Pijat merupakan suatu tindakan yang sering dilakukan oleh masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan mengatasi rasa lelah dan melakukan pemulihan. Jadi disini terlihat bahwa yang namanya rasa lelah adalah perasaan yang dialami setelah mengalami atau menjalankan kerja fisik yang cukup berat. Kerja tersebut dapat merupakan pekerjaan sehari-hari atau juga bila habis melakukan latihan olahraga. Latihan olahraga ini dapat merupakan suatu kegiatan olahraga rekreasi yang tidak terlalu melelahkan atau suatu kegiatan olahraga prestasi yang sangat melelahkan.
Kelelahan ini terjadi karena tubuh mengalami peningkatan metabolisme selama latihan olahraga sehingga terbentuk sisa-sisa pembakaran yang berupa zat-zat sampah yang sifatnya merugikan tubuh. Pada waktu berolahraga yang berat, tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang memacu aktivitas metabolisme sehingga kerja sel-sel tubuh sangat intens. Disamping itu terjadi proses inflamasi (peradangan) pada otot-otot dan otot juga mengalami robekan-robekan pada serabutnya-serabutnya. Hal ini semua akan menyebabkan rasa lelah dan rasa sakit terutama pada otot-otot. Sebagai contoh misalnya bila melakukan kegiatan berat, maka 1 – 2 hari kemudian timbul rasa pegal/sakit pada otot-otot dan hal ini disebut DOMS (Delayed Onset of Muscle Soreness). Azas dasar inilah maka sehabis berolahraga berat dianjurkan untuk melakukan massage atau pijat untuk memulihkan tubuh.
Sebenarnya untuk pemulihan cara yang dipakai bukan hanya pijat, tetapi ada beberapa cara lain yang juga untuk pemulihan. Cara lain tersebut adalah: peregangan setelah aktivitas, masuk kedalam sauna, tusuk jarum (accupunctur), tusuk jari (accupressure), mengolesi dengan cream panas, masuk kedalam kolam air putar (whirlpool), hydrotherapy dan aromatherapy. Semua tindakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan fungsi tubuh sehingga mekanisme pemulihan akan menjadi lebih baik. Khusus untuk pijat, yang dilakukan adalah memegang bagian-bagian tubuh (dalam hal ini otot), kemudian otot tersebut diberikan pijatan-pijatan yang akan mengurangi faktor-faktor kelelahan.
Secara umum setelah beolahraga berat, akan terjadi penumpukan sisa-sisa metabolisme terutama berupa asam laktat (asam susu) dan asam ini akan menimbun didalam otot dan juga dalam darah. Keberadaan zat ini akan menyebabkan rasa pegal bahkan rasa sakit pada otot-otot yang telah digerakkan tersebut. Tujuan pijat adalah untuk menghilangkan timbunan asam laktat ini, sehingga otot menjadi segar kembali dan dapat melakukan kegiatan lagi. Untuk itu, pemijat (masseur) harus mengerti anatomi otot tubuh sehingga tahu otot mana yang harus dipijat. Pada pemijatan, otot yang akan dipijat diberi cairan pelicin atau diberi krim yang terasa panas. Maksud pemberian panas adalah untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga zat-zat ampas akan lebih mudah terbuang.
Tehnik pijat pada olahraga sama dengan pada pijat biasa, yaitu dengan mengurut menurut panjang anatomi otot, lalu diremas, atau diputar-putar atau diguncang, kemudian dipukul-pukul memakai jari-jari. Tekanan pada waktu memijat tidak boleh terlalu keras, sedang-sedang saja, agar tidak merusak struktur otot. Tekanan yang terlalu keras akan menyebabkan rasa sakit. Harus diingat bahwa tujuan pijat adalah untuk memobilisasi zat-zat ampas.
Bila ada luka terbuka, maka daerah tersebut tidak boleh dipijat. Begitu pula pada cedera akut, misalnya memar karena kena benturan, daerah tersebut tidak boleh dipijat, karena dapat memperparah cedera tersebut. Pemijatan yang seperti diatas tadi adalah cara yang biasa dilakukan yaitu buka pakaian, tidur ditempat tidur dan setelah itu membersihkan tubuh dari sisa-sisa olesan minyak. Adapula cara pemijatan lain yang tidak usah membuka baju dan tidak usah diborehi minyak/krim. Teknik dasar pemijatannya sama saja, tetapi tentunya pijatan tersebut tidak licin tetapi agak seret.
Apabila tidak tersedia masseur, atlet dapat juga melakukan pijat sendiri, yang disebut auto-massage. Caranya adalah si atlet memijat sendiri otot-otot, tentunya tidak terlalu sempurna, karena otot punggung akan sulit dipijat secara lengkap. Tetapi otot-otot lain seperti lengan, perut, pantat, paha dan betis setiap dapat dipijat dengan benar.
Adapula pemijatan memakai alat getar, yaitu yang disebut vibrator (penggetar). Alat ini seperti tongkat yang ujungnya bergetar, lalu ditempelkan kepada bagian yang pegal. Efek getaran ini sama dengan efek pijatan tangan dalam menghilangkan timbunan asam laktat. Cara ini praktis karena tidak usah pakai minyak dan alat tersebut dapat ditempelkan di otot mana saja. Bila pijat ini dilakukan secara rutin, maka otot akan pulih kembali sehingga kekuatannya kembali normal dan dapat melakukan aktivitas lagi.(Dr. Haryo Tilarso SpKO, FACSM)