Oleh: Dr. Nancye Lorein
Sekilas tentang Blue Baby
Blue Baby adalah penyakit kelainan jantung pada bayi yang baru lahir yang menyebabkan kulit bayi berwarna kebiruan (cyanosis). Cyanosis adalah keadaan dimana kurangnya oksigen dalam darah mengalir pada pembuluh darah, dimana keadaan normal, seharusnya darah yang mengalir menandung oksigen yang cukup pada tubuh manusia. Secara teknis dapat dikatakan bahwa, Cyanosis terdiagnosa pada saat level hemoglobin dalam darah mencapai 3 gram perdeci liter (g/dl) pada pembuluh darah.
Tidak semua cyanosis diakibatkan oleh kelainan pada jantung, pada kulit bayi normal pun terkadang muncul cyanosis minor atau sedikit warna biru dan cyanosis semacam ini adalah normal. Cyanosis dapat juga terjadi karena kelainan pada paru-paru, yaitu kondisi darah ang tidak mendapat oksigen yang cukup dari paru-paru.
Secara umum, penyebab yang utama dari Blue Baby adalah kesalahan pada jantung yang dikenal dengan sebutan right-to-left-shunt. Ini menggambarkan kondisi dimana darah dengan sedikit oksigen mengalir didalam jantung. Hal ini terjadi pada saat bagian kanan jantung; tempat dimana darah dengan sedikit oksigen mengalir kebagian kiri jantung; tempat dimana darah dengan kadar oksigen tinggi. Pada kondisi yang tidak sempurna, darah dengan sedikit oksigen ini dapat langsung kembali ketubuh dikarenakan tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup dari paru-paru sehingga darah dengan kondisi oksigen yang kurang tadi langsung kembali ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Tanda-tanda Blue Baby
Selain dari warna biru dikulit, kuku, lidah, bibir atau bagian lain dari seluruh tubuh, tanda-tanda lain yang muncul adalah :
- Mudah lelah, terutama pada saat menangis atau pada saat makan
- Nafas yang pendek
- Kesulita dalam makan, bernafas atau menghisap
- Kesulitan dalam menaikan berat badan
- Detak jantung yang lemah
Treatment untuk Blue Baby
Dalam beberapa kasus, sindrom Blue Baby dapat langsung terlihat sesaat setelah bayi lahir tetapi ada juga yang terlihat setelah beberapa lama. Karena Blue Baby adalah dampak serius dari kelainan jantung, maka apabila seorang bayi terlahir dan terdiagnosa mengalami cyanosis akan dirawat dengan serius dan sesegera mungkin.
Para ahli akan langsung mendiagnosa kelainan jantung yang ada dan mempersiapkan tindakan yang akan diambil. Hal-hal ini mencakup pengobatan untuk menangani gejala, kemungkinan prosedur katerisasi jantung ata rencana operasi sementara untuk memberikan bayi cukup waktu untuk tumbuh sampai kelainan jantung tersebut dapat diobati. Pengobatan dapat berguna untuk mengurangi gejala kelainan jantung yaitu dengan cara mengurangi kerja jantung.
Pada saat bayi masih ada dalam bentuk janin, ia masih terlindung dari beberapa masalah jantung yang dapat menyebabkan cyanosis, karena paru-paru janin masih dalam keadaan belum berfungsi dan kebutuhan oksigen dari bayi dapat diperoleh dari sang ibu melalui plasenta.
Jika pengobatan tidak dapat menolong, maka pilihan lain yang dapat diambil adalah invasi katerisasi dalam jantung. Selama prosedur ini dijalankan, dapat dilakukan berbagai macam strategi untuk memperbaiki masalah otot dan bilik-bilik jantung. Melalui sebuah pipa yang sangat kecil, kateter yang telah dimasukan kedalam pembuluh darah dan diarahan kejantung, maka dokterpun dapat membuka penyempitan atau menutup kerusakan pada dinding jantung dan memperbaiki kerusakan otot jantung.
Memang pada kenyataannya pembedahan bayi dalam kondisi janin/ masih didalam perut ibu, belum dapat dilakukan, tetapi masih ada banyak operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gagal jantung setelah bayi tersebut terlahir. Pembedahan tersebut seperti :
- Arterial Switch operation; dua arteri mayor ditukar dengan posisi normal.
- hunting procedure; ini biasanya dilakukan hanya untuk mengatasi kerusakan yang terjadi secara sementara waktu dan pembedahan total aka dilakukan setelah bayi telah berada pada keadaan lebih dewasa.
- Fontan procedure; operasi ini dilakukan dengan cara menyambung aliran darah dalam tubuh ke pembuluh darah menuju ke paru-paru, ini dapat membuat darah langsung mengalir keseluruh tubuh dari paru-paru tanpa melewati bilik kanan jantung.
Baik sebelum dan sesudah operasi, pasien masih ada dalam resiko endocardtis (infeksi dalam jantung). Untuk mencegah hal ini diperlukan antibiotik yang tepat. Dalam analisa jangka panjang , keadaan bayi akan sangat tergantung pada jenis pembedahan yang diambil dan juga kesehatan sang bayi itu sendiri.