berbicara soal cabang olahraga binaraga tidak bisa lepas dari yang namanya kontes ataupun kejuaraan. Latihan berbulan-bulan, cut carbo hampir semingguan, dan puasa air mendekati hari-H adalah upaya mereka agar bisa tampil hebat di atas panggung dalam mempresentasikan kualitas otot. Sebab momen evaluasi yang tepat dalam menilai kualitas otot adalah saat bertanding. Oleh karena itu, persiapan yang matang adalah kunci sukses seorang binaraga professional yang berprestasi. Lalu apakah yang harus dilakukan setelah selesai bertanding?
Berbicara soal membangun otot, persiapan kompetisi, pola makan (diet), dan hal lainnya dalam rencana menuju gelar juara tentu REPS Mania sudah menguasai hal-hal tersebut. Untuk itu dalam edisi kali ini, REPS ingin menjabarkan sedikit mengenai hal terbaik yang patut dilakukan setelah selesai pertandingan. Sebab tindakan yang diambil baik saat pre-competition atau post-competition haruslah sama baiknya. Binaraga yang mengabaikan salah satu diantaranya bukanlah pribadi yang bijak.
Banyak mitos ataupun rumor yang sering diperbincangkan bahwa, setelah kompetisi sangatlah baik untuk segera mencukupi asupan mineral atau air pada tubuh. Sebab sebelumnya banyak dari binaraga yang hampir tidak mengkonsumsi air atau mineral dalam jumlah yang banyak. Atau tidak sedikit pula yang menyarankan untuk mencukupi konsumsi ion ataupun isotonic dengan langsung meneguk salah satu produk minuman.
Enam bulan adalah jangka waktu yang ideal bagi seorang atlet profesional dalam mempersiapkan diri untuk menatap sebuah kejuaraan. Lebih panjang waktu persiapan yang dimiliki adalah modal terbaik, sebab atlet bisa maksimal dalam melakukan bulking, cutting, hingga diet air dan persiapan tanding lainnya. Sayangnya banyak kejuaraan terbuka nasional yang tidak bisa memberikan kepastian yang tepat. Banyak kejadian atlet terlalu mepet dalam mempersiapkan diri karena informasi yang dadakan. Atau tidak jarang pula usaha yang telah dilakukan seorang atlet menjadi sia-sia lantaran event yang akan digelar dibatalkan.
Apapun yang terjadi, seorang atlet haruslah selalu dalam kondisi otot yang siap sedia. “Ada atau tiada pertandingan diet adalah modal penting bagi seorang atlet”, tegas Syafrizlady. Artinya kondisi tubuh yang baik haruslah dijaga paska pertandingan. Boleh istirahat latihan, boleh mengendurkan diet, ataupun boleh jajan sembarangan asal penurunan kualitas atau kondisi tubuh yang telah bagus tersebut tidak melebihi dari 20%. Hal sedemikian dimaksudkan untuk menghadapi event kejuaraan selanjutnya agar tidak terlalu ekstrim dalam membakar lemak.
Mengendurkan intensitas latihan ataupun menormalisasi kembali pola makan setelah berkompetisi sangatlah diperlukan. Ingat tubuh kita bukanlah mesin yang membutuhkan istirahat, bahkan mesin sekalipun butuh yang namanya istirahat yang tidak bisa selamanya terus menurus bekerja. “Tempatkan porsi latihan dan diet sesuai dengan kebutuhan”, tegas Syarizaldy. Ketika dalam kondisi on season, maka aturlah segala kebutuhan pola makan dan program latihan untuk menghadapi sebuah pertarungan. Sebaliknya, saat off season hendaknya juga bisa mengatur hal yang sama namun untuk sebuah kebutuhan yang beda. On season target is champion, but off season just muscle maintenance.
Mampu menjaga kualitas otot saat atau bahkan sepanjang off season adalah tanggung jawab yang harus dipikul oleh atlet binaraga profesional. Untuk bisa menang dalam pertarungan binaraga modalnya adalah kualitas otot yang mumpuni. Untuk itu tidaklah bijak seorang atlet berleha-leha saat off season sehingga mengakibatkan kemerosoton kualitas ototnya. Tubuh manusia memang bukan mesin, untuk itu istirahat dan sedikit menurunkan intensitas amatlah diperlukan. Tetapi bukan berarti bisa se-enaknya sehingga kelabakan saat mengejar kekurangan untuk siap sedia kembali menatap on season.
Pengkonsumsian karbohidrat pun mulai dibatasi dan tidak bisa lagi boleh sembarangan. Atau ada pula yang benar-benar low bakan cut carbo dalam persiapan mendefinisikan otot pra kompetisi. Karbohidrat yang boleh masuk hanyalah yang memiliki indeks glikemik rendah. Hal tersebut ditujukan agar penumpukan lemak yang menutupi bentuk otot tidak semakin merajalela yang akan mempengaruhi kualitas. Setelah menyetop makanan yang berpotensi membentuk lemak, kemudian mereka pun bersiap untuk membakar lemak yang ada dalam tubuh. Bagi kebanyakan atlet membakar lemak saat on season merupakan pekerjaan rumah yang tidak enteng untuk diselesaikan, terlebih lagi urusan mendefinisikan ataupun mengeringkan otot. Untuk itu jagalah kondisi tubuh terbaik saat on season yang lalu, sehingga memiliki waktu persiapan yang jauh lebih panjang. Dengan demikian upaya untuk bisa tampil sempurna di atas panggung akan semakin mudah digapai. Kalau begitu apa saja hal terbaik harus dilakukan setelah kompetisi ?
Langsung Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Untuk bisa maksimal tampil di atas panggung, para atlet telah menguras hampir seperempat atau bahkan setengah cairan dalam tubuhnya. Bahkan mereka pun menghindari konsumsi air dalam jumlah yang banyak. Namun puasa air tersebut tidaklah panjang dilakukannya, paling tidak 2 sampai 3 hari sebelum timbang badan. Puasa air tersebut dimaksudkan untuk menjaga performa tubuh yang sebelumnya sudah terbentuk. Alasan lain, yakni agar bisa sesuai dengan target body weight.
Terlalu minim air dalam tubuh selain akan menampilkan otot yang kering juga akan berakibat katabolik pada otot. Dari karena itu usahakan setelah bertanding konsumsilah air dalam jumlah yang banyak namun tetap proporsional, agar kondisi tubuh tidak larut dalam dehidrasi yang berkepanjangan. Selanjutnya bisa pula dengan segera mengkonsumsi minuman-minuman manis yang berfungsi untuk menormalkan kadar glukosa dalam tubuh. Terserah saja jenis minuman manis yang ingin dikonsumsi, asalkan rasa manis yang dihasilkan bukanlah dari pemanis buatan.
Ada kalanya cut water saat atau setelah kompetisi akan mengakibatkan keram pada badan. Jadi baik pula oralit atau campuran air garam untuk dikonsumsi setelah kompetisi. Pengkonsumsian oralit sifatnya opsional, bisa dikonsumsi ataupun tidak setelah kompetisi. Namun jika rasa keram melanda segeralah masukan oralit tersebut untuk mengatasi kondisi sedemikian. Ion atau isotonic juga amat baik dan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setelah kompetisi. Tak lain dan tak bukan kedua cairan tersebut digunakan untuk mengembalikan kesegaran tubuh yang sebelumnya kekeringan.
Terkadang banyak atlet binaraga yang terlalu ekstrim dalam cut water, sehingga cairan tubuh amatlah kering. Dalam kondisi yang sedemikian biasanya mengkonsumsi air saja tidaklah cukup. Solusinya adalah dengan menggunakan metode infuse. Tantangnya adalah tidak setiap penyelenggaraan kontes binaraga mempersiapkan p3k berupa infuse. Untuk itu tidak ada salahnya untuk mempersiapkan infuse dan tenaga ahli untuk sesegera melakukan tindakan tersebut ketika diperlukan.
Kembalikan Kebutuhan Karbohidrat
Dengan kondisi karbohidrat yang tipis, akan mempengaruhi terganggunya konsentrasi atau daya respon. Untuk bisa tampil prima di atas panggung, banyak atlet melakukan cut carbo agar bentuk otot yang telah dimiliki semakin nyata terlihat. Penting untuk diingat bahwa melakukan cut carbo bukan berarti tidak makan karbohidrat, melainkan pilihlah jenis karbohidrat yang cepat dan mudah serap. Membatasi asupan karbohidrat secara berlebihan akan menggiring tubuh dalam kondisi lemah, lesu, dan tidak berenergi.
Kondisi lemot alias dong-dong adalah bentuk kurangnya asupan oksigen ke otak karena karbohidrat sebagai pengangkut O2 sangat minim sekali dalam tubuh. Untuk itu segeralah cukupi kembali kekurangan asupan tersebut sesingkat mungkin. Terlalu lama dalam kondisi yang sedemikian tidaklah baik, walaupun dilakukan oleh seorang professional sekalipun. Bisa segera menggunakan jasa para medis atau ahli nutrisi dengan diawali check up kandungan gula darah, kemudian mintalah resep panduan menu sehat yang kaya akan asupan karbohidrat untuk kebutuhan recovery yang cepat dan singkat.
Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli gizi baik sebelum atau sesudah pertandingan. Upaya tersebut dilakukan agar diet yang kita lakukan sesuai akan kebutuhan nutrisi secara normal dan baik pula untuk persiapan bertanding. Sehingga prestasi tetap bisa dikejar dengan sebaik-baiknya plus kesehatan tubuh pun tetap terjaga. Sebaiknya segeralah konsumsi karbohidrat sederhana yang tinggi akan glikemik, dengan demikian kadar kandungan gula darah kembali normal sehingga oksigen pun kembali lancar mengalir ke otak.
Tidak Larut Dalam Euforia Kemenangan
Senang karena berhasil menang adalah sebuah reaksi emosional yang wajar. Terlebih jika melihat perjuangan yang telah dijalani. Namun senang yang berlebihan atau larut dalam kegembiraan yang terlalu, akan menjebak kita dalam kepuasan dan tidak lagi ingin berlatih keras. Merasa terhebat, merasa terbaik, dan merasa ter, ter, lainnya tidaklah boleh dipelihara.
Atau larut dalam selebrasi kemenangan yang kebablasan. Belum juga normal kondisi tubuh yang serba kekurangan paska diet ketat, tetapi langsung dihajar dengan pesta yang berpindah-pindah tanpa henti dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa menghiraukan recovery kondisi fisik yang serba minim tersebut. Alhasil yang sesungguhnya tidak dibutuhkan tubuh justru masuk sedangkan yang dibutuhkan malahan tidak diberikan.
Senang boleh, merayakan kemenangan juga silahkan saja, namun tetap kontrol diri untuk tidak asal sembarangan mengkonsumsi sesuatu makanan. Dalam kesempatan yang lampau, seorang atlet binaraga meninggal dunia paska menjuari sebuah event kompetisi binaraga nasional. Rumor menyebutkan salah satu indikator kematiannya adalah sate kambing. Dengan kondisi badan minim akan air, seketika masuk daging kambing dalam jumlah yang berlebih. Padahal kita mengetahui bahwa daging kambing memiliki sifat menarik cairan dalam tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi panas. Dari karena itulah atlet tersebut tewas lantaran kondisi tubuh yang amat dehidrasi.
Segera Kembali Berlatih dan Mengatur Pola Makan
Setelah puas bertamasya dan makan segala makanan yang enak dilidah, kini sudah saatnya kembali ke ruang beban untuk latihan. Serta tidak terlewatkan pula untuk membenahi dapur kembali demi mempersiapkan susunan menu sehat penunjang pembentukan otot. Terlalu lama meninggalkan latihan beban membuat otot beku sehingga membutuhkan kerja keras yang dahsyat untuk kembali memahatnya. Kemudian mulailah secara bertahap untuk mengkonsumsi jenis makanan sehat yang berfungsi untuk meningkatkan performa otot.
Resep terbaik untuk menghindari penggunaan drug’s adalah mengatur pola makan atau diet yang tepat dan sedari dini melatih otot jauh sebelum kompetisi digelar. Dalam bahasa yang lebih mudah, agar selalu siap tanding sebaiknya berikan kontrol baik pada latihan atau jenis makanan yang dikonsumsi. Boleh-lah pada waktu tertentu kita diet ekstrim, setelah beberapa lama kembali lagi makan makanan sehat secara normal. Sehingga otot tetap terpantau perkembangnya, baik itu size ataupun definisinya. Akhirnya akan nyata terlihat bagian otot mana yang harus dievaluasi kembali, entah karena masih kurang massive ataupun belum terlalu definitif.
Hasil dari pengaturan pola makan haruslah pula disinkronisasikan terhadap program latihan atau sebaliknya. Sehingga kebutuhan nutrisi yang masuk tidak tersiasiakan karena diimbangi dengan latihan yang tepat. Begitu juga sebaliknya, latihan yang keras haruslah seyogyanya didukung dengan kebutuhan nutrisi yang juga memadai. Akhirnya ketika kejuaraan tiba, tentu tidak perlu lagi grasak-grusuk untuk diet super ekstrim dengan pola latihan yang tak berujung.
Tidak ada salahnya untuk memperhatikan serta menjalankan poin-poin tersebut di atas. Terkadang jam terbang yang tinggi akan pertandingan belum menjamin bahwa kita sudah bijak dalam bertindak. Bahkan karena sudah terlalu sering bertanding membuat kita meremahkan hal-hal kecil yang justru akan berakibat fatal. Mengejar sebuah prestasi adalah hal yang memang harus dilakukan jika kita adalah seorang atlet. Tetapi menjaga kualitas kesehatan juga adalah keharusan yang tidak pernah bisa diabaikan.
Maka sebaiknya diet-lah (cut carbo dan cut water) dengan bijak, bukan secara ekstrim ataupun diluar batas kewajaran. Kenali tubuh kita dan penting pula untuk menggali lebih dalam lagi mengenai kedua hal tersebut ataupun hal-hal yang patut dilakukan setelah kompetisi. Sehingga kelak selain mampu menjadi atlet binaraga papan atas, mampu pula menjadi atlet yang bijaksana dan kaya akan informasi sehat seputar profesi yang sedang dijalani.(Dillah)