Oleh: Team Dr. ON CLINIC
Wanita adalah pusat kehidupan kita dan dia dalam perjalanan hidupnya akan menghadapi beberapa isu besar. Mulai dari pubertas sampai menopause kehidupannnya mengalami banyak perubahan yang berbeda-beda sehingga sepanjang kehidupannya penuh dengan peristiwa yang menakjubkan. Menopause adalah saat yang pasti dijumpai dan tidak dapat terelakkan.
Apakah menopause berarti seks tidak lagi merupakan bagian penting dalam kehidupan?. Jawabannya adalah tidak. Memang banyak pasangan beranggapan bahwa menopause berarti gairah seksual berkurang meskipun demikian tidak semuanya benar. Pada kenyataannya, seks pada fase menopause tetap menyenangkan seperti sebelumnya. Sejak anda tak lagi berhadapan dengan kemungkinan kehamilan apalagi anak-anak telah beranjak dewasa maka anda dengan pasangan akhirnya memiliki waktu berdua sendirian yang sebelumnya jarang anda miliki sejak menikah. Jadi, maju terus dan nikmati kesempatan kehidupan seks anda. Merupakan keniscayaan bahwa seiring pertambahan usia diperlukan waktu yang lebih lama untuk bisa merasakan rangsangan seksual. Semuanya ini disebabkan kemunduran karena proses usia. Tetapi tidak berarti bahwa menjadi tua akan berakhir kehidupan seks.
Bila gairah seksual menurun sejak menopause maupun berumur lanjut, sadari juga bahwa kemungkinan ini bisa ditimbulkan oleh sebab-sebab lain. Banyak obat-obat seperti antihipertensi, penenang, antidepresi dapat mengubah keinginan seksual anda dalam seks disamping gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, radang sendi, kurang percaya diri dan stress. Bahwa pada seorang wanita yang mengalami menopause terjadi penurunan kadar hormon esterogen merupakan hal yang tidak dapat disangkal. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara esterogen dengan repon seksual. Penelitian menyatakan bahwa faktor kunci adanya keluhan seksual antara lain bagaimana sikap individu terhadap seksualitas, kondisi kesehatan dan perkawinannya. Para ahli menggaris bawahi bahwa penurunan keinginan hubungan seksual sebagai bagian dari proses usia.
Kondisi tubuh. Menopause pasti mempengaruhi tubuh dan kebanyakan wanita sangat merasaka ketidak nyamanan ini. Tapi semua ini adalah gejala dari pertambahan usia dan cara hidup yang salah. Oleh karena itu utamakan kondisi kesehatan da cara hidup yang baik. Jadi seandainya hal ini belum anda lakukan sebelumnya berupa makanan bergizi, kebiasaan makanan yang menyehatkan, olahraga teratur, cara hidup yang seimbang. Sangat banyak informasi yang anda bisa cari terkait dengan nutrisi, diet, fitness, vitamin/suplemen dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan.
Kondisi psikologis. Lazimnya keadaan emosi dan keintiman tidak berlangsung dengan baik, tak terkecuali saat menopause. Ini dapat berupa lingkungan pekerjaan, keluarga, keintiman dengan pasangan. Karier yang tersendat, gagalnya cita-cita yang diinginkan saat masa muda meningkatkan rasa ketakutan dan tekanan emosi. Perkawinan yang dirasa membosankan memicu bahwa perkawinan berlangsung tidak seperti yang diharapkan padahal justru saat ini banyak tantangan yang dihadapi. Bertubi-tubinya tantagan psikologis dan emosi yang sering manfest saat menopause bukanlah sebagai konsekuensi perubahan fisiologis. Semua ini berakar dari semangat. Menopause merupakan pengingat dari dalam tubuh bahwa kehidupan pertengahan sudah dimulai. Kematia mulai terbayang dan lebih dari itu kesedihan dan kekecewaan belum teratasi. Kondisi ini sudah cukup untuk memutar balikkan kehidupan dan menggerogoti keyakinan kemampuan diri sendiri. Menopause mangumandangkan berakhirnya suatu periode dan dimulainya periode baru yang memerlukan penyesuaian. Situasi ini sebaiknya disikapi untuk bisa hidup lebih berarti dan dihadapi dengan langkah spiritual. Bahkan upaya pencarian spiritual ini akan dapat mengatasi masalah menopause. Dengan cara ini keluhan-keluhan menopause dapat teratasi.
Kondisi seksual. Menopause sendiri dapat dirasakan bagi wanita sebagai terbebas dari kemungknan kehamilan sehingga lebih bebas dalam hubuna seks. Menopause harus diartikan sebagai momen untuk tetap hidup dalam aspek sekualitas tetapi dengan pemahaman baru. Masalah ini juga dipengaruhi oleh kultur dan pengalaman pribadi dalam memandang seks sebagai suatu yang kotor atau biasa saja. Sangat jarang wanita melihat dan mengevaluasi kehidupan seksnya atau belajar memahami kehidupan erotisnya saat menopause. Sudah saatnya wanita mempelajari seksualitas, tidak ada masalah anda memiliki pasangan atau tidak karena ini adalah bagian dari kebutuhan spiritual. Memperbaiki hal ini akan meningkatkan spiritualitas dan kemampuan seksual.
Menjaga Keintiman
- Memahami bahwa menopause bukanlah suatu penyakit tetapi adanya babak baru dalam kehidupan yang perlu diatasi bersama
- Dalam periode ini sering terjadi peningkatan berat badan. Kondisi ini dapat memicu berkembangnya diabetes mellitus dan hipertensi. Lakukan diet, atur makanan yang menyehatkan, olahraga dan konsumsi suplemen
- Wanita menopause harus segera mulai merawat dirinya sendiri. Waspadai kemungkinan osteoporosis
- Untuk menjaga keseimbangan psikologis, wanita dapat mengalihkan suasana emosionalnya dengan aktivitas osial dan rekreasi ataupun mengikuti forum diskusi yang bermanfaat
- Suami harus memahami adanya peningkatan iritabilitas pasangannya dengan tidak bereaksi negatif tetapi perlu membantu mengatasi. Sudah waktunya suami memperhatikan pasangan dimana sebelunya suami selalu dalam rawatan istri
- Dalam aktivitas seksual suami perlu mendukung apa yang tidak dia inginkan dan mencoba cara lain yang memuaskan dan suasana hati yang tepat