Cuaca panas ekstrim yang melanda beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini memang sangat mengganggu aktivitas, khususnya yang berada di luar ruangan. Bahkan kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya yang paling parah adalah serangan jantung karena menyebabkan kematian.
Badan Pencegahan dan Pengendali Penyakit di Amerika Serikat (CDC) belum lama ini menerbitkan pernyataan agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas olahraga dalam cuaca panas yang ekstrim. Karena menurut CDC, latihan khusus dalam cuaca panas (di luar ruangan) dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan kesehatan yang serius, hingga heat stroke.
Hal ini disebabkan karena cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh mengalami hipertermia. Ketika kondisi tersebut terjadi bersamaan dengan dehidrasi, maka hasilnya tubuh akan mengalami syok kardiogenik. Gejalanya tubuh akan menjadi lemah karena jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh, sehingga kegagalan multi-organ akan terjadi dan memicu terjadinya serangan jantung serta kematian mendadak.
Dehidrasi yang parah juga dapat menyebabkan ketidak-teraturan detak jantung yang dikenal dengan fibrilasi atrium. Selain itu suhu yang terlalu panas dapat membuat pembuluh darah melebar dan berbahaya bagi pengguna obat-obatan umum, seperti obat tekanan darah.
Kondisi ini sangat beresiko pada orang-orang yang tidak terbiasa pada cuaca panas yang ekstrim, juga pada orang-orang lanjut usia yang kemampuan organ tubuhnya telah menurun. Namun tidak menutup kemungkinan dialami oleh semua usia, mengingat dehidrasi dapat terjadi pada siapa saja yang beraktivitas di luar ruangan tanpa memperhatikan keamanan diri.
Sengatan panas atau Heat Stroke
Cuaca yang sangat panas juga dapat menyebabkan seseorang mengalami heat stroke, yakni kondisi dimana suhu panas tubuh seseorang meningkat secara tiba-tiba dan tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mendinginkannya, sehingga tubuh akan terasa sangat panas.
Gejala yang ditimbulkan adalah:
- Tidak berkeringat meskipun tubuh sangat panas, namun bisa juga keluar keringat yang sangat deras.
- Kulit menjadi kemerahan dan kering saat disentuh.
- Kepala terasa sakit, berkunang-kunang, serta pusing.
- Mual dan muntah.
- Denyut jantung meningkat akibat lonjakan denyut nadi.
- Kejang dan pingsan.
Kondisi ini bila tidak diatasi dapat menyebabkan kematian. Untuk itu sebaiknya Anda mencegahnya sebelum terjadi.
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi cuaca yang terlalu panas dan mencegah terjadinya heat stroke?
Untuk mencegah terjadi heat stroke yang menyebabkan gangguan kesehatan, sebelum beraktivitas di luar ruangan, perhatikan hal berikut;
- Gunakan pakaian yang longgar dan berwarna cerah (karena warna gelap dapat menyerap panas).
- Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Minum air setidaknya 1-3 gelas sebelum beraktivitas di luar dan kemudian lanjutkan setiap 20 menit sekali (bahkan saat tidak merasa haus).
- Gunakan tabir surya saat hendak keluar.
- Hindari terpapar langsung sinar matahari. Caranya adalah dengan mencari tempat yang teduh, atau gunakan penutup kepala.
- Hindari minuman yang dapat menarik air keluar tubuh seperti minuman berkafein atau beralkohol.
- Hindari beraktivitas di luar ruangan pada tengah hari hingga jam 3 sore karena matahari sedang panas-panasnya.
- Jika Anda sedang mengonsumsi obat hipertensi atau jantung, Anda akan mengalami efek panas yang lebih besar. Hubungi dokter jika panas dirasa mengganggu.
- Apabila Anda mengikuti kegiatan olahraga di luar ruangan seperti kompetisi marathon dll, pastikan tersedianya layanan medis. (Ayu)