Beban yang paling populer dalam latihan dan sering Anda temukan di gym adalah barbell dan dumbbell. Namun ternyata ada jenis lainnya yang dapat Anda gunakan untuk membangun otot dan memvariasikan latihan Anda di gym. Kali ini Reps akan mengulas apa saja jenis beban yang membantu Anda menstimulasi otot.
Latihan beban dan tujuannya
Latihan beban atau yang juga dikenal sebagai latihan kekuatan dan latihan ketahanan adalah bentuk latihan fisik yang dilakukan dengan menggunakan bobot tubuh ataupun peralatan khusus untuk membangun massa, kekuatan, dan daya tahan otot.
Meskipun sama-sama berlatih menggunakan beban, namun tujuan dari latihan beban berbeda-beda, seperti:
- Pembentukan otot: Untuk meningkatkan massa otot, Anda harus menciptakan hipertrofi otot dengan mengangkat bobot sedang hingga berat dalam rentang 8-15 repetisi tiap set.
- Kekuatan otot: Untuk meningkatkan kekuatan, seperti pada olahraga powerlifing, Anda harus mengangkat bobot yang berat dalam rentang 1-5 repetisi.
- Ledakan kekuatan: Jenis latihan kekuatan ini adalah andalan para altet untuk olahraga yang ekstrim, seperti CrossFit. Ini dilakukan dengan mengangkat bobot berat dalam rentang 5-15 repetisi.
- Stamina dan daya tahan: Untuk meningkatkan daya tahan dan stamina, Anda dapat mengangkat bobot yang lebih ringan dengan jumlah repetisi yang lebih tinggi (15+).
- Circuit training: Ini adalah rejimen pelatihan seluruh tubuh yang berfokus pada pembentukan otot, pembakaran lemak, dan peningkatan pengkondisian. Anda dapat mengangkat bobot ringan hingga sedang dalam rentang repetisi tinggi (15-20+).
jenis beban yang dapat Anda gunakan di gym
Dumbbell
Dumbbell adalah alat yang umum digunakan untuk latihan beban. Karena efisien, ini juga dapat Anda temukan di rumah. Dumbbell memiliki ukuran yang beragam dan dapat digunakan untuk berbagai latihan.
Barbell
Seperti dumbbell, barbell juga memiliki banyak ukuran dan perbedaan pada bentuk batang bar. Alat ini biasanya digunakan untuk angkatan seperti bench press, squat, deadlift, dan lain-lain. Selain itu, Anda bisa menambahkan pelat untuk meningkatkan bobotnya.
Pelat
Pelat adalah beban yang bisa Anda tambahkan saat menggunakan barbell. Ini merupakan beban yang populer di gym. Namun ternyata tidak semua jenis pelat sama. Pelat dibuat dari beberapa bahan baku yang berbeda, seperti iron plate, rubber plate, crumb plate, technique plate, competition plate, urethane bumper plate, dan rubber grip plate. Selain memasangnya pada barbell dan dumbbell, Anda juga bisa menggunakan pelat sebagai alat pelatihan mandiri.
Kettlebell
Kettlebell adalah peralatan latihan yang serbaguna. Berbentuk seperti bola dengan pegangan di bagian atas membuat alat ini sangat baik digunakan untuk pelatihan fungsional, kardiovaskular, kekuatan, dan fleksibilitas. Selain itu, kettlebell juga dapat digunakan sebagai pengganti dumbbell dalam banyak latihan.
Sandbell
Sandbell memang tidak terlalu populer seperti dumbbell dan barbell, namun alat ini sangat efektif untuk menantang kekuatan cengkraman dan membuat inti dan stabilisator Anda lebih tertekan daripada menggunakan beban padat.
Mesin
Selain beban bebas, mesin juga merupakan alat yang efektif untuk latihan. Beban mesin terdiri dari 2 jenis, yakni pelat dan seleksi. Mesin dengan pelat menggunakan pelat yang telah disebutkan di poin sebelumnya. Sementara varian seleksi dilengkapi dengan tumpukan pemberat bawaan.
Walaupun memiliki jenis beban yang berbeda, kedua mesin ini memiliki efek yang sama. Para atlet tingkat lanjut biasanya menggunakan mesin yang menggunakan pelat karena memungkinkan mereka menumpuk lebih banyak beban daripada jenis lainnya.
Rompi pemberat
Rompi pemberat adalah jenis beban yang paling efisien jika Anda tidak ingin melibatkan otot tangan Anda atau saat Anda sedang cedera. Rompi pemberat sangat efektif dan dapat digunakan dalam segala latihan. Beratnya bervariasi antara 12-150 pon (5,4-68 kg).
Rantai
Rantai adalah alat pelatihan yang jarang digunakan. Alat ini dapat menambah resistensi variable pada latihan. Menggunakan rantai pada latihan seperti bench press, squat, dan deadlift membantu mencocokkan kurva resistensi latihan dengan kurva kekuatan otot, sehingga meningkatkan resitensi saat Anda mengangkat dan mengurangi resistensi saat Anda turun ke bawah.