Merokok dan minum-minuman keras adalah merupakan suatu kebiasaan pada sebagian masyarakat di dunia. Pemakaiannya biasanya berkaitan dengan budaya, adat, kesenangan dan lingkungan alam. Kedua kebiasaan ini memang sangat populer sejak dahulu, tetapi beberapa tahun belakangan ini telah berkurang pemakaiannya karena dianggap tidak baik untuk kesehatan. Terlebih pemakaian tersebut juga ternyata tidak baik untuk olahraga, karena dapat mengganggu prestasi. Untuk itu kita lihat keduanya dalam kaitannya dengan olahraga terutama untuk olahraga prestasi.
Rokok
Rokok adalah merupakan suatu produk yang berisikan tembakau yang diproses dan dibungkus kertas. Tembakau tersebut berisikan zat nikotin, yang bila dibakar asapnya dihirup ke dalam tubuh melalui paru-paru. Masalahnya adalah bahwa asap nikotin tersebut ternyata banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Menurut analisa para ahli, ada 4500 zat kimia yang terbentuk pada pembakaran tersebut. Zat-zat yang terbanyak biasanya menyebabkan terjadinya kanker, jadi zat tersebut bersifat karsinogen.
Zat-zat lain sangat merangsang sel-sel tubuh sehingga dapat terjadi kerusakan pada dinding sel. Zat-zat yang lain juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal ini berakibat bahwa aliran darah keorgan tersebut akan berkurang dan ini akan menyebabkan gangguan fungsi alat (organ) tersebut. Ada pula zat yang dapat menghalangi transport oksigen dan dapat terganggu fungsinya. Jadi dari segi kesehatan umum, merokok sangat membahayakan untuk kesehatan.
Untuk berolahraga hal ini pun berlaku, karena memang rokok dapat menurunkan kinerja fisik seseorang, sehingga tidak tercapai prestasi yang telah ditargetkan. Misalnya seorang pelari jarak jauh atau pemain sepak bola, kinerjanya adalah berlomba atau main dalam jangka waktu yang lama, misalnya saja lebih dari 2 jam. Untuk kegiatan yang memakan waktu yang lama ini, diperlukan oksigen yang cukup.
Bila ia merokok, maka oksigen tidak dapat diikat oleh darah (hemoglobin) sehingga otot-otot tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup. Hal ini sangat mempengaruhi daya tahan otot sehingga ia akan cepat lelah. Pada binaraga hal ini tidak jauh berbeda. Meskipun sifat olahraganya berlainan dengan lari dan sepak bola, akan tetapi tubuh (otot) tetap harus mendapat pasokan O2 yang cukup. Ingat bahwa yang dilakukan dalam binaraga adalah berulang-ulang mengangkat beban sampai beberapa set.
Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa merokok tersebut mengurangi juga aliran darah dan hal ini tentunya dapat mengganggu fungsi atau kerja alat tubuh yang kekurangan darah tersebut. Merokok juga mempunyai efek negatif terhadap syaraf.
Pada awalnya nikotin merangsang susunan syaraf pusat (otak), tetapi kemudian akan menekan (depresi) syaraf. Hal ini tentunya akan merugikan karena jelas akan menurunkan konsentrasi dan kinerja fisik. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga bila pada saat mengangkat beban, tekanan darah naik terlalu tinggi, maka akan dapat membahayakan yaitu kemungkinan terjadi stroke.
Jadi efek nikotin dapat mengganggu suatu prestasi, karena tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal. Efek nikotin yang sering adalah sakit kepala, susah tidur, mual, muntah, gangguan irama jantung, sakit dada, tekanan darah meningkat, impoten, penyempitan pembuluh darah dan mempercepat proses penuaan.
Mengenai beberapa jumlah rokok yang masih dapat ditolerir oleh tubuh, masih banyak pendapat yang belum seragam. Kerusakan nikotin pada tubuh sangat tergantung pada ketahanan tubuh dan kondisi tubuh seseorang. Ada yang mash berprestasi meskipun merokok, tetapi ada pula yang cepat terpengaruh meskipun merokok hanya sedikit saja. Untuk olahraga, sangat tidak dianjurkan untuk merokok mengingat efek-efek tersebut diatas.
Alkohol
Alkohol merupakan suatu zat kimia yang terdapat didalam minuman keras yang banyak di konsumsi oleh masyarakat. Minuman keras ini adalah anggur, bir, brem atau sake dan lain-lain (minuman tradisional) yang ada di berbagai bangsa. Alasan mengkonsumsi dapat berupa adat, upacara-upacara agama tertentu atau karena kebutuhan. Masyarakat yang tinggal di cuaca dingin biasa minum alkohol untuk memanaskan tubuh. Rasa panas ini dapat terjadi karena pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga aliran darah banyak kearah kulit sehingga terasa panas/hangat. Padahal dengan cara ini, alat-alat dalam tubuh menjadi kekurangan aliran darah dan ini tentunya kurang baik.
Alkohol yang terdapat pada minuman keras memang kadarnya tidak terlalu tinggi, sehingga efeknya tidak langsung berbahaya. Alkohol dengan kadar 70% sebetulnya adalah suatu pelarut untuk membersihkan zat-zat tertentu dan bersifat antiseptik (membunuh kuman) serta sangat beracun bila dikonsumsi oleh manusia. Jadi alkohol di dalam minuman keras hanya sekitar 2-3% yang biasanya didapat karena proses peragian (fermentasi), anggur misalnya.
Efek minum ini sebenarnya adalah mempengaruhi fungsi otak yaitu “melepaskan rem” perilaku atau etika selain juga bersifat menenangkan dan relaksasi. Jadi orang akan lebih ceria, tertawa, aktif, banyak omong dan bersemangat. Dari segi efeknya saja, memang alkohol ini cocok untuk suatu peta-pesta, pertemuan karena suasana akan ceria.
Tetapi bila terlalu banyak minum, maka rem (inhibisi) akan lepas secara total sehingga orang akan mabuk, berteriak-teriak dan dapat mengamuk. Diuresis yang terjadi dapat berakibat buruk bagi ginjal. Untuk berolahraga, alkohol memang telah dipakai pada beberapa cabang olahraga. Tujuannya adalah untuk menenangkan diri sehingga prestasi menjadi lebih baik. Sering dipakai para menembak, panahan dan balap mobil. Pemakaian disini salah, karena alkohol akan mempengaruhi koordinasi otot sehingga gerakan yang dihasikan menjadi tidak mulus.
-Untuk olahraga jarak jauh (endurance sport) seperti marathon atau balap sepeda jarak jauh, pemakaian alkohol akan memperbanya diuresis sehingga tubuh akan cepat dehidrasi karena keringat juga keluar banyak. Sering terjadi kencing darah (hematuria) karena cairan dalam ginjal kurang. Pada binaraga, gangguan koordinasi otot akan mengganggu latihan beban sehingga teknik mengangkat menjadi salah dan dapat terjadi cedera. Efek yang gawat adalah bila binaragawan tersebut memakai steroid anabolic.
Alkohol akan meningkatkan kelainan kepribadian yang sering disebabkan oleh steroid tersebut. Orang tersebut menjadi lebih agresif. Cepat mengamuk dan lebih berbahaya untuk lingkungannya. Bila memang ingin sekali minum alkohol, maka minumlah setelah latihan beban, karena tidak ada lagi kerja otot. Tetapi banyak binaragawan yang minum sebelum latihan atau sebelum pertandingan karena dikiranya efek alkohol tersebut menguntungkan. Bila ini terjadi, kemungkinan atlet tersebut gerakannya kacau dan tidak dapat ber-pose atau malahan bergerak berlebihan sehingga mengurangi nilai.
Efek alkohol terhadap beban seseorang memang berlainan jadi ada yang mudah mabuk, ada pula yang tahan. Dikatakan oleh para ahli, bahwa minum 1-2 gelas untuk seseorang yang beratnya 100kg akan menimbulkan efek positif tadi, yaitu: ceria, semangat, dan sebagainya. Untuk mudahnya, sangat dianjurkan tidak minum alkohol, karena efeknya yang dapat menjadi negative ketimbang positifnya.