Cuka apel merupakan cairan hasil fermentasi buah apel segar yang mengandung pektin, jenis serat larut air yang dapat mengikat kelebihan kolesterol dan logam berat dalam saluran usus dan membuangnya ke luar.
Sebagai info saja, konon orang Mesir zaman dahulu kala sering memanfaatkan cuka apel dalam mengatasi masalah berat badan. Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, jerawat dan gangguan kulit lainnya, hipertensi, rambut berketombe, kulit terbakar matahari, peningkatan kadar kolesterol. Namun kebanyakan semua itu hanya faktor kepercayaan/sugesti, karena tidak ada data ilmiah atau penelitian yang bisa membuktikan bahwa cuka apel memiliki berbagai khasiat yang disebutkan.
Malahan, konsumsi senyawa asam asetat (asam cuka) tidak disarankan untuk berlebihan, karena dapat mengganggu kesehatan lambung, apalagi bagi mereka yang memang memiliki gangguan sistem pencernaan. Meski demikian, jika Anda ingin tetap mengkonsumsi cuka apel, kami sarankan untuk tidak berlebihan, maksimum 2 sendok makan sehari, dan sebaiknya dicampur dengan sari buah atau madu untuk mengencerkannya, agar tidak terlalu asam dan merusak lambung.
MANFAAT
Cuka apel tidak membuat perut kita asam, karena bukan makanan pembentuk asam. Cuka apel mengandung zat-zat pembentuk basa, sehingga baik untuk membantu menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Keseimbangan yang dibutuhkan tubuh kita adalah 80 persen basa dan 20 persen asam. Asam dalam keseimbangan asam-basa tidak ada kaitannya dengan rasa asam pada makanan. Asam pada keseimbangan asam-basa adalah nilai keasaman kimiawi suatu zat/larutan, dinyatakan sebagai pH. Sedangkan rasa asam pada makanan adalah jumlah isi atau volume suatu zat dalam makanan yang membawa rasa asam. Ukuran yang digunakan adalah persentase isi atau persentase volume.
Makanan yang rasanya asam tidak selalu memiliki pH asam. Selain cuka apel, buah-buahan seperti jeruk, nanas, mangga, bahkan jeruk nipis dan jeruk lemon termasuk makanan pembentuk basa. Sebaliknya, makanan ber-pH asam tidak selalu rasanya asam. Daging yang dapat meningkatkan keasaman darah, rasanya sama sekali tidak asam. Faktor yang menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan rasa atau baunya, tetapi jenis kandungan mineralnya, kadar proteinnya, dan kadar airnya.
Keasaman dalam darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kondisi yang disebut asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme, diikuti terjadinya pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), dan munculnya penyakit-penyakit degeneratif termasuk obesitas (kegemukan).
Selain untuk menambah cita rasa masakan dan mengempukkan daging, cuka apel sudah lama digunakan orang Barat untuk membuat berbagai ramuan tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut, mengobati jerawat dan luka akibat sengatan matahari. Kombinasi cuka apel, kelp/kombu (jenis rumput laut berdaun lebar dan panjang), lesitin, dan vitamin B6 sudah digunakan orang selama puluhan tahun untuk menurunkan berat badan. Sayang belum ada data ilmiah mengenai hal ini.
Orang Romawi dahulu gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba atau minyak esensial untuk perawatan kulit. Cuka apel berkhasiat bagi kulit karena mengandung unsur-unsur berkhasiat tonik yang dapat melancarkan sirkulasi darah dalam pembuluh darah halus pada jaringan kulit; antiseptik untuk mencegah penyebaran bakteri, virus, atau jamur yang dapat memicu infeksi; dan mengandung zat-zat nutrisi lain yang membantu membuang kelebihan lemak pada permukaan kulit dan mencegah kulit kering.
Berikut manfaat cuka apel untuk kesehatan;
Tinggi kandungan asam asetat yang memiliki efek biologis ampuh
Cuka diproses dengan dua langkah, yakni dengan menghancurkan apel dengan ragi, kemudian difermentasikan hingga menjadi alkohol. Selanjutnya setelah menjadi alkohol, larutan tersebut ditambahkan dengan bakteri yang setelah difermentasikan akan menjadi asam asetat. Asam asetet inilah yang menjadi komponen utama dalam cuka.
Membunuh banyak jenis bakteri
Selain kandungan asam asetat yang tinggi, cuka sari apel dapat membantu membunuh patogen, termasuk bakteri. Untuk itu cuka ini digunakan untuk membersihkan dan juga sebagai desinfektan tradisional untuk mengobati jamur, kuku, kutil hingga infeksi. Hippocrates yang merupakan bapak kedokteran bahkan menggunakan cuka untuk membersihkan luka sejak dua ribu tahun yang lalu. Selain itu adapula yang menggunakan cuka sebagai pengawet makanan alami.
Menurunkan kadar gula darah dan memerangi diabetes
Sejauh ini yang telah sukses diobati dengan cuka adalah pada mereka yang menderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 ditandai dengan gula darah tinggi, baik dalam konteks resistensi insulin atau ketidakmampuan untuk memproduksi insulin. Namun, gula darah juga dapat menjadi masalah pada orang yang tidak menderita diabetes. Hal tersebut diyakini dapat menjadi penyebab utama penuaan dalam berbagai penyakit kronis. Jadi sangat penting bagi setiap orang untuk menjaga gula darah agar tetap stabil. Cara yang paling efektif dalam menjaga kadar gula darah yang paling mudah adalah dengan menghindari karbohidrat olahan dan juga gula.
Cuka apel sudah terbukti memiliki banyak manfaat untuk tingkat fungsi insulin dan gula darah, diantaranya:
- Meningkatkan sensitivitas insulin selama mengkonsumsi karbohidrat yang tinggi dan secara signifikan menurunkan glukosa darah serta respon insulin.
- Mengurangi gula darah sebesar 34% saat makan 50 gram roti putih.
- Mengkonsumsi 2 sendok makan cuka sari apel sebelum tidur dapat mengurangi gula darah sebesar 4%
Membantu menurunkan berat badan
Manfaat cuka apel dalam menurunkan gula darah dan tingkat insulin menunjukkan bahwa cuka ini juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa cuka dapat meningkatkan rasa kenyang Anda lebih lama sehingga membantu Anda untuk mengkonsumsi kalori lebih sedikit (sekitar 200-275) dan berimbas pada berat badan yang terjaga.
Mengurangi kolesterol dan mencegah resiko penyakit jantung
Penyakit kardiovaskular saat ini menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Hal ini diketahui dari faktor biologis yang terukur terkait dari penurunan ataupun peningkatannya. Banyak studi yang sudah dilakukan, namun dengan menggunakan tikus sebagai bahan percobaan. Cuka sari apel memiliki kandungan trigliserida yang dapat menurunkan kolesterol, juga antioksidan yakni asam chlorogenic yang mampu melindungi partikel LDL menjadi teroksidasi. Ada juga studi yang menunjukkan bahwa cuka dapat mengurangi tekanan darah pada tikus.
Namun kita semua tahu bahwa apa yang bekerja pada hewan belum tentu bekerja pada manusia. Satu-satunya bukti hanya ditemukan dari studi obseravsional dari Harvard (Am J Clin Nutr. 1999 Mei; 69 (5): 890-7) yang menunjukkan bahwa wanita yang makan salad dressing dengan cuka memiliki penurunan resiko penyakit jantung.
Memiliki efek perlindungan terhadap kanker
Kanker adalah penyakit yang mengerikan dan ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Ada banyak pembahasan tentang efek anti-kanker dari cuka sari apel. Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa cuka dapat membunuh sel kanker dan tumor menyusut. Namun penelitian ini dilakukan di ruang isolasi dan menggunakan cuka beras bukan cuka sari apel.
EFEK SAMPING & JENIS
Tidak menimbulkan efek samping selama cuka apel tersebut digunakan sesuai aturan. Ada 2 macam jenis cuka apel menurut asal pembuatannya. Apple vinegar yang terbuat dari fermentasi sari apel, dan apple cider vinegar yang terbuat dari sari apel beralkohol (cider). Buat Anda yang muslim, jenis apple cider vinegar pastinya harus dihindari karena tidak halal.
DOSIS
Dosis umum: ½ -1 sdm cuka apel dicampur dengan segelas air. Mium 2-3 kali sehari beberapa menit sebelum makan. Dosis ini juga dianjurkan bagi penderita artritis. Untuk luka akibat sengatan matahari, dinginkan cuka apel dan kompreskan langsung pada kulit sakit.
Cuka apel sebaiknya dikonsumsi beberapa saat sebelum makan. Bila belum biasa dengan rasanya, boleh ditambah 1 sdt madu atau jus buah sebagai pengganti air. Untuk anak-anak, cukup 1 sdt saja. Sebagian ahli menganjurkan minum ekstra air 2-3 gelas setelah minum cuka apel untuk lebih mempercepat pengeluaran racun dan lemak. Cuka apel juga boleh dicampurkan dalam masakan atau salad. (Dini Atria/disarikan dari berbagai sumber)