Satu lagi alasan kenapa supplement fitness penting bagi fitness dan olahraga lain pada umumnya, dan binaraga pada khususnya. Perkenalkan, “Heat Shock Protein” atau disingkat HSP, Kedengarannya seperti istilah bikinan iklan supplement protein, padahal sebenarnya bukan. HSP memang benar-benar ada dalam dunia nyata dan penting peranannya bagi kesehatan dan dunia binaraga karena fungsinya untuk mempertahankan bentuk protein dengan cara mengangkut protein antar sel membran. Tugas HSP kian vital seiring meningkatnya proses sintesa protein. Dan semua fitnessmania tahu jika proses sintesa protein adalah segalanya dalam upaya mendapatkan ukuran dan kekuatan otot sebesar mungkin. Karena itulah HSP layak untuk anda simak pada artikel ini.
Nama lain HSP adalah protein stress karena HSP dilepaskan jika tubuh dalam kondisi stress tinggi. Dalam kondisi seperti itu HSP berguna melindungi protein. HSP ada pada semua mahluk hidup, mulai dari mikroba satu sel hingga manusia. HSP pertama kali ditemukan tahun 1962 kala seekor lalat yang mengalami keracunan sehingga suhu tubuh lalat meningkat. Setelah diselidiki, zat penyebab naiknya suhu sel pada lalat itu adalah dinitrophenol atau disingkat DNP. DNP memicu proses oksidasi metabolisme yang memaksa sel memproduksi ATP (adenosine triphosphate). ATP adalah energi murni sel. Peristiwa ini menyebabkan pelepasan energi (panas) dalam jumlah besar.
DNP kerap dikaitkan dengan pembakaran lemak tubuh karena memaksa tubuh memakai lemak tubuh sebagai sumber energi. Dalam kondisi normal (tanpa DNP), tubuh memakai karbohidrat sebagai sumber energi dan jarang menyentuh lemak untuk dibakar. Masalahnya DNP bisa membuat anda menjadi kepanasan, saking panasnya hingga menyebabkan kematian. Jika masuk kedalam tubuh, DNP akan memaksa sel mahluk hidup manapun untuk melepaskan HSP untuk melawan stress yang diakibatkannya.
HSP hadir dalam beberapa ukuran tergantung dari berat molekul, dan karenanya HSP diberi nama berdasarkan beratnya, misalnya HSP25, HSP60, HSP70 dan seterusnya. Ubiquitin adalah salah satu protein yang bertugas mengerogoti protein pada sel otot anda. Ubiquiting bertugas seperti HSP skala mini. Tadi sudah disebutkan jika HSP bertugas mempertahankan ukuran dan fungsi sel protein yang sewaktu waktu bisa saja berubah karena digerogoti oleh beragam jenis stress, termasuk infeksi, radang, keracunan (misalnya minuman beralkohol dan mengkonsumsi zat besi seperti cadmium), atau terpapar sinar ultraviolet (sinar matahari).
Jenis stress lain yang memicu aktifitas HSP antara lain kelaparan, kekurangan oksigen, dehidrasi (kehausan). Olahraga juga termasuk dalam aktifitas pemicu stress dan bisa menyebabkan pelepasan HSP guna memasok protein ke tubuh untuk keperluan pemulihan seusai olahraga (post exercise recovery).
HSP juga digunakan sekalipun tubuh tidak mengalami stress. Semisal HSP membantu memberi isyarat pada sel kekebalan guna melawan penyakit. HSP memonitor seluruh sel protein tubuh anda. Jika ditemukan ada sel yang terancam oleh penyakit, maka HSP akan mengirim sistem imunisasi ke sel yang bermasalah dan tengah digerogoti penyakit. Dengan cara begitu maka produksi ulang sel penganti sel yang rusak karena penyakit akan dimaksimalkan dengan meningkatkan sintesa protein di sel bersangkutan.
HSP90 membantu mempertahankan sel receptor steroid dan faktor transkripsi yang vital untuk proses sintesa protein, termasuk sel otot. Tanpa HSP90, maka testosterone tak mampu bekerja maksimal menambah massa otot, karena testosterone harus berinteraksi dengan receptor tersebut agar bisa tembus masuk ke sel otot dan memacu proses sintesa guna memproduksi sel otot baru agar massa otot keseluruhan menjadi besar.
HSP menarik perhatian para ilmuwan karena perannya dalam melindungi sistem kardiovaskular. Jika dipadu dengan nitric oxide, HSP bisa melonggarkan dan memperlebar saluran pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih besar. HSP20 bertugas mencegah penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke itu.
HSP juga membantu mempertahankan fungsi sel otot jantung dan mencegah matinya sel gara-gara jantung kekurangan darah dan oksigen karena sesuatu hal, misalnya karena serangan jantung. Para ilmuwan percaya HSP mendukung fungsi sel otot keseluruhan, mencegah stress yang kalau dibiarkan bisa menghancurkan sel otot. HSP juga terlibat pada metabolisme insulin yang berguna sebagai anti katabolik pada otot.
HSP vs FITNESS
Karena fungsi HSP untuk melindungi dan mempertahankan sel otot, maka jelas olahraga ada dampaknya buat HSP. Naiknya suhu tubuh saat anda berolahraga akan memicu pelepasan HSP. Untuk otot jantung bahkan butuh suhu lebih tinggi lagi untuk pelepasan HSP. Namun itu bukan harga mati, karena ada beberapa kondisi dimana suhu tubuh tak perlu naik agar didapat pelepasan HSP saat berolahraga, terutama saat anda mengalami stress oksidasi. Jika anda terpapar radikal bebas (zat sisa hasil metabolisme oksigen) saja sudah cukup untuk memicu pelepasan HSP.
HSP dilepaskan ke tubuh selama anda berolahraga yang berguna untuk melindungi sel dari stress oksidasi. Caranya dengan memacu produksi glutathione (salah satu anti oksidan antar sel utama tubuh). Glutathione melindungi sel otot dari kehancuran akibat paparan radikal bebas berlebih yang ditimbulkan selama berolahraga. HSP juga meredam pelepasan dan aktifitas jaringan necrosis factor-A (penyebab utama pengerogotan sel otot) atau disingkat TNF-A.
Hilangnya massa otot seiring pertambahan usia seseorang dikaitkan dengan peningkatan TNF-A pada para manula. HPS70 juga meredam mediator peradangan yang dinamakan Nuclear Factor Kappa-B yang kalau dibiarkan akan mempersulit upaya anda menambah massa otot sebanyak mungkin. Jadi terbayang sudah betapa bermanfaatnya HSP bagi dunia binaraga.
Interaksi antara HSP dengan nitric oxide, disamping memungkinkan aliran darah lebih banyak dalam jaringan otot anda, juga membantu membersihkan saluran bronchial (pernafasan) yang otomatis memperbanyak jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan otot via paru paru sekaligus meredam resiko asma yang dipicu oleh olahraga. Asma sendiri adalah penyakit peradangan yang cenderung memicu lebih banyak mediator peradangan semisal TNF-A. Semakin parah penyakit asma anda, semakin besar pelepasan HSP70.
Saat tubuh memiliki hanya sedikit ATP, maka kondisi itu akan diterjemahkan tubuh sebagai bentuk stress dan bereaksi balik dengan melepaskan HSP. ATP menurun kadarnya seiring olahraga berlangsung. Karena karbohidrat dan glycogen adalah sumber utama ATP bagi tubuh selama berolahraga, maka kekurangan karbohidrat atau glycogen dianggap sebagai penyebab utama pelepasan HSP selama olahraga.
Ilmuwan juga menemukan HSP terlibat dalam proses pertumbuhan otot, terutama saat melakukan latihan beban berintensitas tinggi (latihan hardcore) yang memicu pelepasan HSP dalam jumlah significant.
Kadar HSP70 seusai olahraga juga meningkat. Semua fakta itu mengarah pada sebuah kesimpulan, dimana peningkatan HSP70 terkait erat dengan stress atau kerusakan sel yang diterapkan ke jaringan otot via latihan beban dan karenanya HSP punya peran penting terhadap kemampuan otot seseorang dalam beradaptasi terhadap latihan beban yang diperkenalkan padanya.
Tergantung tipe olahraganya, reaksi HSP terhadapnya juga bervariasi. Semakin kecil ukuran molekul HSP, semakin tinggi intensitas olahraganya hingga berakibat kerusakan sel otot semisal kontraksi otot eccentric atau negatif (gerakan kala menurunkan beban). Pada situasi seperti itulah HSP membantu sel terhindar dari kerusakan sel otot lebih jauh lagi. HSP60 dilepaskan ketubuh kala kontraksi otot concentric (gerakan mengangkat beban) yang tidak terlalu menimbulkan kerusakan sel otot sebesar gerakan negatif. Disini peran HSP60 cuma melindungi mitochondria sel saja.
HSP70 dilepaskan selama terjadi kontraksi otot intensitas tinggi, berperan vital pada proses sintesa protein dan memberdayakan kembali protein otot yang sudah terlanjur rusak.
Pelepasan HSP selama berolahraga justru mempersiapkan tubuh untuk menerima stress lanjutan dari sesi sesi olahraga selanjutnya. Semakin tinggi jam terbang latihan anda, semakin banyak HSP yang anda hasilkan, dengan syarat anda selalu mengubah pola latihan secara berkala agar badan dikondisikan dalam keadaan kaget, bukannya dalam keadaan nyaman karena sudah terlanjur beradaptasi.
Tadi sudah disebutkan diatas jika HSP membantu mempertahankan sel receptor steroid, dengan tambahan HSP60 ikut mengatur IGF-1 (Insulin Like Growth Factor) sekaligus mempertahankan sel receptornya. IGF-1 punya peran vital menentukan seberapa besar kemampuan seseorang untuk awet muda, termasuk kemampuan seseorang mempertahankan massa otot (dan kekuatannya) walau usia tak lagi muda.
Mereka yang mampu hidup diatas 100 tahun terbukti memiliki sedikit HSP. Walau kedengarannya berlawanan dengan apa yang sudah dibahas diatas, perlu diingat bahwa HSP tak semata diproduksi karena olahraga saja, tapi juga karena kondisi stress non olahraga lainnya, dan mereka yang berusia 100 tahun keatas sudah terbukti berhasil melewati beragam jenis stress semasa hidupnya, sekaligus menjadi faktor seberapa banyak HSP yang dilepaskan semasa hidupnya, yang kemudian terbukti berjasa memperpanjang usia mereka hingga diatas 100 tahun.
Hal serupa juga kejadian pada orang yang sakit kronis dimana mereka biasanya memiliki HSP dalam jumlah berlimpah. Yang terjadi sebenarnya pada orang sakit adalah, jika didalam sel, HSP punya efek anti radang, namun diluar sel justru memperparah peradangan karena interaksinya dengan faktor kekebalan tubuh semisal radang cytokines. Jadi kebanyakan HSP pada orang sakit justru bisa merusak, bukannya menyehatkan.
Hal menarik lainnya soal HSP adalah kadar produksinya berlainan tergantung jenis kelamin. Wanita punya kadar estrogen lebih tinggi bandingkan pria. Hal itu menyebabkan pelepasan HSP pada wanita tidaklah sebanyak pria karena tanpa HSP sekalipun, estrogen sudah dilengkapi kemampuan anti oksidan dan membantu pelepasan nitric oxide. Hal itu menyebabkan HSP tidak terlalu dibutuhkan oleh wanita, walau tidak sama sekali.
Estrogen juga membantu mencegah kerusakan dan peradangan membran otot. Kenaikan suhu tubuh wanita selama berolahraga juga tidaklah setinggi pria. Semua itu menyebabkan wanita tidak melepaskan HSP dengan jumlah sebanyak pria. Sebaliknya pria melepaskan HSP70 dalam jumlah lebih banyak dibandingkan wanita, dan membuat pria memiliki kemampuan kardiovaskular lebih besar dibandingkan wanita. Jadi seharusnya para fitnessmania pria merasa malu jika tak mampu menyelesaikan kelas aerobik. Ini sekaligus mengingatkan kepada para binaragawan yang suka memakai obat pemblokir estrogen, bahwa obat seperti itu justru memblokir HSP selama latihan beban dan berdampak kurang bagus pada proses pemulihan tubuh seusai olahraga.
Disisi lain, pemakaian anabolik steroid, terutama dari jenis injeksi, jenis testosterone pada khususnya, membantu meningkatkan kemampuan pemulihan tubuh seusai olahraga dengan memacu produksi HSP72 yang memungkinkan anda menjalani latihan lebih hardcore lagi dari sebelumnya tanpa harus takut overtraining. Sebaliknya obat steroid jenis oral (tablet) sama sekali tidak berdampak apapun pada HSP.
Agen HSP lainnya yang dilepaskan ke tubuh selama berolahraga adalah catecholamine semisal epinephrine dan norepinephrine. Tak heran sebelum berolahraga para atlit minum kopi pahit (caffeine) karena caffeine bisa merangsang pelepasan catecholamine dan selanjutnya merangsang produksi HSP72 selama olahraga. Masuk akal karena catecholamine digolongkan sebagai hormon stress, dan HSP selalu bereaksi terhadap segala sesuatu yang berbau stress.
HSP diketahui bisa melepaskan anti oksidan alami tubuh. Sebaliknya jika anda mengkonsumsi supplement anti oksidan dengan niat untuk meredam radikal bebas, hal itu justru akan menghambat pelepasan HSP saat berolahraga karena faktor radikal bebas itu sendiri. Pemberian vitamin E (tocopherol gamma) dan vitamin C (keduanya vitamin anti oksidan) juga terbukti menghambat pelepasan HSP seusai olahraga. Anehnya hal ini hanya dialami mereka yang berusia lanjut, sedangkan mereka yang berusia muda sama sekali tidak terpengaruh alias terus menghasilkan HSP apapun supplement yang dimakannya.
Vitamin E ada 2 macam, alpha dan gamma tocopherol. Gamma adalah yang paling poten dari vitamin E dan merupakan pembasmi utama radikal bebas peroxynitrate (hasil zat sisa buangan dari oksidasi nitric oxide, bersifat sangat merusak terhadap sel tubuh manusia). Gamma lebih powerful dibandingkan alpha dalam hal mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker prostat. Sayangnya Gamma memblokir HSP72. Jika jaringan otot anda kekurangan HSP72, maka beresiko terkena penyakit diabetes dan insulin.
Alpha tocopherol adalah bentuk supplement vitamin E yang paling banyak beredar di pasaran, sama sekali tidak berdaya melawan peroxynitrate, tapi ironisnya justru peroxynitrate itu sendirilah yang justru merupakan stimulan poten untuk pelepasan HSP.
Mereka yang menjalani diet dimana 60% kalorinya berasal dari lemak dan diberikan tambahan supplement lipoic acid, ternyata lipoic acid memicu HSP dalam sel otot dan bisa mencegah penyakit insulin. Kombinasi pemakaian supplement carnosine dan zinc juga diketahui bisa mengaktifkan HSP.
Mereka yang berusia lanjut dan jaringan ototnya mengecil itu disebabkan kegagalan mereka melepaskan HSP seusai olahraga atau kala stress lainnya, dan berujung pada gagalnya atau lamanya proses pemulihan tubuh, terutama jaringan ototnya. Jadi HSP sangat besar peranannya bagi usaha awet muda. HSP membantu melawan penuaan dini berkat bantuan anti oksidan alami tubuh.
Mereka yang berusia lanjut memproduksi HSP 40% lebih sedikit dibandingkan mereka yang muda. Itulah sebabnya mereka yang berusia lanjut harus pintar pintar mempertahankan produksi HSP guna melawan efek penuaan dini.
Radiasi yang dihasilkan oleh handphone diduga bisa memicu tumor otak. Hal itu juga bisa memicu produksi HSP, dalam pengertian jelek tentunya. Karena pemakaian handphone sudah menjadi kebiasaan, maka HSP yang diproduksi juga itu itu saja. Terlalu banyak di ekspos oleh HSP itu itu saja juga bisa memicu kanker yang tumbuh dari sel normal. Tumor yang belum naik status menjadi kanker juga bisa jadi kebal dan tidak mempan terhadap kemoterapi.
Kejadian tidak mengenakkan dari pemakaian handphone itu untungnya hanya terjadi pada mereka yang memiliki handphone yang mengeluarkan radiasi berlebihan semisal handphone yang sudah rusak dan masih dipaksakan pemakaiannya. Walau tidak tertutup kemungkinan bagi mereka yang mengantongi handphone kemanapun mereka pergi. Saat ini isu kanker dan kaitannya dengan handphone masih dalam perdebatan, namun intinya disarankan jangan terlalu dekat dengan handphone jika tidak sedang dipakai. Lagipula anda tak mungkin serius berolahraga jika anda ketahuan sedang berbicara di handphone kala berolahraga, bukan? (Dillah-Dari berbagai sumber)