Asupan karbohidrat sangat penting pasca latihan keras di gym untuk menghentikan efek katabolik pada tubuh. Jika Anda tidak segera mengkonsumsi karbohidrat pasca latihan selama lebih dari beberapa jam maka jendela anabolik akan segera tertutup dan Anda harus menunggu sampai sesi latihan berikutnya.
Alasan lain, Jika Anda berlatih keras,kadar glikogen dalam tubuh akan terpakai sehingga energi pada tubuh untuk mengangkat beban akan habis. Untuk itu, Anda perlu mengisi ulang kadar glikogen dalam tubuh dengan mengkonsumsi karbohidrat dan protein agar pulih dan siap sepenuhnya untuk sesi berikut.
Menurut ahli diet Chris Mohr, Ph.D., minuman olahraga adalah pilihan tepat untuk ketahan atlet pasca latihan, namun buah lebih baik pasca sesi latihan berat. “Buah-buahan memberi karbohidrat yang diperlukan, juga nutrisi, yang sangat bagus untuk tubuh, seperti serat, vitamin C, mineral, dan antioksidan lainnya yang kuat,” kata Mohr seperti dikutip dari flexonline.com. Berikut adalah 5 buah yang disarankan oleh Chris Mohr, Ph.D :
JERUK
Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti Protein, kalori, dan serat yang sangat tinggi.
PISANG
kaya akan vitamin B6, yang mengandung 20 persen dari jumlah harian yang diperlukan untuk asupan orang dewasa. Vitamin B6 membantu tubuh memproduksi insulin, hemoglobin dan amino nonesensial asam diperlukan untuk membuat sel-sel sehat. Pisang memiliki kandungan serat yang tinggi baik untuk diet.
NANAS
Nanas memiliki kandungan vitamin C yang tinggi serta kaya akan antioksidan. Nanas juga mengandung magnesium dan kalium yang dapat membantu memperkuat tulang serta jaringan ikat.
STRAWBERI
Kandungan vitamin C yang terdapat dalam buah stroberi lebih banyak dibandingkan 1 buah jeruk orange. Karena tinggi serat, folat, vitamin C dan anti oksidan, strawberry cukup efektif mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh, dan mencegah penyakit jantung.
KIWI
Kandungan serat yang tinggi di dalam buah ini membantu anda di dalam mengikat lemak yang telah berlebihan. Sedangkan glikemik yang rendah bisa mencegah pembentukan dari lemak tersebut.