Bodybuilding lifestyle adalah gaya hidup sehat yang tidak harus mengedepankan bentuk dan kualitas tubuh. Bodybuilding lifestyle melainkan metoda dalam mengatur dan menjaga keseimbangan kebutuhan tubuh. Didalam bodybuilding lifestyle banyak mengajarkan agar manusia mau dan mampu dalam menjaga keseimbangan kebutuhan nutrisi, olah raga, dan istirahat.
Alvin Ali rupanya sudah mulai mengenal dunia fitness sejak sekolah menengah atas, kurang lebih pada tahun 1990. Kekagumannya atas hal yang dimiliki Arnold ataupun Bruce Lee tampaknya menggerakkan Alvin untuk menekuni dunia fitness. “Badan seperti mereka adalah cerminan badan yang sehat dan enak dilihat”, ujar Alvin. Dari hal sedemikian, akhirnya Alvin mulai aktif giat dalam mencari wawasan tentang fitness dan semakin lama menjadi hobi. Pada akhirnya Alvin memberanikan diri menceburkan dirinya untuk mengikuti kompetisi. “Tentunya ketika saya sudah lama berlatih dan sudah terlihat perubahan bentuk tubuh”, tambah Alvin.
Figur-figur idolanyalah yang pada akhirnya mengajak Alvin menekuni hobi barunya sebagai fitness mania. Keaktifannya dalam berlatih sangat gencar dilakukannya ketika menyandang status mahasiswa. Ketika banyak teman-teman sebayanya menghabiskan waktu untuk ‘nongkrong’ atau ‘hangout’, justru tidak demikian dengan Alvin. Hampir setiap waktu senggangnya dimanfaatkan untuk mengisi tempat-tempat fitness center untuk berlatih. Semangatnya dalam berlatih tak lain adalah demi terciptanya tubuh layakanya idola yang selama ini menjaga motivasi Alvin agar rajin berlatih.
Namun seiring bertambahnya usia dan wawasan akan dunia fitness, tujuan Alvin pun kini berubah. Ternyata Alvin menemukan sebuah definisi bahwa, “Yang terpenting dalam menjalankan fitness bukan hanya sekedar menghasilkan tubuh yang bagus, melaikan fitness mampu mempengaruhi metabolisme dalam tubuh jauh semakin lebih baik. Sedangkan bentuk atau hasil dari tubuh yang bagus adalah bonus”, papar Alvin yang REPS temui disela-sela waktu latihannya.
Waktu demi waktu kegiatan gym dijalani Alvin dengan tetap penuh keseriusan. Baginya, “Banyak para fitness mania sudah lama berlatih namun belum berhasil merubah tubuhnya. Yang mungkin jawabannya mereka kurang serius dalam berlatih, sehingga main connection muscle tidak terjadi, alhasil perubahan pun tak khayal bisa terjadi”, seru Alvin.
Tetapi Alvin rupanya ditakdirkan untuk tidak lebih dalam masuk dalam ke atlet-an binaraga. Setelah lama bergelut dengan dunia fitness bahkan bodybuilding, Alvin rupanya menjadi orang kantoran setelah menunaikan kuliahnya. Disinilah keaktifan Alvin mengikuti bahkan terlibat dalam dunia bodybuilding perlahan menurun intensitasnya. Karena kesibukan sebagai seorang pekerja kantoran, sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk tetap bisa mengikuti kegiatan-kegiatan keatletan bodybuilding.
Menjadi orang kantoran bukan berarti melunturkan ‘darah’ nge-gym dalam tubuh Alvin. Alvin tetap menjalankan kegiatan fitness disetiap waktu senggangnya. Sehingga kualitas bentuk tubuh Alvin pun tetap terjaga proporsional. Dalam paradigma Alvin bahwa tidak harus menjadi seorang bodybuilder jika kita ingin memiliki, tubuh yang sehat serta visual tubuh yang baik. Tetapi menjalani lifestyle bodybuilding mampu menciptakan tubuh yang sehat dan menghasilkan tubuh yang ideal.
Baginya memiliki tubuh yang bagus itu adalah untuk selamanya, bukan hanya memiliki tubuh yang bagus hanya satu bulan dan setahun (lantaran mengikuti kompetisi, fashion, atau model foto) setelah itu memburuk kembali. Tetapi jika menjalani lifestyle bodybuilding (menjaga pola makan, mengatur kualitas istirahat, dan berolah raga/exercise) kita akan selalu mempunyai tubuh yang sehat dengan visual yang tetap menarik.
Janganlah berorientasi dalam kegiatan fitness untuk sekedar mengikuti kompetisi, kebutuhan fashion dll. Bukannya tidak boleh atau dilarang jika memiliki motivasi yang sedemikian, namun jika orientasinya sedemikian maka hasil yang dicapai pun sifatnya hanyalah sementara.
Tubuh kita semestinya selalu harus tetap terlihat optimal kapan saja dan dalam kondisi bagaimanapun. Salah satu caranya adalah dengan tetap menjalankan lifestyle bodybuilding. Paradigma konservatif tentang bodybuilding harus ditepiskan, jangan sampai pemahaman tentang bodybuilding hanya sebatas binaraga, body fitness, atau bahkan masalah otot saja.
“Ketika terjadi perkembangan akan bentuk dan kualitas otot badan kita tentunya dengan kegiatan fitness, maka sesungguhnya kita sudah menjalankan bodybuilding lifestyle. Bodybuilding lifestyle ini tidak harus menjadikan kita sebagai seorang binaraga ataupun atlet, terjadinya perubahan sikap dengan lebih perduli akan pentingnya kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat maka kita telah menjalankan bodybuilding lifestyle”, ungkap Alvin.
Alvin sangat bertolak belakang dengan mereka-mereka yang gemar menghabiskan waktunya untuk nge-gym tetapi memiliki prioritas untuk membaguskan badan demi sebuah pagelaran atau sesi-sesi pemotretan. “Badanku memang tidak sebagus mereka yang gemar mengikuti event binaraga, namun kualitas otot dalam badanku dan gaya hidup sehatku tidak pernah hilang dan berhenti layaknya mereka paska mengikuti pertandingan-pertandingan ‘pamer otot’ “, tambah Alvin.
Bodybuilding adalah memperbaiki bentuk otot pada badan kita. Jika badan kita sekarang lebih baik dibandingkan badan kita sebelumnya, maka kita telah melakukan kegiatan bodybuilding. Sudah tentu tidak ada cara lain dan metode yang tepat untuk memperbaiki bentuk badan selain dengan weight training. Sedangkan weight training adalah termasuk salah satu dari kegiatan dalam fitness center yang merupakan bagian dari bodybuilding lifestyle.
Tetapi jangan pula menyempitkan bodybuilding lifestyle adalah komunitas bagi mereka yang berprofesi sebagai atlet binaraga. Terkadang banyak paradigma yang seolah-olah mengidentikan kegiatan fitness dengan berbadan besar dan berotot. Alvin dalam setiap kesempatan selalu membuka wawasan khasanah para fitness mania, bahwa tujuan utama dari fitness bukanlah untuk membentuk tubuh besar yang berotot. Banyak para pelaku fitness yang menyatakan bahwa, “Badan bagus dan berotot hasil dari fitness merupakan bonus tambahan”. Sedangkan hasil utama yang paling bernilai adalah mampu merasakan kebugaran, kesehatan, dan nilai-nilai positif lainnya hasil dari fitness.
Alvin selalu mennyayangkan bagi mereka yang rajin datang untuk nge-gym hanya sekedar untuk membesarkan atau menurunkan berat badan saja. Tidak mengambil satu paket keseluruhan dari bagian yang harus dijalankan seimbang dalam dunia fitness, seperti pengaturan pola makan, menjaga kualitas istirahat, dan tentunya workout. Oleh sebab itu banyak orang mengeluh ketika sudah rajin datang untuk fitness namun tidak kunjung memiliki badan yang besar dan bagus atau mampu menurunkan berat badannya. Mungkin bisa jadi mereka hanya menjalankan weight training dan rajin datang ke fitness center saja, tetapi tidak melakukan dua hal penting dalam fitness yakni mengatur pola makan serta menjaga kualitas istirahat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Lantaran tujuannya hanyalah untuk badan, otot, dan tubuh. Bukan untuk kepentingan kesehatan dan kebugaran.
Oleh karena itu Alvin gemar datang ke fitness center untuk latihan bukan untuk sekedar fitness. Dan menurut Alvin program atau teknik latihan yang cocok bagi seseorang tidaklah bisa disamakan dengan orang lain. Tentunya bagi mereka yang sudah banyak merasakan ?asam garam? atmosfer gym pastinya akan memiliki teknik dan program-program tertentu. Beda individu, tentunya akan beda pula program latihan yang cocok bagi dirinya. Orang yang gemuk tentu beda program latihannya dengan mereka yang kurus, atau bagi mereka yang dalam menjaga kualitas badannya tentu akan berbeda pula program latihannya. Namun Alvin biasa menjalankan volume training disetiap kesempatan latihannya.
Volume training adalah latihan dengan intensitas yang padat, tingkat repetisi yang banyak dengan sedikit waktu untuk interval atau istirahat. “Aku terbiasa latihan dengan set dan repetisi yang banyak dengan jeda istirahat kurang lebih 10-15 detik”. Namun latihan dengan cara sedemikian tidaklah dianjurkan bagi mereka yang pemula atau mungkin usia senior. Volume training cenderung akan mengakibatkan over training. Yakni kelebihan porsi latihan yang justru akan menimbulkan katabolic pada otot. Oleh sebab itu penting sekali untuk menerapkan random training. Artinya membuat program latihan yang setiap kalinya selalu berbeda, baik intensitas, repetisi, beban angkatan.
Perlu digaris tebalkan bahwa tidak selamanya dalam setiap latihan kita terus menambah beban angkatan atau menambah jumlah repetisi. Ingat intinya hindari adaptasi otot pada sebuah program latihan, karena jika otot sudah beradaptasi maka otot tersebut tidak akan terstimuli dan terangsang oleh program latihan lainnya. Tentunya akibatnya adalah tubuh pun tidak akan mengalami perubahan.
Tips dalam mengatur program latihan dari Alvin Ali adalah, “Buat lah otot itu pusing dalam menghadapi setiap kali latihan dengan mengkombinasikan program-program latihan yang ada. Mengapa ? Demi menghindarai rasa biasa pada otot yang akan mengakibatkan adaptasi yang pada akhirnya otot tidak lagi terangsang akan setiap program yang dijalankan”.
One Response
selamat malam,
saya sedang mencari man body builder dengan minimal tinggi 190cm dan berat 120kg good looking. untuk kebutuhan casting product semen. untuk info lebih lanjut bs hub saya di :
Dodo Casting – 08567743562
mohon info balesan nya ya