Oleh Fikry Hizbullah
Semua metode kontrasepsi digunakan untuk mencegah kehamilan, tetapi kondom memiliki kelebihan lain yaitu memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyebaran penyakit menular seksual (PMS).
Seberapa efektifkah kondom dalam melakukan dua hal ini? Apakah kondom benar-benar efektif sebagai metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan? salah satu alasan paling umum menggunakan kondom adalah untuk melindungi terhadap infeksi, apakah kondom benar-benar jadi penghalang efektif terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)?
Kondom merupakan sarana yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Ya, tentu saja tidak ada metode kontrasepsi yang 100% efektif, selalu ada contoh dari penggunaan yang salah atau tidak konsisten.
Hal ini berlaku mulai dari “Pil” hingga bentuk lainnya seperti kondom. Studi klinis telah menunjukkan bahwa kondom memiliki kualitas yang tinggi menjadi penghalang yang sangat baik terhadap kehamilan sekitar 95%-98% bila digunakan secara benar.
Seberapa sering kondom gagal?
Alasan utama bahwa kondom “gagal” dalam mencegah kehamilan dan infeksi bukan karena kondom itu sendiri, namun karena kesalahan dari pemakainya.
Sang pemakai kondom haruslah mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan kualitas kondom menjadi menurun. Seperti kondom lateks yang mudah rusak oleh pelumas berbahan dasar minyak seperti petroleum jelly, Kondom juga dapat dilemahkan oleh paparan sinar matahari atau dengan usia kondom yang sudah lama. Kadang-kadang, kondom dapat robek oleh gigi atau kuku. namun di samping itu, kondom tidak pernah gagal dalam mencegah kehamilan dan PMS.
Kondom efektif untuk mencegah infeksi dari HIV atau PMS?
Penelitian telah menunjukkan bahwa jika kondom lateks digunakan dengan benar dan konsisten (setiap kali Anda berhubungan seks), mereka adalah penghalang yang sangat efektif terhadap infeksi. Hal ini telah dibuktikan dengan sangat jelas oleh studi dari pasangan “tidak harmonis” di Eropa. Di mana salah satu pasangan tersebut terinfeksi dengan HIV dan yang lain tidak. Dalam sebuah studi dari 123 pasangan di mana kondom digunakan secara konsisten, tidak ada pasangan yang belum terinfeksi menjadi terinfeksi.
Semua merek kondom dikenakan tes kontrol kualitas yang ketat pada setiap tahap proses manufaktur. Dalam tes ini sampel diisi dengan 300 ml air dan didiamkan selama 3 menit untuk melihat kekuatan dari kondom itu sendiri.
Selanjutnya kondom diuji dengan diisi udara hingga mencapai titik ledak. Mereka biasanya akan menampung sekitar 40 liter udara – setara dengan 9 galon air!
Dalam semua hal, kondom telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mencegah kehamilan dan juga menjadi cara yang sangat efektif untuk menjaga diri terhadap infeksi HIV atau PMS.