Fitness dan figure competition adalah bagian dari kelas pamer tubuh untuk wanita. Keduanya hampir mirip dengan kontes binaragawati, namun penekanannya pada muscle tone bukan pada muscle size yang berlebih.
Fitness dan figure adalah dua kompetisi yang memiliki karakteristik pesaing yang berbeda. Pada fitness contest, semua pesaing menunjukan performa fisiknya (namun tidak sebesar binaragawati) dan melakukan aerobic routine sebagai persyaratan. Sedangkan dalam figure contest, menitik beratkan pada sisi feminine dan tidak melakukan aerobic routine round seperti halnya fitness contest. Curves (bagian punggung) yang berkualitas sangat diwajibkan dalam figure contest, kecantikan juga sangat diperhitungkan. Kedua kelas tersebut biasanya dimainkan bersamaan dengan event kejuaraan binaraga. Fitness competition tumbuh ditandai dengan berkurangnya adegan ataupun peran wanita bugar disetiap tayangan tv ataupun film.
FITNESS COMPETITION
Ciri khas dari fitness competition adalah memainkan dua ronde yakni, swimsuit round dan routine round. Pada swimsuit round para peserta menggunakan two-piece swimsuits dan sepatu hak tinggi, kemudian disusul dengan mempresentasikan fisik tubuh seperempat ataupun setengah putaran kehadapan juri dan penonton. Biasanya dalam fitness competition, pedoman penilian fisiknya tidak melihat dari sisi muscular mass. Yang penting terlihat jelas antara satu bagian otot dengan otot lainnya dan yang pasti adalah leaness. Swimsuit yang digunakan tidak boleh menutupi gluteus maximus muscle secara keseluruhan, minimal tetap terlihat setidaknya 50% sebagai bahan untuk penjurian. Tidak pula menggunakan celana atau g-string. Sedangkan pada babak routine kondisi kinerja ketahanan fisiklah yang dinilai. Kebanyakan peserta dalam babak ini melakukan aerobic, dance, ataupun gymnastic (senam).
FIGURE COMPETITION
Figure competition adalah sub-kategori baru dalam fitness contest. Figure competition tidak memainkan babak routine seperti halnya fitness competition. Para peserta hanya dinilai dari sisi muscular symmetry dan muscular tone. Sama seperti halnya fitness contest, muscle size tidaklah terlalu menjadi tolak ukur penilaian. Figure competition paling menarik bagi perempuan yang ingin bersaing dalam sebuah kontes tubuh. Tetapi Figure competition tidak dibebankan dengan routine round seperti halnya pada fitness competition, atau tidak pula seperti halnya binaragawati yang heavy muscle mass sebagai tuntutan.
Tipikal dari figure competition terdiri dari dua ronde yakni, symmetry round dan group comparisons. Dalam symmetry round para peserta naik panggung dengan menggunakan sepatu hak tinggi dengan swimswuit bermodelkan one-piece, kemudian berdiri berdampingan dengan peserta lainnya menghadap juri. Kemudian mereka diberikan empat kali giliran hadap kanan, untuk diberikan penilaian dan membandingkan antar peserta oleh juri. Dengan demikian memudahkan juri untuk menilai simetri, presentasi, dan hal keindahan lainnya seperti warna kulit, rambut, make up, dan gaya berpakaian.
Ronde selanjutnya group comparisons, peserta kembali naik panggung tetap dengan high heel dan two-piece bathing suit, dan kembali mereka diminta berputar untuk diberi penilaian. Pada ronde ini, penilaian lebih condong pada tingkat conditioning otot, kerampingan (lean), dan tingkat feminine. Kemudian para peserta diberi kesempatan berjalan di atas panggung seperti halnya model untuk dinilai berdasarkan presentasi, keanggunan, kepercayaan diri, ketenangan, dan profesionalisme.
WOMEN BODY CONTEST DI INDONESIA
Lalu seperti apakah women body contest di Indonesia itu sendiri? Yang pasti bukanlah binaragawati atau yang mendekati kearah itu yang dicari. Namun lebih kearah perpaduan antara fitness dan figure competition. Perpaduan yang elok antara physique, aesthetic, dan routine adalah pedoman penilian utama sekaligus yang dicari dalam women fitness body contest.
Conditioning kualitas otot masuk dalam kategori penilaian fisik. Otot yang dinilai tidak melulu haruslah besar, ingat ini bukanlah kejuaraan binaragawati melainkan women body contest. Untuk penilaian fisik atau otot merujuk pada figure competition yakni muscular symmetry dan muscular tone. Ingat, bukan muscle size. Terpenting muscle yang dimiliki tampak jelas antara satu bagian otot dengan otot lainnya, leaness, berisi, dan mampu menunjukan bentuk curve terbaiknya. Sedangkan fitness competition diambil sebagai rujukan penilaian dari sisi routine round. Para pesaing women body contest diberi keleluasaan dalam memilih rutinitas sesuai keahliannya entah yoga, aerobic, gymnastic, ataupun dance.
Kemudian aestetik atau keindahan menjadi penilain pendukung seperti gaya berpakaian, make-up, gaya pose atau presentasi, cat walk, kerapihan, hair stylish, dan yang pasti haruslah tetap terlihat anggun dan feminine. Jangan mentang-mentang kontes tubuh, sontak kondisi diri menjadi “sangar”. Dari semua bentuk penilaian, para kontestan diberatkan untuk sebisa mungkin tampil anggun, seksi, fit, dan feminine. (dillah)