Salah satu masalah yang sering dipertanyakan dalam dunia kebugaran adalah apakah latihan beban bisa menghambat pertumbuhan anak.
Karena belum adanya jawaban yang pasti, hal ini menjadi salah satu halangan bagi anak hingga usia remaja untuk menyadari pentingnya olahraga beban untuk pertumbuhan.
Kali ini Reps akan menjawab pertanyaan tersebut dari segi sains, serta membagikan tips angkat beban aman untuk anak-anak.
Mengapa olahraga beban dianggap dapat menghambat pertumbuhan?
Pertama-tama, informasi bahwa latihan beban dapat menghambat pertumbuhan adalah mitos. Mitos ini berasal dari kekhawatiran orang tua atau anak itu sendiri terhadap kerusakan pada struktur pertumbuhan mereka jika melakukan olahraga beban yang diakibatkan oleh cedera.
Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun bukan berarti latihan beban dapat menghambat pertumbuhan.
Berapa pun usia Anda ketika melakukan olahraga angkat beban atau olahraga lain, jika tidak dilakukan dengan benar akan mengakibatkan cedera yang merusak anggota tubuh.
Meski struktur pertumbuhan anak yakni beberapa bagian dan jaringan tulang masih lunak (belum matang sempurna), namun melatihnya dengan benar justru dapat meningkatkan kekuatan tulang itu sendiri.
Baca juga: Arat Hosseini bocah lima tahun dengan perut yang six-pack
Penjelasan berdasarkan sains
Sebuah penelitian tahun 2017 yang meneliti tentang latihan kekuatan untuk anak dan remaja menemukan bahwa, program latihan kekuatan yang dirancang dan diawasi dengan baik, memiliki manfaat untuk anak-anak, yakni:
- Meningkatkan kekuatan dan indeks kekuatan tulang (BSI).
- Mengurangi risiko patah tulang dan cedera terkait olahraga.
- Menumbuhkan kepercayaan diri dan minat pada dunia kebugaran.
Dan hingga saat ini belum ada studi atau penelitian yang membuktikan bahwa olahraga beban dapat menghambat pertumbuhan anak.
Tips aman latihan beban untuk anak
Jika anak Anda mulai tertarik atau ingin mencoba olahraga beban, Reps punya tips aman agar anak terhindar dari cedera.
Latihan dengan santai
Ketika anak mencoba sesuatu yang baru, biasanya ia akan sangat antusias. Namun demi keamanan, sangat penting untuk mengajarkan anak tahap demi tahap secara santai. Mulailah dengan beban ringan dan repetisi tinggi. Fokuslah pada eksekusi gerakan yang benar daripada bebannya.
Harus terus diawasi
Meski olahraga ini relatif aman, potensi cedera tetap mengintai anak. Oleh karena itu tetap dampingi anak, atau bisa juga didampingi oleh pelatih pribadi yang bisa membimbing anak Anda dalam berlatih.
Latihan dengan hal yang menyenangkan
Tidak selalu harus menggunakan beban, beberapa gerakan dasar seperti sit up, push up, dan sebagainya dapat Anda ajarkan kepada anak. Selain lebih aman, beberapa gerakan ini cukup menyenangkan dan dapat dilakukan di rumah.
Jangan fokus pada berat beban
Latihan beban untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan tidak boleh terlalu fokus pada beban dan massa otot secara drastis. Fokuslah pada latihan untuk meningkatkan kinerja otot bukan ukuran otot.
(Ayu/berbagai sumber)