Aromanya yang khas membuat cengkeh sangat diminati, terlebih sejak cengkeh digunakan sebagai bahan baku rokok kretek. Di Indonesia sendiri cengkeh menjadi salah satu bagian penting dalam ekonomi nasional, karena pendapatan cukai dan lapangan kerja yang dibutuhkan sangat besar terutama dalam industri rokok.
Jika di Inggris orang biasa menyebutnya dengan Cloves, tanaman yang tingginya bisa mencapai 45 meter ini memiliki nama yang berbeda ditiap daerah di Indonesia, Wunga Lawang (Bali), Sinke (flores), Gomode (Tidore), bunga cengkeh (Minang Kabau), Sake (Nias), Singke (Batak Karo), Bunga Lasang (Batak Toba), Bungeu lawang (Gayo), Sangir (Sulawesi utara), Cengkih (Lampung), Canke (Ujung Pandang), dan nama cengkeh sendiri dikenal di daerah Jawa.
Asal tanaman perdu ini sampai sekarang masih belum jelas, namun dikepulauam Maluku yang merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia ditemukan tanaman cengkeh tertua di dunia. Jika Anda mengira harga cengkeh sekarang mahal coba kita lihat ke akhir abad 15, saat itu harga satu kilogram cengkeh sama dengan harga tujuh gram emas. Cengkeh juga sempat menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan, dan menjadi perebutan bangsa-bangsa Eropa terutama Perancis, Protugal, Spanyol, Inggris serta Belanda. Cengkeh, Pala dan Merica juga menjadi salah satu alasan bangsa-bangsa Eropa menduduki beberapa wilayah di Asia Tenggara.
Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari pohon cengkeh. Bagian daun, bunga dan gagang menghasilkan minyak cengkeh dan tepung cengkeh yang biasa dijadikan bumbu rokok, bumbu masakan dan minuman, keperluan farmasi, vitamin, bahkan ampasnya bisa dijadikan bahan bakar, dan bagian batangnya bisa dibuat barang-barang kerajinan.
Ketika abad ke-empat, China yang saat itu dipimpin Dinasti Han sempat membuat peraturan setiap orang harus mengunyah cengkeh sebelum mendekatinya agar nafasnya harum. Di Jepang orang merawat pedang mereka dengan campuran tradisional Choji (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral), dan Zat Eugenol yang terkandung dalam cengkeh digunakan dokter gigi untuk menenangkan syaraf gigi. Selain itu cengkeh jika diramu dengan bahan yang tepat bisa menjadi obat untuk batuk, campak, kolera, menambah denyut jantung, perut kembung, radang tenggorokan, memperbaiki fungsi pencernaan, menjaga kebugaran tubuh, serta menghitamkan alis mata bahkan bisa menanggulangi ejakulasi dini.
Berikut resep yang bisa Anda praktekan dirumah:
Menghilangkan bau mulut:
Taruh dua butir cengkeh dalam gelas kosong, kemudian campur dengan dua sendok air panas, diamkan selama beberapa menit agar cengkeh melarut dengan baik. Gunakan air larutan ini untuk berkumur.
Obat batuk:
Cuci bersih cengkeh (11 biji), kapulaga (11 biji), kemukus (11 biji), kayu manis (1 jari tangan) dan daun sirih (5 lembar). Rebus dengan air 2 gelas hingga airnya tinggal 1 ½ gelas. Angkat dan saring.
Aturan minum:
- Anak umur 1 s.d 3 tahun: sehari 3 kali, 1 sendok makan.
- Anak umur 4 s.d 5 tahun: sehari 3 kali, 1 sendok makan.
- Anak umur 6 s.d 11 tahun: sehari 3 kali, 5 sendok makan.
- Dewasa: sehari 3 kali, 7 snedok makan.
Kolera dan menambah denyut:
Kunyah bunga cengkeh yang sudah kering dan serap airnya tiap hari.
Campak:
Rendam 10 biji bunga cengkeh dengan air masak selama semalam, kemudian tambah dengan gula batu dan aduk sampai merata. Minum sedikit demi sedikit.
Menghitamkan alis mata:
Bakar 5-7 biji bunga cengkeh kering, tumbuk sampai halus kemudian tambahkan dengan minyak kemiri secukupnya. Oleskan pada alis mata setiap sore hari. (FM)