Bekerja menjadi seorang pelatih pribadi adalah pekerjaan yang mulia. Bagaimana tidak, mereka mengajarkan sesuatu hal yang baik dalam hal ini kesehatan kepada orang-orang. Namun yang sangat disayangkan masih banyak kesalah pahaman yangterjadi bagi mereka yang ingin menjadi personal trainer.
Nah! Berikut ini ada 2 ekspektasi-realita yang masih beredar sampai sekarang jika menjadi seorang pelatih pribadi.
Ekspektasi 1 – Menjadi Seorang Pelatih Berarti Sering Olahraga.
Realitanya, Jika Anda menjadi trainer karena hal di atas, sebaiknya berhenti dari sekarang karena itu tidak akan terjadi. Setelah Anda menjadi trainer atau pelatih, sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan untuk berdiri, menonton, mengoreksi dan berbicara dengan klien.
Anda baru bisa latihan pada pukul 05.00 pagi atau pada saat gym mau tutup sekitar pukul 22.00. Jika Anda hanya ingin berlatih, jangan menjadi pelatih!
Ekspektasi2 – Menjadi Pelatih Otomatis Banyak Duit
Realitanya, SALAH! Memang betul Anda dapat upah yang layak, tetapi upah tersebut tidak konsisten. Hal terpenting menjadi seorang pelatih adalah menjadi sales yang baik. Pelatih pribadi sangat banyak, jika Anda tidak mempunyai kemampuan mempromosikan diri kemungkinan besar tidak akan ada klien yang menghampiri.
Belajarlah untuk memasarkan diri, bagaimana menindak lanjuti klien dan bagaimana meminta upah dan yang terpenting adalah anggap klien Anda sebagai teman.
Jadi bagaimana reps mania? Masih ingin menjadi pelatih pribadi? Tentu jawabannya pro dan kontra. Semua kembali pada kemauan masing-masing. Bagi Anda yang ingin fokus menjadi atlet, kami sarankan untuk memakai pelatih pribadi bukan menjadi pelatih pribadi. Sebaliknya, bagi Anda yang passionate terhadap kesehatan dan ingin membantu masyarakat di bidang kebugaran, Ini adalah bidang yang tepat.