Oleh: Dr. Adellinda Raintung
Kapan saat subur wanita? Bagaimana dengan pria?
Wanita mempunyai suatu periode yang dikenal dengan sebutan saat atau masa subur. Masa subur ialah masa hidup sel telur sejak dikeluarkan dari indung telur, dan selama bertahan hidup di dalam rahim. Sel telur dikeluarkan dari indung telur pada 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang. Setelah dikeluarkan, sel telur masuk ke dalam rahim melalui saluran telur. Di dalam rahim, sel telur mampu hidup selama 48 jam. Masa sejak sel telur dikeluarkan dan hidup di dalam rahim itulah yang disebut masa subur.
Pria tidak mengenal masa subur tertentu seperti pada wanita. Setiap kali melakukan hubungan seksual dan mengalami ejakulasi, pria normal mampu menghamili bila wanita pasangannya sedang berada pada masa subur. Di luar masa subur, hubungan seksual tidak mungkin menimbulkan kehamilan.
Kesuburan pada wanita
Pada wanita, kesuburan berarti kemampuan untuk menjadi hamil dan melahirkan bayi. Masa reproductive wanita diawali ketika dia mulai mengalami siklus haid pada masa puber (sekitar umur 13 tahun). Kemampuan untuk memiliki anak biasanya berakhir pada usia sekitar 45 tahun, namun masih ada potensi untuk hamil sampai dengan akhir periode mati haid (sekitar umur 51 tahun).
Seorang bayi perempuan sejak lahir sudah memiliki sekitar 400.000 telur yang belum dewasa (oocytes). Telur-telur ini disimpan di dalam ovaries pada kantung kecil yang disebut follicles. Pada saat dia memasuki tahun reproduksi, maka ia mulai memiliki siklus, indung telur akan merilis satu telur atau lebih umum lebih dari satu, yang dapat bergerak untuk bergabung dengan sel sperma laki-laki dan memulai kehamilan.
Pengembangan dan pergerakan telur tergantung dan mengikuti keseimbangan hormon; yaitu suatu ikatan kimia yang memampukan organ tubuh tertentu untuk melakukan pekerjaan. Beberapa dari hormon ini diproduksi di ovaries. Ada juga yang datang dari dua kelenjar di otak, yaitu hypothalamus dan kelenjar di bawah otak.
Bagaimana saya mengetahui bahwa saya sedang dalam masa subur (ovulasi)? Ada dua cara mengetahui masa ovulasi yang paling baik, yaitu dengan mengetahui suhu basal tubuh dan dengan menggunakan alat test ovulasi atau ovutest.
Basal Body Temperature (BBT)
Untuk mengetahui Basal Body Temperature (BBT) sungguh sederhana, kita hanya perlu mengukur suhu badan yang diukur pada saat bangun tidur di pagi hari. Pada umumnya wanita yang sedang dalam masa ovulasi, akan mengalami kenaikan suhu badan kira-kira 0.5-1.0 derajat Celcius. Suhu ini akan bertahan sampai masa akhir dari sisa masa cycle dan kembali turun pada saat haid dimulai. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh progesterone, yaitu hormon yang diproduksi oleh corpus luteum setelah ovulasi. Jadi dengan mencatat suhu basal badan, maka kita dapat mengetahui sedang dalam masa ovulasi (ovulatory) atau tidak (anovulatory).
Alternatif lain, test BBT dapat juga digunakan untuk menentukan waktu yang paling baik mendatangi dokter dan melakukan test ketidaksuburan secara medis. Sangat mudah untuk melakukan test BBT, hanya mengambil waktu pada pagi hari untuk mengukur suhu badan sebelum melakukan aktifitas apapun (makan, minum atau sebelum bergerak banyak, maka dengan bergerak suhu tubuh akan berubah).
Kesuburan pada pria
Pada laki-laki, kesuburan berarti kemampuan untuk membuat seorang wanita hamil. Untuk melakukan hal ini, sistem reproduksi pria butuh untuk dapat memproduksi dan menyimpan sperma. Selain itu, diperlukan juga kemampuan untuk mengeluarkan sperma ke luar tubuhnya, sehingga dapat memasuki sistem reproduksi wanita. Organ yang memproduksi sperma disebut testis. Biasanya seorang laki-laki memiliki dua buah testis, yang terletak di kantong (scrotum), kantong kulit itu bergantung di belakang penis. Di dalam setiap testis berisi banyak organ kecil yang disebut seminiferoustubules (semen). Disinilah sperma berkembang.
Tidak seperti seorang wanita, yang lahir dengan semua telur yang akan dia miliki sepanjang hidupnya, pria menghasilkan sperma yang baru terus-menerus. Setelah pria melewati masa remaja, maka stok spermanya akan refresh setiap 72 hari. Untuk mengetahui kesuburan pria, satu-satunya cara hanyalah dengan memeriksa sperma dan menganalisisnya, baik secara langsung maupun di bawah mikroskop. Analisis sperma menghasilkan prameter yang meliputi volume, pH, bau, warna, jumlah sel spermatozoa per ml, gerakan dan bentuk spermatozoa.
Terdapat perbedaan dalam menilai kesuburan antara pria dan wanita. Pada pria, jika pemeriksaan sperma menunjukkan kesuburannya baik, berarti pria itu mampu menghamilkan. Tetapi tidak demikian pada wanita. Pada wanita, walaupun mampu mengeluarkan sel telur, belum berarti mampu hamil. Wanita memerlukan sistem reproduksi lainnya yang juga berjalan normal. Saluran telur harus baik (normal) agar sel telur yang telah dikeluarkan dari indung telur dapat masuk kedalam rahim. Selanjutnya, walaupun kedua saluran telur normal tetapi kalau rajin terganggu, maka kehamilan juga akan terhambat.
Ketidaksuburan (infertility) adalah kegagalan atau tidak adanya kapasitas untuk terjadinya pembuahan yang selanjutnya akan memproduksi keturunan. Ketidaksuburan digambarkan sebagai ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan, setelah satu tahun melakukan hubungan suami-istri tanpa pelindung (enam bulan jika usia perempuan lebih dari 35 tahun), atau ketidakmampuan melewati masa kehamilan sampai pada masa kelahiran. Jika istri tidak menggunakan pelindung, maka adalah gagasan yang baik untuk mencari bantuan medis.