Pada artikel terdahulu kita memperbincangkan bagaimana manfaatkan prostat untuk kesenangan pribadi. Maka kali ini akan dikemukakan bahwa prostate juga bisa menimbulkan masalah bagi kita pria. Pada kesempatan ini akan kita bahas bersama masalah Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
BPH sebenarnya merupakan dari bagian dari proses penuaan pada pria dan dipengaruhi oleh produksi hormon testoteron dan dihydrotestoteron. Seks hormone (estrogen,testoteron, prolactin) berpengaruh pada perkembangan dan progresi BPH. Konversi testoteron menjadi 5-alpha-dihydrotestoteron (DHT) merupakan faktor resiko terhadap BPH. Ini juga menjadi dasar pemberian 5-alpha-reductase inhibitoruntuk mengatasi BPH karena akan menekan produksi DHT.
Kelainan kelenjar prostat dapat dibagi 2 fase yaitu fase pertama tanpa gangguan klinis dan fase kedua terjadi gangguan sumbatan saluran kencing karena proses pembesaran prostat. Pada fase pertama secara mikroskopis terjadi perubahan berupa hyperplasia jaringan prostat yang biasanya dimulai pada awal dekade ke empat yang selanjutnya diikuti perubahan mikroskopis berupa pembesaran prostate yang tipikal mulai pada dekade ke lima atau keenam dari kehidupan. Gejala klinis akan muncul bila pembesaran menimbulkan komplikasi saat kelenjar berubah bentuk dan mengeras. Progresi gejala klinis paling sering nampak di usia 60 tahun. Hampir dapat dipastikan bahwa semua pria pada usia tersebut prostatnya secara mikroskopis nampak mengalami hiperplasi dan 50 % diantaranya selanjutnya akan mengalami pembesaran dan 50 % dari yang mengalami pembesaran akan mengalami gangguan klinis.
Timbulnya gejala-gejala BPH karena pengaruh dua komponen yaiut komponen mekanik dan komponen dinamik. Komponen mekanik ini berhubungan dengan adanya pembesaran kelenjar yang mendesak uretra sehingga menjadi gangguan aliran urine, sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dan kapsulnya. Komponen dinamik ini deipengaruhi oleh stimulasi syaraf simpatis. Ini adalah dasar mengapa alpha adrenergic blocker diberikan sebagai obat untuk mengatasi simtom BPH.
GEJALA KLINIS
Hyperplasia prostat yang menimbulkan gejala klinis dibagi atas gejala obstruktif dan gejala iritatif. Gejala obstruktif disebabkan oleh karena penyempitan uretra karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehinggakontraksi menjadi tidak kontinu…
Gejalanya Berupa :
- Pada awal miksi, perlu menunggu beberapa saat baru bisa keluar.
- Pancaran lemah
- Miksi terputus
- Menetes pada akhir miksi
- Rasa belum puas sehabis miksi
Kompresi uretra menimbulkan obstruksi yang selanjutnya menginduksi disfungsi kandung kemih. Akan menebal, terbentuk trabekula–trabekula dan menjadi lebih iritan. Ini meningkatkan sensivitas meskipun hanya ada sedikit urine dalam kandung kemih sehingga frekuensi miksi meningkat. Kandung kemih akan semakin lemah dan hilang kemampuannya untuk dapat menggosokkan seluruh isinya. Suatu saat urin sisa makin banyak jumlahnya yang menimbulkan akut atau kronik retensi urin.
Diseluruh dunia diperkirakan lebih dari 30 juta pria menunjukkan simtom yang berhubungan dengan BPH. Dan dengan makin meningkatnya usia harapan hidup maka kasus BPH dari waktu ke waktu akan meningkat. Dahulu BPH yang tidak diatasi akan berkembang menjadi gagal ginjal dan uremia. Komplikasi seperti ini saat ini praktis jarang dijumpai karena pengetahuan obat yang lebih baik.
PENGOBATAN
Secara medis dapat diberikan golongan alpha blocker atau 5 alpha reductase inhibitor. Akhir-akhir ini banyak diminati obat herbal terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Mungkin salah satu faktor makin pesatnya penggunaan herbal karena herbal bersifat alami disisi lain kelainan prostat juga bersifat alami yaitu proses penuaan.
Menurut penelitian obat herbal modus aksinya berupa :
- Efek anti-androgenik
- Efek anti-estrogenik
- Inhibisi 5 alpha-reductase
- Memblok alpha receptor
- Efek nti-udem
- Efek anti- inflamasi
- Proteksi dan penguatan detrusor.
Jadi sekali lagi saat muda kita memang bisa menikmati prostat untuk kesenangan kita tetapi diusia senja kita patut waspada timbulnya masalah dari prostat. Cermati gejala yang muncul dan segera kunjungi dokter Anda.
One Response
Saya masih berusia 34 tahun tapi saya sudah gejala gejala seperti itu. Apakah itu berbahaya?