Penyelenggaraan PON tinggal beberapa bulan lagi. Atlet-atlet berprestasi Indonesia dari beberapa daerah akan berkompetisi memperebutkan medali emas untuk melaju ke ajang yang lebih tinggi seperti Sea Games dan Asean Games. Salah satu atlet senior yang masih berlaga di ajang berskala Nasional ini adalah Syafrizaldi yang merupakan atlet kebanggaan Sportisi Indonesia.
Di tahun ke-8 keikutsertaannya dalam PON, Syafrizal bersemangat akan memecahkan rekor MURI. Di seluruh cabang olahraga maksimal keikutsertaan dalam ajang PON rata-rata hanya 7-8 kali. Namun pria yang akrab di sapa bang Rizal ini mampu membuktikan bahwa dirinya berhasil memecahkan rekor sejarah. Dengan memenangkan medali emas di kelas 75 kg pada ajang Pra-PON yang lalu, ia berhasil mendapat tiket untuk bertanding di ajang PON 2016.
Persiapannya menghadapi PON yang di selenggarakan bulan September nanti, telah berjalan 70 %. Atlet yang tergabung PABBSI Jawa Timur ini memang sudah seringkali mengikuti berbagai event skala dunia, sehingga mentalnya terlatih untuk selalu siap menghadapi setiap pertandingan. Selain mental, kedisiplinan dalam latihan dan diet merupakan kiat suksesnya mencapai rekor. Pria yang berlatih beban sejak tahun 1989 ini memang patut di acungkan jempol, pasalnya hingga menginjak usia keemasannya ia mampu mengalahkan para kompetitor yang berusia lebih muda.
Kesuksesannya di binaraga memang tidak di capai dengan mudah. Awalnya beliau bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang penjual minuman. Namun berkat kegigihannya berlatih dan membangun otot secara natural, ia berhasil berprestasi hingga ke ajang dunia secara resmi membawa nama Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih yang diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak hanya sekali ia membawa nama Indonesia ke ajang-ajang internasional. Bahkan di tahun 2015 lalu bapak dari 3 anak ini berhasil membawa pulang medali emas di ajang dunia WBPF.
Banyak sekali orang yang terinspirasi dengan perjalanan fitnessnya, namun tidak sedikit pula yang mengira bahwa cara yang ia pakai adalah cara instan. Menanggapi hal tersebut Syafrizaldi mengatakan, “Logikanya adalah kamu nabung setiap hari secara konsisten, semakin lama numpuk nggak uangnya? Sama seperti yang saya lakukan. Saya 30 tahun berlatih membangun otot, masa kamu yang baru 5 tahun ingin badannya seperti saya. Kan nggak mungkin, kecuali kamu menggunakan cara yang instan. Kalau seandainya saya pakai steroid mungkin tubuh saya sudah meledak sekarang” tuturnya.
Baginya menggunakan cara instan atau natural adalah pilihan yang bijak. Mungkin dengan cara instan seseorang dapat membangun otot secara cepat dengan hasil yang memuaskan tanpa harus menunggu lama. Namun hasil yang didapatpun tidak akan bertahan lama. Disamping itu resiko yang harus ditanggung akan lebih besar dari hasil yang didapat. Berbeda dengan cara natural, membangun otot dengan cara alami membuat hasilnya lebih bertahan lama, lebih menghargai proses dan ketika berhasil ada kebanggaan tersendiri yang kita peroleh.
Setelah mencapai rekor MURI keikutsertaan PON yang ke-8 ini, Syafrizaldi tetap ingin terus berprestasi meskipun usianya tidak lagi muda. Rahasia terbesar Syafirzaldi adalah “Jangan pernah puas terhadap apa yang telah kita capai, sadar bahwa diri kita belum bagus dan terus berlatih. Jika kemarin kita berhasil memenangkan kompetisi, ingat masih banyak kompetisi yang lebih besar menunggu kita.” (Ayu)