Oleh: Nuzul Akbar Nazar
Dikembangkan pertama kali oleh Dr. Scott Connelly, seorang dokter nutrisi dan ilmuwan bidang pengembangan protein. Awalnya produk ini dibuat untuk memberikan dukungan nutrisi pada pasien pasca operasi di klinik & rumah sakit tempatnya bekerja. Namun, profil nutrisinya yang unik membawa kesuksesan tersendiri dalam industri suplemen pada awal dan pertengahan 1990-an.
Kemudian mulai banyak perusahaan yang mengikuti jejaknya dengan mengembangkan produk serupa. Hingga saat ini telah ada setidaknya 30 lebih perusahaan yang menawarkan MRP (Meal Replacement Powders) kepada praktisi fitness dan atlet binaraga di Amerika Serikat. Secara umum 98% dari produk tersebut ditawarkan dalam bentuk sachet per 1 kali penyajian.
Pada dasarnya MRP adalah versi mini dari bubuk penambah berat tahun 1980-an. Dikatakan versi mini dari bubuk penambah berat tahun 1980-an karena kandungan kalorinya yang jauh lebih rendah, yang disebabkan komposisi karbohidrat dan lemak yang lebih rendah, sementara kandungan proteinnya justru mengalami sedikit peningkatan. Terlepas dari namanya yang mengindiasikan sebagai pengganti makanan, produk MRP tetap merupakan suplemen yang tidak bisa berdiri sendiri dan lebih baik bila dijadikan tambahan terhadap pola makan yang sudah baik dan teratur.
MRP merupakan suatu terobosan baru pengganti makanan dengan kandungan tinggi protein, yang biasanya menggunakan whey isolate dan casein (efek time release) untuk membangun dan menjaga massa otot. Komposisi karbohidratnya diambil dari oatmeal dan gandum. Kombinasi kandungan ini akan memberikan penyerapan yang perlahan untuk hasil maksimal, menjaga energi tetap tinggi, membantu pemulihan otot, suplai protein yang stabil dan memberikan rasa kenyang yang cukup lama.
Untuk pembentukan otot maksimum tanpa lemak jahat, MRP sangat baik untuk dikonsumsi teratur. MRP adalah pengganti makanan sempurna bagi atlet maupun pemula, karena mengandung asam amino lengkap; glutamine, leucine, iso-leucine, valine, dan glycine.
Keunggulan MRP:
- Mempercepat pertumbuhan sel otot.
- Menjaga kadar sintesa protein dalam otot.
- Mencegah penurunan volume otot.
Mempercepat pertumbuhan sel otot
Secara anatomis yang disebut satu otot adalah sekumpulan serat-serat otot yang kedua ujungnya menempel pada tulang. Satu otot ini terdiri atas serabut-serabut yang disebut myofibril, yang letaknya berselang-seling dan serabut-serabut ini dapat bergeser satu sama lain pada kontraksi otot.
Hal ini berlaku untuk fitness mania. Disini yang dipentingkan adalah keindahan otot yang dicari. Pada waktu mengangkat beban yang cukup berat, otot yang berkontraksi akan mengalami putusnya serabut-serabut otot yang disebut micro tears (robekan yang bersifat mikro). Putusnya serabut ini hanya sebentar, dan akan menyambung kembali dalam 48 jam istirahat. Bila protein cukup banyak dalam tubuh, artinya cukup memakan protein, maka pada proses pemulihan (recovery) penyambungan serabut yang putus, akan terjadi pembesaran serabut. Seperti diketahui, protein merupakan zat pembangun tubuh. Pembesaran serabut di sebut hypertrophy yang berlangsung selama ada rangsangan yang cukup berat yaitu beban, makanan yang cukup protein dan istirahat yang cukup agar otot dapat tumbuh.
Menjaga kadar sintesa protein dalam otot
Protein yang kita konsumsi sehari-hari berasal dari hewan maupun nabati. Protein seperti daging, ikan, ayam, telur, susu dan lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein seperti kacang-kacangan, tempe dan tahu, disebut protein nabati. Kualitas protein diukur dengan membandingkan proporsi akan asam amino essensial dalam makanan dengan yang diperlukan untuk nutrisi yang baik. Semakin dekat nilai keduanya, semakin tinggi kualitas protein.
Protein susu dan telur merupakan protein berkualitas tinggi yang digunakan secara efisien oleh tubuh dan dipakai sebagai standart acuan perbandingan protein lain. Protein daging juga mempunyai kualitas yang tinggi, sedangkan beberapa protein nabati yang digunakan sebagai makanan pokok, kurang mengandung asam-asam amino essensial tertentu, misalnya tritofan dan lysine dalam jagung, lysine dalam gandum serta beras, dan melatonin dalam beberapa jenis tanaman polong; misalnya kedelai, akan tetapi dengan makan berbagai makanan, defisiensi asam amino dalam protein akan dicukupi oleh tambahan asupan asam amino tersebut.
Cara yang benar agar protein selalu tersuplai dalam tubuh, yaitu selalu tercukupi protein minimal 2 gr/kg berat badan untuk membentuk otot dalam sehari, kemudian dari segi istirahat yaitu pemulihan 48 jam akan cukup apabila kita mengkonsumsi protein lambat serap agar selalu ada suplai protein untuk membentuk otot. Pembesaran otot pun akan terlihat setelah 6-8 minggu.
Mencegah penurunan volume otot
Latihan beban berhari-hari bahkan berminggu dapat menyebabkan kelelahan pada otot dan tubuh. Biasanya dikenal dengan overtraining dan otot mengalami katabolic (otot tidak tumbuh secara maksimal) hal ini akan membantu pertumbuhan otot Anda.
Kekurangan cadangan glycogen, protein dan nutrisi merupakan salah satu penyebab turunnya volume otot. Oleh karena itu dibutuhkan asupan gizi yang seimbang, protein yang cukup baik dari protein hewani, nabati maupun makanan pengganti yang mengandung asupan nutrisi, gizi dan protein yang lengkap, dan yang terpenting adalah latihan beban yang cukup dan sesuai apa yang kita inginkan, serta istirahat minimal 8 jam sehari. (NZL)