Dunia binaraga semakin hari semakin berkembang. Tak hanya binaragawan saja yang popularitasnya mulai digemari oleh masyarakat umum, pecinta olahraga fitness pun kini mulai berambisi mendapatkan struktur tubuhnya menjadi ideal dengan berbagai cara dan motivasi. Salah satunya dengan mengikuti kompetisi-kompetisi kebugaran baik dari kontes body fitness, crossfit, dan lain sebagainya.
Namun semakin berkembangnya olahraga kebugaran, ada tugas penting bagi kita semua untuk menjadikan olahraga yang kita cintai ini menjadi lebih sehat, tanpa orang lain ragu berkecimpung di dalamnya, yaitu dengan mengkampanyekan “NO DRUGS.”
Mengapa NO DRUGS? Alasannya tentu sudah jelas, yaitu mencegah mereka yang menyalahgunakan obat-obatan untuk kepentingan yang tidak baik, serta menunjang sportifitas bagi kalangan atlet apapun. Untuk mendapatkan performa tubuh pujaan dan progress yang instant pada umumnya mereka menggunakan obat-obatan, seperti penyalahgunaan anabolik steroid.
Jalan pintas yang harus kita cegah karena berakibatkan kematian, telah menjadi pujaan yang kini dialihfungsikan. Dimanapun dengan cara apapun, mereka sangat mudah melakukan transaksi maupun pengedaran obat yang tidak direkomendasikan selain keperluan medis ini. Cukup mengakses internet atau blak-blakan melalui broadcast pesan pribadi baik di media sosial maupun bbm, mereka dengan leluasa menjual dan membeli produk haram ini. Tujuan mereka ada yang demi meningkatkan prestasi, adapula yang hanya untuk memenuhi hasrat penampilan semata.
EXTREME PALUMBOISM
Pengaruh atau efek anabolik steroid sudah seringkali diulas. Anabolik steroid dengan memasukan hormon testosterone sintesis baik secara oral ataupun injeksi, tak hanya berpengaruh pada pembentukan otot saja. Banyak pengaruh negatif lainnya yang berpotensi merusak fungsional tubuh. Seperti perubahan pita suara baik pada pria maupun wanita. Tumbuhnya bulu-bulu halus disekujur tubuh, pengeroposan tulang, hingga akhirnya perusakan pada kinerja fungsi hati.
https://www.youtube.com/watch?v=UF0hRM2iBH0
Tapi apakah Reps Mania pernah mendengar dengan istilah Palumboism? Yups, Palumboism adalah kondisi penderitaan yang diakibatkan oleh penyusutan atau pengecilan ukuran suatu sel otot pada anggota tubuh secara ekstrim, yang disebabkan faktor kelebihan AAS (Anabolic Androgenic Steroids) dan GH (Growth Hormone). Istilah ini juga sering dikaitkan dengan pendistribusianlemak yang tidak teratur pada tubuh yang disebut lipodistrofi. Dampak yang sangat terlihat jelas pada binaragawan seperti membesarnya organ tubuh bagian perut layaknya ibu-ibu hamil yang diikuti dengan penyusutan massa otot di area-area otot lainnya.
Kata Palumboism mencuat dari seorang binaragawan senior bernama Dave Palumbo, dimana pada saat itu Dave menunjukan kondisional otot perutnya yang tak lazim. Bahkan sesaat dewan juri mengkomparasi diantara kompetitor lainnya, estetika tubuh berotot yang dimiliki Dave terlihat aneh bahkan tidak menunjukan keindahan lekuk otot yang semestinya dimiliki binaragawan.
Arnold Kritik Binaragawan Sekarang
Belakangan ini, kondisi Palumboism banyak dijumpai pada binaragawan internasional. Bahkan ada dari mereka yang telah memenangkan kejuaran bergengsi dunia seperti Mr. Olympia, Arnold Classic, dan lain sebagainya. Apakah hal ini dapat mencerminkan bahwa binaraga adalah postur tubuh berotot yang sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki? Lantas apakah ini patut ditiru untuk sekelas binaragawan dunia?
Melalui pidato mantan gubernur California yang disampaikan beberapa bulan lalu, Arnold mengkritik akan kebijakan para dewan juri serta para binaragawan yang bersaing diberbagai kejuaraan. Arnold menyatakan dalam video pendek yang diunggah di youtube, bahwa “binaraga jaman sekarang sudah berubahtidak lagi seperti dulu. Dulu saat Steve Reeves juara kalau ada orang dipantai melihat fisiknya mereka akan berdecakkagum. Wow saya ingin badan seperti dia. Benar-benar laki-laki yang indah. Sekarang bukan lagi fisik yang simetri berbentuk V tapi malah bentuk botol mungkin. Para juri dan pemegang wewenang harus perhatikan jangan salah memilih juara.Jika yangdimenangkan adalah mereka yg bertubuh indah dan estetis seperti dulu maka semua akan berusaha membentuk tubuh seperti itu lagi. Dan bukan seperti powerlifter.”
Bagi binaragawan memang tugas seperti ini bukanlah perkara mudah. Tugas berat seorang binaragawan masa kini selain berlatih keras, disiplin diet yang ketat, serta pola latihan maupun istirahat yang terorganisir, mereka dan masyarakat pecinta fitness mania juga memiliki tugas penting untuk memerangi serta mengkampanyekan bahwa binaraga dan fitness adalah olahraga yang sehat. Bukan mem-blacklist serta mengkambing hitamkan binaraga dan fitness adalah sarang penyakit atau penyebab suatu kematian. Jika hal ini akan terjadi, lantas akan dibawa kemana industri fitness yang sangat kita bangga-banggakan ini.(Alfian)