Fat burner atau suplemen pembakar lemak adalah salah satu jenis suplemen yang populer dikonsumsi berbagai kalangan, khususnya wanita. Selain membantu mempercepat pembakaran lemak, suplemen ini juga bisa meningkatkan fokus latihan sehingga Anda bisa berlatih lebih maksimal.
Namun di balik manfaatnya, ternyata efek sampingnya tidak bisa Anda sepelekan, termasuk meningkatkan risiko hipertensi. Benarkan demikian? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Fat burner dan cara kerjanya
Istilah fat burner atau pembakar lemak digunakan untuk menggambarkan suplemen yang membantu Anda membakar lemak. Suplemen ini diklaim dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat dengan meningkatkan metabolisme lemak dan pengeluaran energi.
Selain itu, pembakar lemak juga dapat mengubah penyerapan lemak atau memicu perubahan jangka panjang untuk meningkatkan metabolisme lemak. Saat digunakan selama sesi latihan, suplemen ini juga meningkatkan oksidasi lemak.
Pembakar lemak juga dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan merangsang lipolisis (pemecahan akumulasi lemak) atau menghambat lipogenesis (sintesis/akumulasi lemak).
Karena fungsinya, meningkatkan metabolisme tubuh, fat burner dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang bersifat aditif, seperti kafein, teh hijau, karnitin, asam linoleat terkonjugasi, kromium, rumput laut, dan fukosantin.
Sebagian besar kandungan bahan baku tersebut dapat mempercepat metabolisme. Ini juga merangsang pelepasan beberapa neurotransmiter (seperti adrenalin dan norepinefrin). Neurotransmiter ini memicu pelepasan glukosa dari hati dan cadangan lemak tubuh (jaringan adiposa).
Dengan membakar atau memobilisasi asam lemak yang tersimpan, pembakar lemak dapat meningkatkan produksi energi. Dengan kata lain mereka menggunakan glukosa dan lemak untuk menghasilkan energi sehingga cadangan lemak di dalam tubuh akan berkurang.
Bahan-bahan tersebut juga dapat meningkatkan daya tahan, kewaspadaan, ingatan, perasaan kuat, serta mengurangi kelelahan. Dengan begitu, konsumsi pembakar lemak dapat memungkinkan Anda berlatih lebih lama dan lebih keras.
Namun jika berbicara secara logis dan teoritis, faktanya penelitian menunjukkan gambaran yang sama sekali berbeda.
Neurotransmiter yang disekresikan mungkin tidak selalu memiliki efek yang diinginkan. Mereka bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Bahkan beberapa bahan dapat menyebabkam vasodolatasi dan melebarkankan saluran udara. Oleh karena itu, pembakar lemak bisa berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: 7 tips memaksimalkan suplemen pembakar lemak.
Efek samping fat burner
Kerusakan hati
Terlepas dari klaim keamanannya, para peneliti telah melaporkan beberapa kasus hepatotoksisitas. Pembakar lemak tertentu mengandung bahan yang disebut asam usnat, yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
Salah satu suplemen herbal yang mengandung asam usnat adalah teh kombucha. Kandungan ini juga dilaporkan bersifat hepatotoksik. Selain itu mengonsumsi pembakat lemak dengan ekstrak teh hijau juga dapat menyebabkan penyakit kuning dan hepatitis akut.
Chromium polynicotinate, aditif pembakar lemak yang umum, dilaporkan menyebabkan cedera hati akut. Dan sebagian besar bahan yang berinteraksi dengan ekstrak tumbuhan seperti Garcinia cambogia dan kontaminan logam berat dapat menyebabkan kerusakan hati.
Fluktuasi tekanan darah
Banyak bahan yang ditemukan di dalam pil atau bubuk pembakar lemak dilarang secara hukum di beberapa negara karena dapat menyebabkan hipertensi dan fluktuasi tekanan darah.
Penelitian menyebutkan bahwa senyawa seperti fenilpropanolamin (PPA), fenfluramine, kafein, dan efedrin juga dapat menyebabkan hipertensi. Senyawa ini juga merangsang sistem saraf pusat untuk mengendalikan nafsu makan. Namun mereka juga dapat mempengaruhi tekanan darah.
Aditif herbal lainnya seperti citrus aurantium dikatakan berinteraksi dengan senyawa seperti kafein dan synepherine. Mereka dapat meningkatkan tekanan darah atau menyebabkan fluktuasi dengan menyempitkan pembuluh darah.
Kecemasan dan sakit kepala
Dengan mengonsumsi pembakar lemak dosis tinggi dan berlebihan, Anda akan mengalami kecemasan. Studi menemukan bahwa suplemen yang mengandung ekstrak citrus aurantium, kafein, dan yohimbe dapat membuat Anda sakit kepala disertai kecemasan.
Serangan jantung
Saat membakar lemak, suplemen fat burner juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Suplemen ini dapat menyebabkan aritmia jantung dan bahkan serangan jantung.
Obat penurun berat badan yang dilarang adalah ephedra. Faktanya, suplemen apapun yang mengandung alkaloid ededrin dilarang di Amerika Serikat.
Selain itu, ada pula aspirin, zat aditif yang ditambahkan untuk memastikan retensi obat yang lebih lama dalam aliran darah dengan menurunkan ekskresi urin. Ketika dikombinasikan dengan kafein atau pengencer darah yang dijual bebas, aspirin dapat memicu serangan jantung.
Kesimpulan
Meski diklaim aman dengan kandungan alami, mengonsumsi suplemen fat burner secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping negatif bagi tubuh. Selain itu, beberapa kandungan tertentu dapat berefek buruk jika dicampurkan dengan bahan yang tidak tepat.
Sebelum mengonsumsi suplemen ini, sebaiknya Anda memperhatikan kondisi kesehatan, serta kandungan yang ada di dalamnya. Karena tidak semua suplemen pembakar lemak tidak aman untuk dikonsumsi.
Konsumsilah sesuai dosis yang tertera pada kemasan. Bila ada efek samping ringan yang terjadi seperti mual, diare, hingga kesulitan tidur, hentikan penggunaan. Dan bila perlu berkonsultasilah terlebih dahulu ke ahli gizi atau ke dokter sebelum memutuskan untuk konsumsi suplemen ini.