
Banyak sekali jenis suplemen khususnya pre-workout yang menawarkan manfaat untuk memaksimalkan latihan dan pertumbuhan otot. Namun tidak semuanya benar-benar efektif. Hal ini membuat para peneliti melakukan studi-studi nyata untuk menemukan kandungan terbaik yang mampu menjadi solusi atas masalah ini. Hingga akhirnya ditemukanlah beta-alanine
Bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Penelitian tentang keefektifan beta-alanine didukung oleh universitas besar. Bahkan setiap studinya dilakukan pada manusia, bukan sel atau tikus percobaan. Seperti apa cara kerja beta-alanine dalam tubuh dan bagaimana manfaatnya? Berikut Reps ulas selengkapnya.
Apa itu beta-alanine?

Beta-alanine telah ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu dan dikenal sebagai asam 3-aminopropanoat (asam amino non-esensial dan merupakan satu-satunya asam beta-amino yang tidak muncul secara alami). Beta-alanin tidak diklasifikasikan sebagai asam amino non-proteinogenik karena tidak digunakan dalam membangun protein.
Sumber makanan alami terbesar beta-alanine dapat diperoleh melalui konsumsi beta-alanine yang mengandung dipeptida seperti carnosine, anserine dan balenine dibandingkan langsung mengkonsumsi beta-alanine itu sendiri. Dipeptida ini umumnya ditemukan di dalam makanan kaya protein, seperti ayam, sapi, babi dan ikan.
Tidak hanya dari makanan, beta-alanine juga bisa didapatkan melalui sintesis di hati dengan katabolisme nukleotida pirimidin yang dipecah melalui urasi dan timin yang kemudian dimetabolisme menjadi beta-alanine dan B-aminoisobutatrate. Tentu saja juga dari suplemen yang kini telah banyak diproduksi oleh sebagian merk.
Manfaat beta-alanine

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan, telah ditemukan beberapa manfaat dari beta-alanine, diantaranya:
1. Meningkatkan kekuatan otot dan output daya yang eksplosif.
2. Meningkatkan massa otot.
3. Meningkatkan daya tahan otot anaerob.
4. Meningkatkan daya tahan aerobik.
5. Meningkatkan kapasitas olahraga sehingga Anda bisa berlatih lebih maksimal.
Cara kerja beta-alanine pada otot

Ketika berlatih intensitas tinggi, tubuh akan mengakumulasi sejumlah besar ion hidrogen (H+) yang menyebabkan pH otot menjadi turun (menjadi lebih asam). Kerusakan adenosina trifosfat (ATP) dan kenaikan konsentrasi H+ akan terjadi di semua sistem energi.
Saat pH otot turun dengan cepat, begitu juga dengan kemampuan otot untuk berkontraksi secara paksa dan mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi selama latihan Anda. PH otot yang menurun dapat membuat tubuh cepat lelah sehingga latihan tidak berjalan maksimal. Untuk itu Anda perlu suplemen pre-workout yang dapat menurunkan pH otot yang naik akibat H+.
Manfaat kinerja beta-alanine tidak secara langsung, melainkan dari kemampuannya untuk meningkatkan sintesis carnosine. Carnosine sendiri adalah dipeptida yang terjadi secara alami yang ditemukan pada serat otot tipe 1 dan tipe 2. Fungsi carnosine ini membantu menstabilkan pH otot dengan menyerap ion hidrogen (H+) yang dilepaskan saat latihan.
Para peneliti menemukan bahwa dengan mengkonsumsi beta-alanine selama 4 minggu, konsentrasi carnosine akan meningkat sebanyak 42-65%. Studi yang lebih lama, sekitar 10-12 minggu menunjukkan tingkat carnosine yang lebih tinggi, yakni sekitar 80%. Untuk dosis yang dianjurkan sesuai penelitian terbaru adalah sekitar 4-5 gram per hari. (Ayu)