Dr. Hario Tilarso, SpKO FACSM
Seperti diketahui latihan olahraga merupakan suatu cara untuk hidup sehat. Latihan ini biasanya berupa latihan aerobik dan latihan beban yang dilakukan dalam waktu 3-5 kali seminggu dan lama latihan dilakukan dalam waktu selama 20-60 menit. Untuk latihan beban biasa dilakukan 2-3 kali perminggu, dan caranya adalah dengan kekuatan atau kemampuan masing-masing. Otot yang dilatih adalah seluruh otot tubuh, yaitu seluruh otot-otot besar dan juga otot kecil.
Latihan olahraga seperti ini akan bermanfaat bagi orang sehat, karena:
- Jantung menjadi lebih kuat,
- Tulang menjadi lebih kuat,
- Otot menjadi lebih kuat,
- Mencegah osteoporosis,
- Dapat mengontrol tekanan darah tinggi,
- Dapat mengontrol penyakit gula,
- Dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
Khusus untuk latihan beban, banyak orang yang ragu melakukannya, karena tidak menguasai teknik-tekniknya. Hal ini dapat diatasi dengan berlatih dibawah pengawasan instruktur yang kompeten sehingga hasilnya tampak baik. Mengenai latihan binaraga, prinsip yang diterapkan juga sama dengan latihan beban, hanya bedanya yang ditekankan adalah pembesaran otot, bukan kekuatan. Yang menjadi masalah adalah apabila binaraga ini dilakukan oleh orang-orang yang punya masalah, seperti bekas cedera penyakit-penyakit tertentu atau kelainan bentuk dari lahir.
Untuk keadaan-keadaan khusus ini memang ada beberapa panduan yang perlu diketahui. Pertama kali yang pasti adalah memeriksakan diri kedokter spesialis olahraga untuk mendapatkan kepastian bahwa tidak ada kontra indikasi untuk berolahraga binaraga. Biasanya yang mutlak tidak boleh latihan beban adalah penyakit seperti serangan jantung yang baru saja dialami dan tekanan darah tinggi. Kedua hal ini berbahaya, karena dapat menyebabkan berhentinya jantung dan serangan stroke. Kemudian tekanana bola mata yang tinggi dan adanya hernia (burut) juga merupakan suatu kontra indikasi.
Penyakit-penyakit lain perlu diperhatikan, seperti misalnya penyakit gula (diabetes). Pengidap diabetes tetap boleh latihan binaraga, asalkan kadar gulanya dikontrol dengan baik, apakah dengan obat tablet atau dengan suntikan. Pada yang disuntik, harus diketahui benar kapan efek kerja maksimal dari insulin yang disuntikkan. Jangan sampai efek maksimal tersebut bersamaan dengan latihan sehingga gula darah menjadi turun (hipoglikemia).
Tempat penyuntikan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai tempat penyuntikan tersebut bersamaan dengan otot yang dilatih, karena akan terjadi penyerapan insulin yang meningkat yang dapat memicu terjadinya hipoglikemia. Jangan lupa cairan tubuh harus cukup, dan hindarkan berlatih pada udara yang sangat panas dan lembab. Pada penyakit ginjal harus diperhatikan untuk cukup minum dan tidak terlalu banyak suplemen protein. Tempat berlatih usahakan tidak panas suhunya, sehingga keringat tidak keluar terlalu banyak.
Orang yang berpenyakit jantung ringan, misalnya penyampitan pembuluh darah yang ringan, boleh melakukan olahraga yang biasa dilakukan oleh binaragawan dengan memperhatikan latihan serobik yang cukup dosisnya untuk memperbaiki aliran darah.
Pada orang dengan hipertensi, bila tekanan darah mencapai 180/105, mutlak tidak boleh berlatih. Bila kurang dari nilai tersebut, beban angkatan tidak boleh mencapai 90-100%. Lakukan latihan dengan beban agak ringan dan repetisi yang sering (misal sampai 20 kali). Hal yang paling penting dalam hal ini adalah cara bernafas harus benar, yiatu buang nafas pada saat mengeluarkan tenaga. Hal ini adalah untuk mencegah efek negatif yang mungkin terjadi pada jantung, pada tekanan darah dan pada bola mata.
Penderita arthritis (radang sendi) boleh latihan binaraga, tetapi dengan catatan, gerakan yang dilakukan pada sendi yang sakit harus dihindari. Bila sakitnya sembuh, gerakan tersebut boleh dilakukan. Bila terdapat kelainan bentuk, maka tergantung pada lokasinya, latihan beban dapat dilakukan agar otot-otot menjadi kuat dan dapat mengoreksi keadaan tersebut.
Penderita penyakit yang akut, misalnya sedang demam, tidak boleh berlatih karena akan memperparah penyakitnya. Penderita asma boleh latihan binaraga, asal selalu sedia inhaler untuk mencegah serangan yang mungkin timbul. Jadi pada prinsipnya, latihan binaraga boleh saja dilakukan, asalkan menurut aturan yang diberikan oelh dokter olahraga sesuai dengan penyakit yang diderita.
One Response
Saya mengalami mata kanan ada spot yg rabun. Setelah periksa ke dokter mata, diketahui bahwa tekanan bola mata saya tinggi. Yg kiri 22 dan yg kanan 29. Setahun an ini saya rutin yoga 2 kali seminggu. Saya ingin mengetahui apakah ada gerakan gerakan yoga yg harus dihindari bila tekanan bola mata saya tinggi. Terimakasih