“GARUDA DI OTOTKU”
KU YAKIN HARI INI PASTI MENANG
Demikianlah sepenggal kalimat yang menunjukan optimisme para atlet yang bertempur untuk menjadi juara dalam The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’. Kejuaraan terakbar yang menasional tersebut adalah lonceng awal persaingan para atlet binaraga di tahun 2012. Lalu akan seperti apakah persaingan tersebut nantinya hingga kepenghujung.
Sorak gembira The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’ akhirnya berakhir, beberapa pihak pantas untuk menepuk dada, sedangkan lainnya ada yang tertunduk lesu atau ada pula yang geram lantaran tidak menang. Di tahun naga air ini, persaingan antar binaraga ditandai dengan serunya para peserta yang bertanding dalam The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’. Binaraga, men dan women body ideal adalah kelas wajib yang disuguhkan dalam pagelaran pesta otot malam tersebut.
The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’, semakin spesial ketika kedatangan tamu isimewa ‘yang punye Jakarte’, yakni Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo beserta rombongan. Namun sayang kedatangan beliau pada saat rehat predjujing, sehingga pak gubernur tidak sempat menyaksikan babak final sekaligus berkesempatan memberikan tropi kepada pemenang. Tapi sebelum beranjak kembali beraktivitas, beliau sempat menitipkan secarik kertas berupa pidato singkat kepada PB PABBSI untuk dibacakan sebelum kejuaraan ditutup.
Pada The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’ untuk pertama kali diberlakukan kelas invitasi untuk men body contest, yakni yang berpesertakan 10 besar pada kejuaraan dua tahun sebelumnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengapresiasi mereka yang terlebih dahulu mengenyam prestasi untuk disandingkan dengan para jawara selevel lainnya sebagai bentuk evaluasi antar mereka yang signifikan. Untuk kelas tersebut diberi judul Men Fitness Senior. Sehingga ada dua kelas yang ditandingkan yakni Men Fitness Senior dan Men Fitness Junior.
Acara hiburan yang dsuguhkan pada malam pesta otot tersebut cukup bervarian, mulai dari Muay Thai, Fighting X, guest pose atlet sportisi, dan sebuah suguhan yang mempesona saat bintang tamu Malcolm Marshal pose. Pada kesempatan kali ini, Prolab Nutrition memboyong atletnya langsung dari Amerika untuk memberikan nuansa baru dan juga berharap dapat menjadi pendorong semangat para pelaku fitness tanah air untuk memiliki mimpi yang jauh lebih besar.
Beberapa doorprize juga diundi untuk para penonton yang telah membeli tiket. Tercatat tiga buah G – Shapper dari SILVER TECH, dua buah amino 50 tablet, dan satu ember N-Large 10lb telah keluar dari data panitia untuk para pemenang undian. Duet Rizal Djibran dan Njie berhasil membakar kemeriahan panggung dan interaksi dengan penonton pada malam yang amat istimewa tersebut. Ratusan kata, joke, celetukan, dan improvisasi mereka bawakan silih berganti memeriahkan acara.
Silver Tech, Coca – Cola Refreshzone, Nara Bakery, Quary, Kratingdaeng, Universitas Sangga Buana, Berry B 2000, Impuls, dan REPS Magz sebagai media partner adalah rentetan sponsor yang ikut berpartisipasi pada malam yang istimewa tersebut. Semua sponsor pamer barang dagangnya dengan membuka stand disetiap sudut dari panggung pertunjukan.
Masih dengan visi yang masih sama, yakni mengembangkan olahraga binaraga dan menetaskan atlet-atlet baru nan-potensial, PROLAB CHALLENGE CHAMPIONSHIP hadir dengan mengusung tema “GARUDA DI OTOTKU”. Walaupun sepertinya meniru, tapi jika disimak erat kaitannya filosofi ataupun karakter dari Garuda tercermin pada atlet binaraga. Garuda seperti yang kita ketahui selain didaulat sebagai lambang negara juga memiliki kisah historis yang amatlah luar biasa. Garuda adalah burung mitos dalam peradaban Hindu, seperti halnya Phoenix dalam mitologi peradaban Yunani.
Sedikit mengenai Garuda, yakni ikon sekaligus tema yang diangkat dalam event kali ini dalam kitab Mahabarata diceritakan bahwa, Garuda adalah anak ke-dua Begawan Kasyapa dari salah satu istrinya yang bernama Winata. Ketika telur yang berisi Garuda menetas, muncul sebuah cahaya yang sangat terang sekaligus sangat panas. Para dewa mengira cahaya tersebut adalah perwujudan dari Agni sang dewa api. Khawatir akan merusak jagad akan panas yang tidak tertahan, maka para dewa memohon pada cahaya tersebut untuk mengecilkan diri. Tidak lama kemudian seiring mengecilnya cahaya tersebut lahir dan muncullah sesosok tubuh dengan kepala elang, bertubuh manusia namun bersayap, dengan memiliki wajah berwarna putih, sayap merah dan tubuhnya berwarna keemasan, itulah Sang Garuda.
Untuk kelas binaraga dalam The 3rd Prolab Challenge Championship 2012 ‘Garuda Di Ototku’ memainkan sedikitnya tujuh kelas antara lain kelas 55 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 75+ kg, dan invitasional. Entah disebabkan oleh suatu hal, untuk kali ini penumpukan peserta justru terpampang pada kelas 70 kg yang notabene adalah kelas atas. Sebab biasanya penumpukan terjadi dikelas bawah antara kelas 55 kg, 60 kg, ataupun 65 kg.
Seperti pada penyelenggaraan dua tahun lalu, peserta men fitness masih mendominasi dari keseluruhan total peserta. Sebanyak 112 peserta terdaftar sebagai kontestan dari men fitness. Namun untuk women fitness jumlahnya tidak beranjak sebanyak 13 peserta. Padahal panitia sudah memberi kesempatan kepada pendatang baru untuk berkompetisi dengan melarang tampil juara satu dari dua penyelenggaraan terdahulu.
Nama – nama seperti Hendra Zein, Putu Sembah, Adya Novali, Elvis, dan Meni saling sikut di kelas invitasional. Sedangkan Iwan Samurai, Kurniawan, dan Agus Setiawan adalah jawara dimasing-masing kelas, yakni 70 kg, 65 kg, dan 55 kg. sedangkan atlet flamboyan perwakilan dari Dymatize yang juga sempat nampang di halmaan depan REPS Magz, M. Fauzan hanya berhasil menggondol posisi ke-4 dalam kelas 65 kg.
Dalam kelas Men Fitness Senior persiangan menjadi cukup sengit, mereka saling adu otot, adu pose, dan pula saling adu mencuri perhatian juri. Dewan juri yang bertugas pun terlihat mengerutkan dahi saat menilai dan menentukan yang terbaik. Tercatat Randy Latumahina dan Dedy Hermawan menjadi sorotan utama, terlebih lagi keduanya adalah pemegang juara pertama pada kejuaran Prolab Challenge Championship dua tahun lalu. Rian Anton tak 12 | REPS MAGZ – FEBRUARY 2012
kalah mencuri perhatian, atlet yang terkenal akan tingkat ”kekeringan-nya” yang ekstrim tersebut mendapat perlawanan ketat oleh Chalfin. Diakhir cerita, justru Faridz Anshori-lah yang menjadi aktor protagonis dengan menyabet gelar di posisi ke-2, di atas Dedy Hermawan di posisi ke-3, dan di bawah Chalfin di posisi juara.
Sementara di women fitness pertarungan menjadi sangat alot dan agak cenderung monoton. Para kontestan hampir sama dalam menunjukan kualitas routine-nya dihadapan mata dewan juri. Tercatat Alvin Ali, Heintje, Ricky Daud, Andjani, dan Syafrizaldy dibuat gusar akan performa yang ditunjukan para peserta. Nama-nama seperti Desi Fatimah, Minie Sadjarwo, dan duo Malang (Suzan – Sukma) diprediksi bakalan menang mudah ataupun merebut posisi empat besar. Namun semua prediksi tersebut menjadi hambar ketika hasil penjurian menentukan bahwa Desi Fatimah juara pertama, Kenny Putri juara ke-2, Yuyun Lavera posisi ke-3, dan Lea posisi ke-4. Sedangkan duo Malang harus menelan pil pahit dengan berturut-turut menempati posisi 5 dan 6.
Kesimpulannya, atlet dengan kesiapan total dan mampu menyuguhkan yang terbaik dihadapan juri, hakikatnya merekalah yang memiliki peluang paling besar untuk meraih gelar. Terbukti pada malam itu The 3rd Prolab Challenge Championship ‘Garuda Di Ototku’ menilai dan menobatkan pemenang dari sisi kualitas bukan atas dasar ini dan itu apalagi karena kedekatan. Tercatat 218 peserta, 57 tropi, ribuan tepuk tangan, dan tetesan airmata suka cita semuanya terangkum dalam berjalannya The 3rd Prolab Challenge Championship ‘Garuda Di Ototku’.