Berikut ini daftar anabolik yang paling populer di kalangan binaragawan beserta efek sampingnya:
- Anavar
- Arimidex
- Aratest
- Sustanon
- Omnadren
- Deca
- Dianabol
- Equipoise
- Finaplix
- Primobolan Depot
- Primoteston
- Winstrol
A. Eksternal Malfunction
1. Perubahan pada kulit
Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia, paling sensitif akan efek samping obat-obatan, terutama wanita. Akibatnya pembesaran lubang pori kulit, membuat kulit terasa kasar. Perubahan itu terasa sekali pada wanita pemakai steroid androgenik karena biasanya mereka awalnya berkulit lebih halus dibanding pria. Perubahan ini dinamakan virilisasi. Sekali terjadi, tidak bisa disembuhkan.
Problem besar lainnya adalah jerawat. Jerawat yang sudah ada sebelumnya, akan kian bertambah parah. Tingkat keparahannya berbeda-beda pada tiap orang, tergantung jenis dan dosis setroid yang dipakainya. Lagi-lagi, wanita paling rawan terhadap jerawat. Beberapa obat jerawat yang dijual bebas bisa dipakai untuk penyembuhan. Garis kerutan pada kulit juga bisa tampak. Ini terjadi sebagai efek tidak langsung steroid, tapi akibat cepatnya pertumbuhan otot. Untuk mencegahnya, tingkat pertumbuhannya harus diperlambat, tapi tak semua pemakai steroid menyukai saran itu. Solusi lainnya, memakai aloe atau gel/salep moisturizing.
2. Kebotakan
Steroid tidak menyebabkan kebotakan, tapi bisa mempercepat proses kebotakan bagi mereka yang punya bakat botak. Didalam tubuh, beberapa jenis steroid diubah oleh tubuh menjadi DHT dalam jumlah besar, mempercepat kerontokan rambut. Sekali terjadi, ini tak bisa disembuhkan. 99% dari mereka yang mengalaminya, akan menjadi botak seumur hidup.
B. Internal Malfunction
1. Psikis
Pemakaian steroid anabolik dan androgenik dosis tinggi (terutama androgenik) dalam waktu lama, maka pria dan wanita bisa berubah perilakunya, menjadi lebih agresif (roid rage). Beberapa atlt justru menyukai perilaku barunya itu, karena membuat mereka latihan lebih keras, lebih intensif. Jeleknya, perilaku barunya itu bisa merusak hubungannya dengan orang lain. Untuk mengatasinya, batasi pemakaian (dosis dan durasi) zat androgenik. Efek psikis yang satu ini relatif mudah disembuhkan bila pemakaian dihentikan.
Efek psikis negatif steroid lainnya adalah depresi. Sekali atlet keenakan memakai setroid dan merasakan manfaatnya, maka mereka ingin tetap memiliki semua kelebihannya itu (berbadan besar, kuat, cepat, kaya, populer, dll). Tapi setelah mereka berhenti memakai steroid, maka semua kelebihan tu akan sirna, kembali ke kondisi naturalnya, dan saat itulah mereka menjadi depresi. Tingginya kadar estrogen kian memperparah efek depresi itu sendiri.
2. Menjadi Feminin
Ini terjadi hanya pada pria. Kadar testosterone berlimpah akibat pemakaian steroid, bisa diubah oleh tubuh menjadi estrogen (hormon seks wanita). Akibatnya tubuh si pria menjadi mirip wanita, misalnya terbentuknya payudara (gynecomastia), cenderung gemuk, otot menjadi lembut. Ini terjadi biasanya telah pemakaian steroid dihentikan, kala kadar androgen menjadi sangat rendah, akibatnya estrogen menjadi dominan.
Estradiol (salah satu keluarga estrogen) juga bisa membatasi keperkasaan pria (produksi alami testosterone pria dan jumlah sperma menurun). Untuk mengatasinya, gunakan obat anti estrogen. Walau begitu, seiring berjalannya waktu, semua efek itu akan hilang dengan sendirinya. Walau begitu, efek negatif itu bisa jadi bencana bagi binaragawan yang hendak ikut kompetisi.
3. Menjadi maskulin
Terjadi pada wanita sebagai akibat virilisasi, dimana wanita menjadi seperti pria. Efek yang tak tersembuhkan antara lain tumbuhnya rambut diwajah dan badan, suara jadi berat, klitoris membesar, menstruasi tidak teratur, jerawat meningkat, libido meningkat, rambut menipis, kebotakan, cemas, depresi, keagresifan meningkat, perubahan tekstur kulit. Semuanya terjadi karena pemakaian testosterone atau steroid dengan karakteristik androgenik yang tinggi dalam dosis tinggi dalam kurun waktu lama.
4. Kardiovaskular
Resiko sakit jantung meningkat jika memakai steroid anabolik/androgenik, karena kadar kolestrol juga turut meningkat, menyebabkan pengerasan dinding arteri dan mengancam jiwa Anda. Jika hendak memakai steroid, pastikan ke dokter jika Anda tidak punya kolesterol tinggi. Kunjungan rutin ke dokter untuk mengawasi kadar kolesterol Anda juga penting. Tidak selamanya orang usia lanjut sajalah yang beresiko tinggi, tapi anak muda punya resiko yang sama. Selain faktor steroid, faktor lain penyebab sakit jantung adalah stress, tekanan darah tinggi, kegemukan. Untung saja, efek samping yang satu ini masih bisa disembuhkan. Jika pemakaian steroid dihentikan, kadar kolesterol akan normal dengan sendirinya.
5. Gynecomastia
Sebutan lainnya, Bitch tits, adalah pembesaran tak normal pada satu/kedua area payudara pria. Terjadi akibat ketidakseimbangan hormon (dengan atau tanpa pemakaian steroids). Paling ditakuti binaragawan yang ikut kompetisi, karena jelas-jelas merusak penampilan. Jika dideteksi secara dini, bisa dicegah dengan pemakaian obat anti estrogen.
6. Mengganggu pertumbuhan
Pemakai steroid yang belum mencapai usia kematangan hormon, tubuhnya tidak bisa tumbuh hingga batas maksimal potensi genetiknya. Pengecualian bagi Oxandrolone, semua steroids yang ada saat ini memblokir pertumbuhan epiphyseal plates yang berujung pada terhentinya pertumbuhan tulang. Itulah sebabnya para remaja dilarang keras memakai steroid jenis apapun.
7. Sakit kepala
Pemakaian steroid mengubah komposisi sistem endoktrin seseorang. Itulah asal sakit kepala pada kebanyakan atlet. Selain itu sakit kepala adalah gejala tekanan darah tinggi, yang juga disebabkan oleh steroid. Untuk mengatasinya, pakai obat yang dijual bebas seperti Tylenol, Advil, Aspirin, atau berkonsultasi dengan spesialis chiropractor.
8. Ginjal
Steroid memperberat kerja ginjal, terutama jika steroid dipakai dalam waktu lama/dosis tinggi. Fungsi utama ginjal adalah membuang racun dari dalam tubuh, termasuk steroid. Kurang minum dan tekanan darah tinggi juga memperberat kerja ginjal. Seseorang punya masalah ginjal jika menderita salah satu penyakit berikut ini: edema (penumpukan cairan dalam tubuh), sakit punggung bawah, mulas, demam, pembesaran ginjal, pembengkakan di area costovertebral.
9. Liver
Steroid bisa merusak liver. Penyakit Peliosis Hepatitis jarang terjadi, tapi mematikan. Karena baru terdeteksi saat liver benar-benar mati, atau minimal terjadi pendarahan didalam perut. Pendarahan itu bisa sembuh dengan sendirinya jika pemakaian steroid dihentikan. Untuk proteksi diri lebih lanjut, disarankan mengkonsumsi jamu ekstrak Silymarin (Milk Thistle) 500mg perhari.
10. Kekebalan tubuh
Steroid meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempermudah Anda memulhkan diri seusai latihan, lebih kebal terhadap serangan virus. Kemudian tubuh menjadi tergantung pada steroid, sehingga saat pemakaian steroid dihentikan, orang itu harus lebih hati-hati dengan dirinya, jangan terlalu capai secara fisik, memberi kesempatan peremajaan pada dirinya sendiri. Masalahnya banyak ex-pemakai steroid yang tetap membiarkan dirinya kecapaian sama seperti saat ia masih sakit kena virus dan terkadang peunomia.
11. Impoten
Saat pertama kali memakai steroid, libido seks pria meningkat drastis. Kondisi itu sifatnya hanya sementara, tubuh menjadi terbiasa dengan steroid. Semakin lama memakai steroid, semakin menurun hasrat seks pria itu, semakin sulit baginya mempertahankan ereksi dalam waktu lama. Untung saja, efek itu bisa disembuhkan dengan obat seperti Gonakor dan HCG. Saat pemakaian steroid dihentikan, kadar testosterone alami tubuh juga menurun.
12. Tekanan darah tinggi
Untuk memonitor tekanan darah, bisa dilakukan dengan bantuan dokter atau melakukannya sendiri. Susahnya, tak ada gejala awal yang spesifik yang bisa dijadikan patokan, sampai Anda benar-benar mengalami tekanan darah tinggi. Gejala awanya adalah sakit kepala, gangguan penglihatan, susah tidur, susah bernafas. Tekanan darah tinggi biasanya disertai penumpukan air/sodium dalam tubuh dan kenaikan berat badan. Stress, kecapaian bekerja, kebanyakan makan, menahan nafas saat mengangkat beban terlalu berat, juga memicu tekanan darah tinggi.
13. Sakit perut
Pada beberapa orang, steroid jenis oral (tablet) bisa bikin sakit perut. Terutama Anapolon, Stenox, Primobolan, Winstrol, Dianabol. Gejalanya macam-macam, mulai dari rasa mual, diare, muntah. Hal tersebut bisa diatasi dengan mengkonsumsi steroid bersama makanan.
14. Penumpukan air/garam
Mayoritas steroid mengakibatkan penyimpanan air dan elektrolit didalam otot, akibatnya Anda terlihat bengkak. Itu reaksi alamiah seiring peningkatan massa otot dan kekuatan yang Anda dapatkan. Masalahnya jika terjadi peningkatan kadar air dikulit dan darah, membuat Anda terlihat gemuk, memperberat kerja jantung. Pemakaian obat diuretik bisa mengatasi masalah ini.
Faktor resiko terbesar adalah pemakaian yang tidak pada tempatnya. Tiap orang berbeda-beda genetiknya. Merk steroid tertentu efeknya bisa beragam pada orang yang berlainan, jadi tidak ada standar yang baku. Kebanyakan efek negatif itu terjadi karena overdosis zat androgenik dalam waktu lama. Faktor negatif lainnya adalah pemakaian steroid palsu. Produk steroid palsu ini biasanya sama sekali tidak mengandung zat anabolik/androgenik, dan yang parah, tidak steril sama sekali. Ini bisa berujung pada penyakit yang bisa mengancam jiwa semisal AIDS. (NK)