Kesibukannya sebagai jurnalis di bidang politik tidak menghalanginya untuk melakukan hobi berolahraganya. Bagi pria kelahiran 27 tahun silam ini, fitness adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa digantikan. Untuk itu ia selalu berkomitmen untuk tetap menyempatkan diri pergi ke pusat kebugaran dan mengolah tubuh.
Perjalanan fitnessnya bukan tanpa hasil. Ia beberapa kali mengikuti kompetisi dan berhasil menjadi finalis menyingkirkan para kompetitor di kelasnya. Succes Story-nya juga sempat dimuat di sebuah majalah fitness di Indonesia. Kali ini Reps berhasil menemui pria yang akrab disapa Qowi ini di sebuah tempat kebugaran untuk berbincang-bincang mengenai perjalanannya membentuk tubuh.
Reps: Kapan Anda mulai terjun ke dunia fitness, dan apa penyebabnya?
Qowi: Saya mulai fitness itu pada tahun 2012 setelah bulan Ramadhan. Awalnya saya merasa setelah bulan Ramadhan kok berat badan saya justru bertambah, padahal logikanya berpuasa justru tidak makan. Dan ternyata penyebabnya adalah pola makan saya yang tidak benar, yaitu suka makan gorengan saat berbuka dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis. Dari situ saya memutuskan untuk mulai fitness untuk memperbaiki bentuk tubuh dan pola makan agar lebih sehat lagi.
Reps: Bagaimana Anda memulai latihan Anda? Secara pada saat itu Anda sendiri belum mengetahui bagaimana cara yang benar membentuk tubuh?
Qowi: Pertama saya memulai berlatih di sebuah gym kecil dengan alat seadanya di Apartemen saya. saya juga tidak begitu mengerti bagaimana cara membentuk otot tertentu sehingga belajar secara otodidak, membaca buku dan belajar dari video di youtube. Kemudian saya bergabung dengan gym yang lebih besar dan saya menyewa personal trainer dimana saya dijelaskan bagaimana membentuk otot dibagian tertentu, memperbaiki pola makan, sehingga saya berhasil bertransformasi dari yang tidak mengerti apa-apa menjadi seperti sekarang ini.
Reps: Adakah suka dan dukanya selama menggeluti dunia fitness?
Qowi: Sukanya banyak banget ya. Pertama meningkatkan kepercayaan diri, jadi nggak gampang sakit. Biasanya saya mudah sekali kecapean, kemudian jadi pilek dan drop. Tetapi sekarang sudah jarang karena rajin mengolah tubuh dan menjaga apa yang dikonsumsi. Untuk dukanya nggak ada sih selama saya latihan 3-4 tahun ini.
Reps: Siapakah tokoh yang menjadi inspirasi Anda dalam berlatih?
Qowi: Yang menginspirasi saya adalah Arnold Schwarzenegger, karena yang kita lihat dari kecil hingga sekarang warisannya sangat besar sekali di dunia binaraga.
Reps: Event apa saja sih yang menurut Anda berkesan, dan membuat Anda tertantang untuk memperbaiki kualitas tubuh?
Qowi: Tahun lalu saya sempat mengikuti 3 event dengan waktu yang sangat berdekatan, yang pertama Men of Steel dari Scitec Nutrition dimana saya masuk semi final, kemudian UBC kebetulan saya hanya babak penyisihan, dan saya sempat menjadi finalis New You Achievement Awards menjadi 3 besar.
Reps: Bagaimana latihan dan diet yang Anda lakukan dalam membangun otot?
Qowi: Untuk latihan, saya seminggu latihan 5-6 hari. Dalam satu hari saya melatih satu bodypart, seperti chest, back, kemudian off, lalu shoulders, kaki, dan hari ke-6 saya kardio. Diet nggak terlalu spesifik dengan proses yang ribet, hanya mengurangi karbo diganti dengan nasi merah, lebih banyak sayur dan buah, dan tidak mengkonsumsi gorengan, minuman bersoda dan beralkohol.
Reps: Apakah ada kesulitan yang Anda alami dalam melakukan diet?
Qowi: Kesulitannya ada perasaan untuk istilahnya kaya creiving atau ngiler dengan makanan tertentu. Saya tidak menolak, tapi saya mengkonsumsinya pada akhir pekan saja sehingga pada hari Senin sampai Sabtu diet normal kembali.
Reps: Setelah pencapaian saat ini, apa target yang ingin Anda capai selanjutnya?
Qowi: Target kedepannya saya ingin memberikan inspirasi, bukan hanya pada diri sendiri tapi kepada teman-teman terdekat saya dan keluarga saya dan juga followers yang sudah membentuk komunitas sendiri untuk menganut pola hidup seperti saya.
Reps: Bagaimana Anda mengatur jadwal kesibukan Anda sebagai jurnalis dan berolahraga?
Qowi: Ada satu hal yang selalui saya tekankan pada diri saya, yaitu saya menganggap waktu berolahraga adalah seperti waktu meeting dengan client. Kita sudah men-set jadwal. Tapi ini adalah meeting dengan diri kita sendiri dan tidak bisa di cancel. Jadi bagaimana kita harus menjaga komitmen kepada diri sendiri agar kita tidak keluar dari jalur yang kita tetapkan sebelumnya.
Reps: Terakhir, apa pesan dan harapan Anda untuk para pecinta fitness di Indonesia?
Qowi: Yang pasti fitness mania dapat berbagi informasi satu sama lain dan saling membantu, agar tujuan masing-masing tercapai. Kemudian harapan saya semakin banyak orang- yang ingin menerapkan gaya hidup sehat, khususnya di Indonesia sendiri.
Biodata
Nama lengkap : Abdul Qowi Bastian
Nama panggilan : Qowi
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 januari 1988
Makanan favorit : Nasi goreng
Minuman favorit : Es teh manis
Tinggi badan : 170 cm
Berat badan : 68 kg (on season) 75 kg (off season)
Hobi : membaca, menulis
Gym : Fitness First Oakwood
Prestasi
- Semi finalis Men of Steel 2015
- Finalis Fitness First New You Achievement Awards (Strength Category) 2015
- Finalis Abang None Jakarta Pusat 2012
- Success Story Majalah Men’s Health Indonesia Edisi Maret 2016
Text: Ayu