Oleh : dr. Hario Tilarso spKO FACSM
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas tulang, otot, syaraf, darah dan lemak. Semua unsur-unsur tersebut merupakan pembentuk tubuh dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Hasil kerja sama pada semua unsur tersebut akan menyebabkan manusia dapat hidup dan berfungsi normal.
Dan salah satu hasil kerja yang dihasilkan adalah arus listrik tubuh. Jantung, paru-paru, mata, otak dan lain-lain mengeluarkan arus listrik yang dapat direkam. Sebagai contoh rekaman jantung dinamakan EKG, ( Elektro Kardiogram), rekaman otot dinamakan EMG (Elektro Mio Gram), lalu otak mengeluarkan arus listrik yang disebut EEG (Elektro Ensepalo Gram), semua rekaman tersebut membuat gambaran yang khas untuk suatu keadaan atau penyakit, sehingga dapat dipakai sebagai alat bantu diagnostik.
Misalnya gambaran EKG suatu penyakit jantung koroner akan sangat khas sehingga dapat dilakukan tindakan pengobatan atas dasar gambaran tadi. Suatu otot tubuh yang mengalami penyakit atau kelainan akan menunjukkan gambaran yang sangat khusus. Begitu pula kerusakan atau penyakit pada otak dapat dideteksi pada rekaman EEK. Misalnya penyakit Epilepsi (Ayan) akan menunjukkan gambaran tertentu. Jadi apabila tubuh berfungsi dengan adanya arus listrik, maka bila ada gangguan listrik tertentu akan mengganggu kerja organ tersebut.
Contoh lain, suatu serangan jantung dapat terjadi karena tubuh terpapar suatu arus listrik dari luar yang lebih kuat arusnya. Otot jantung fungsinya adalah memompa darah dan otot tersebut dapat berkontraksi karena adanya arus listrik. Bila ada arus listrik yang kuat dari luar tubuh maka akan dapat mengganggu kontraksi sehingga dapat terjadi henti jantung (Cardiac Arrest), yang dapat menyebabkan kematian. Besarnya kontraksi otot jantung tentunya juga dipengaruhi besarnya arus listrik yang ada pada tubuh. Begitu pula otot tubuh dapat berkontraksi dengan baik bila listriknya normal.
Pada suatu kegiatan fisik, misalnya berolahraga, maka otot akan bekerja lebih keras agar dapat bergerak lebih cepat atau lebih kuat. Hal ini didapat dengan cara melatih otot agar dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan benar dan otot ber angsur-angsur menjadi lebih kuat. Berarti suatu kinerja (performance) akan dapat meningkat bila ada pengaruh listrik atau getaran dari luar tubuh. Selain listrik ada pula macam modalitas yang dapat membantu peningkatan prestasi, misalnya getaran (vibrasi), pemanasan dari luar dan massage (pijat).
Prinsip dan semua upaya ini adalah membuat rangsangan-rangsangan, sehingga dapat melebarkan pembuluh darah (vaso dilabasi). Akibatnya aliran darah akan lebih cepat/deras sehingga fungsi organ tersebut akan bekerja lebih baik, getaran (vibrasi) banyak digunakan oleh beberapa Negara maju untuk meningkatkan prestasi. Mereka mempunyai alat khusus yang dapat mencairkan getaran-getaran dan hal ini mempengaruhi organ tubuh seperti otot, syaraf dan pembuluh darah. Akibatnya kontraksi otot menjadi lebih kuat, lalu impuls syaraf menjadi lebih cepat dan aliran darah akan lebih lancar karena kapiler-kapiler (pembuluh darah halus) akan melebar sehingga semua jaringan tubuh akan mendapat oxigen lebih baik.
Modalitas-modalitas ini tidak hanya dapat meningkatkan prestasi, namun ada pula yang menurunkan fungsi tubuh. Contohnya adalah sinyal yang dipancarkan suatu alat listrik terhadap tubuh, misalnya telepon genggam. Beberapa penulisan menunjukkan bahwa sinyal pada telepon genggam tersebut dapat merusak organ-organ seperti otak, karena otak terletak dekat dengan otot tersebut dan otak adalah organ yang sangat sensitif. Begitu pula telinga, ada yang berpendapat bahwa pengaruh telepon tersebut dapat merugikan.
Selain itu mata yang merupakan unsur syaraf juga cukup sensitif untuk menjadi rusak atau menurun fungsinya. Secara logika memang hal ini biasa terjadi karena getaran-getaran atau arus listrik yang masuk tubuh akan mempengaruhi sel-sel tubuh sehingga fungsi sel terganggu. Tetapi penelitian yang dilakukan memang masih belum banyak, sehingga beberapa ahli menyaksikan efek kerusakan tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang pasti. Cara yang paling aman tentunya tidak dianjurkan menggunakan peralatan-peralatan seperti itu dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus. Bagaimanapun, tubuh manusia akan merespon segala sesuatu dari luar yang bersifat berlebihan.