Daging merah adalah salah satu sumber protein yang baik. Kandungan asam amino dalam daging sangat lengkap, sehingga kerap dikonsumsi sebagai makanan utama dalam membangun otot, di mana Anda harus memenuhi kebutuhan protein harian yang lebih besar.
Namun, konsumsi daging merah setiap hari masih menjadi kontroversi, lantaran dinilai dapat memberikan efek yang negatif bagi tubuh Anda.
Lantas apakah benar bahwa konsumsi daging setiap hari tidak sehat? Dan apa yang terjadi jika Anda konsumsi daging setiap hari? Berikut Reps ulas untuk Anda.
Terpenuhinya nutrisi
Meski cenderung mendapat reputasi buruk, daging merah memiliki banyak kandungan nutrisi di dalamnya, sehingga jika dikonsumsi setiap hari akan memberikan sangat membantu memenuhi nutrisi harian.
Daging merah kaya akan kandungan sejumlah vitamin yang dapat membantu Anda memenuhi asupan harian yang direkomendasikan.
Misalnya dalam 3,5 ons daging merah giling mengandung 10 persen lemak dan membantu Anda memenuhi 25 persen kebutuhan vitamin B3, 18 persen RDA untuk vitamin B6, dan 37 persen RDA untuk vitamin B12.
Ditambah lagi selenium dan seng, serta kreatin dan karnosin yang baik untuk otak dan otot.
Daging olahan meningkatkan risiko kanker
Tidak semua jenis daging itu sehat, terutama daging olahan yang melalui proses untuk daya simpan yang lebih lama, termasuk diasap, diolah dengan nitrat, serta berbagai bahan kimia. Ini karena proses-proses tersebut ini menciptakan zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk itu, konsumsi daging utuh dan bukan olahan, serta olahlah dengan cara yang lebih sehat.
Daging sapi perumput lebih sehat
Salah satu jenis daging merah yang paling sehat adalah daging sapi perumput (yang diberi makan rumput). Ini karena daging sapi perumput memiliki susunan yabg berbeda dari daging merah biasa. Mereka memiliki lebih sedikit lemak total dan lebih tinggi asak lemak omega-3 yang baik untuk jantung, serta vitamin E.
Meningkatnya penyakit jantung
Sebuah studi tahun 2016 melaporkan bahwa konsumsi total daging merah dan daging olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian total, kardiovaskular, dan kanker.
Namun perlu diperhatikan bahwa ada perbedaan antara daging merah dengan daging merah olahan. Meski daging merah secara umum dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, namun konsumsi daging olahan memiliki efek yang lebih parah.
Untuk itu perhatikan jumlah daging yang Anda makan untuk menghindari risiko penyakit yang tidak diinginkan.
Kebutuhan zat besi tercukupi
Daging merah adalah sumber zat besi yang baik, yang penting untuk kesehatan tubuh dan sering tidak tercukupi pada kebanyakan orang dewasa.
Dalam 100 gram daging sapi perumput, terkandung sekitar 2,4 mg zat besi. Jadi mengonsumsi makanan ini sangat baik untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien tubuh, terutama daging tanpa lemak dan sapi perumput.
Menurunkan berat badan
Daging merah adalah sumber protein yang bagus, terutama pada sapi perumput yang rendah kandungan lemak. Konsumsi makanan tinggi protein dikaitkan dengan penurunan berat badan karena mengurangi rasa lapar dan menjaga gula darah tetap stabil.
Jadi jika Anda konsumsi lebih banyak protein, Anda cenderung tidak akan makan berlebihan dan menghindari konsumsi cemilan yang tidak sehat. Konsumsi protein sebelum berolahraga juga dapat menghasilkan energi yang besar sehingga latihan Anda lebih maksimal.
Meningkatnya kolesterol
Salah satu masalah yang lebih rumit karena konsumsi daging merah adalah tingginya kadar kolesterol. Ini adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah.
Meski tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel sehat, tapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi daging merah dan putih dapat meningkatkan kolesterol jika dikonsumsi terlalu banyak. Ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh mereka.