Jakarta, 22/5/2017 – Ajang Men Of Steel Malaysia adalah puncak acara yang digelar oleh Scitec Nutrition di Asia Tenggara. Scitec Malaysia yang bekerjasama dengan Perwakilan Scitec Indonesia, bersepakat jika tema “Men Of Steel” adalah tema kompetisi yang diusung oleh kedua negara bersahabat ini.
Gemerlap panggung kejuaraan manusia berotot yang di gelar di HGH Convention Center Kuala Lumpur Malaysia, mengundang semangat para petarung otot yang ingin berlaga memperebutkan predikat juara. Termasuk rekan-rekan Sportisi team Indonesia, yang tahun ini mengirim 4 atlet terbaik, diantaranya Fanny Fuadi (Scitec Indonesia), Stenly Boy (Scitec Indonesia), Joko Suwondo (Sportisi Indonesia), dan terakhir Ricky Ari (Sportisi Indonesia).
Keempat atlet terbaik binaan Sportisi ini, mampu membanggakan Indonesia yakni dengan perolahean juara yang mereka pertarungkan. Fanny Faudi, Stenly Boy, dan Ricky Ari berlaga dalam kelas yang sama, yakni Mens Muscle Open. Sedangkan Joko Suwondo di kelas Bodybuilding Open, dimana Men Of Steel tahun ini hanya membuka 1 kelas saja untuk binaraga.
Kerja keras serta tekad yang kuat memanglah tidak membohongi hasil. Hal ini dialami oleh Joko Suwondo dan Fanny Fuadi yang keduanya mampu meraih posisi top 3. Fanny Fuadi mendapatkan posisi ke 2 untuk kelas Mens Muscle Open. Sedangkan Joko menduduki podium 3 di kelas Bodybuilding Open. Adapun langkah Stenly Boy dan Ricky Ari, harus terhenti di posisi finalis 10 besar.
Dalam perjalanan misinya berlaga diajang internasional se Asia Tenggara ini, Kontingen Sportisi dan Scitec Indonesia dibimbing oleh Koko Adiyaksa selaku Manager Scitec Indonesia yang didampingi Atlet Senior Heintje Pojoh. Keduanya bersama-sama bertugas untuk mendampingi dan membina atlet yang bersaing disana.
“Saya dan Heintje senang sekali bisa mendampingi atlet-atlet terbaik kami yang ikut lomba hari ini. Keempatnya bagus-bagus bisa sampai masuk 10 besar. Akan tetapi yang berhasil menduduki top 3 atas hanya 2 atlet saja. Fuad juara 2 Mens Muscle Open, terus Joko Suwondo juara 3 untuk kategori Binaraganya. Sedangkan Boy dan Ricky cuma sampai 10 besar saja,” tutur Koko Adiyaksa setelah event berlangsung (21/5).
Dirinya pun menambahkan, “Semoga kedepannya, akan ada lagi atlet-atlet kita yang bisa berprestasi diajang internasional seperti ini. Walaupun se-Asia Tenggara, tapi ini adalah semangat baru bagi mereka untuk berkarir ke ranah internasional. Kami selaku tim Sportisi dan Scitec, akan giat lagi mencari generasi atlet berikutnya yang akan bersaing di Men Of Steel tahun depan.”(alfian)