Oleh: Dr. Bambang Sukamto, DMSH
Bercinta atau melakukan hubungan intim dengan pasangan, merupakan aktifitas fisik dan mental/emosional yang tujuannya untuk mendapatkan kenikmatan dan kepuasan bagi kedua pasangan. Selain tercapainya tujuan tersebut, perlu diperhatikan agar aktifitas tersebut tidak menimbulkan dampak negative pada kesehatan. Bahkan perlu diupayakan agar bercinta akan menyehatkan.
Agar didapat efek yang menyehatkan baik secara fisik maupun emosional, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan bagi mereka yang akan melakukan aktifitas tersebut.
Persiapan
Kondisi fisik dan mental dari pasangan harus cukup optimal agar didapat hasil yang diharapkan. Kelelahan fisik atau beban mental bisa merupakan kendala sehingga perlu dipertimbangkan istirahat yang cukup guna memulihkan kondisi yang bersangkutan.
Komunikasi antar pasangan
Perlu ada kesepakatan antar pasangan meliputi waktu, tempat, posisi atau gaya, frekuensi, dll. Apabila komunikasi tidak baik yang berarti tidak ada kesepahaman pada pasangan, dapat menimbulkan ketidakpuasan/kekecewaan. Komunikasi harus tetap dijaga secara terus menerus dengan didasari keinginan untuk saling memberi bagi pasangan yang dicintai.
Tahap-tahap bercinta
Seperti halnya pada olahraga, dikenal tahap Foreplay/Pemanasan, Interplay/Permainan dan Afterplay/Pendinginan.
Tahap Foreplay, dilakukan dengan saling merangsang sampai cukup siap untuk memasuki tahap berikutnya. Kedua pasangan perlu memahami tanda-tanda bahwa pasangan telah cukup siap untuk hubungan intim. Biasanya pria yang telah siap kadang kurang memahami bahwa wanita pasangannya belum cukup siap/terangsang, sehingga bila memasuki tahap senggama akan menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan.
Tahap Interplay, hubungan intim harus diupayakan berlangsung optimal dan menyenangkan. Orgasme sebagai puncak kepuasan harus tercapai dan perlu diingat bahwa wanita adalah makhluk multi orgasme, sehingga membutuhkan orgasme lebih dari 1 (satu) kali untuk mencapai kepuasan yang optimal. Apabila kepuasan yang optimal tidak tercapai, biasanya akan timbul kekecewaan yang bisa berakibat negative untuk hubungan selanjutnya.
Tahan Afterplay,
sebagai periode akhir kegiatan bercinta sering diabaikan oleh pasangan. Setelah merasakan kepuasan/orgasme, sering tidak memperhatikan pasangannya dan langsung terlelap. Padahal tahap ini penting sebagai penutup kegiatan bercinta. Kekurangan pada tahap-tahap sebelumnya bisa dikompensasi pada tahap ini. Pelukan yang mesra dan cumbuan yang penuh kasih sayang, akan mengobati kekecewaan akibat tidak sempurnanya tahap foreplay dan interplay.
Jadi gaya bercinta yang menyehatkan bisa dicapai bila ada komunikasi yang baik, pemahaman yang benar tentang seksualitas diri, pasangan dan niat untuk saling memberi serta membahagiakan.