Bagi ibu dari 2 orang anak ini, manfaat hidup sehat bukan hanya dirasakan pada diri sendiri, tetapi juga pada lingkungan sekitar, termasuk keluarga. Setelah banting setir dari Banker menjadi Trainer bersertifikasi, wanita bernama lengkap Dinda Utami ini mengakui bahwa dengan menggeluti sesuatu yang ia sukai ia merasa lebih sehat dan bahagia.
Berawal dari keinginannya menurunkan bobot tubuh pasca melahirkan, wanita yang akrab disapa Dinda ini memulai rutinitas olahraganya di gym. Olahraga sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ia tinggalkan, karena sudah lama melekat pada dirinya. Tidak hanya menurunkan berat badan, di tahun 2012 ia juga mencoba CrossFit karena weight lifting tidak membuat wanita menjadi berotot. Kebetulan letak gymnya tidak jauh dari kantornya.
Namun karena kondisi yang mengharuskannya pindah rumah dan jauh dari kantor, serta aktivitas sebagai ibu rumah tangga sehari-hari ia berhenti berolahraga. Jarak kantor yang semakin jauh dan memakan waktu, membuat Dinda mulai berpikir untuk beralih pada hal yang lebih ia sukai sekaligus memiliki waktu yang fleksibel agar ia bisa membagi waktu dengan anaknya.
“Aku banyak mikir what i wanna do after this. Dari sisi perkembangan karir juga lumayan, jadi untuk bila melepas itu, saya harus melakukan apa yang jadi passion saya dan bisa punya waktu yang fleksibel untuk anak. Awal tahun 2017 saya ambil sertifikasi di Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI),” tuturnya pada Reps.
Ia melanjutkan, “Awalnya nggak mau ngajar. Karena tujuannya itu satu; mau tahu ilmunya, kedua; karena aku punya vlog. Tapi partner-partner aku udah pada ngajar jadi ambil aja”.
Dinda sebelumnya telah membuat vlog bertajuk “Bugaryuk” bersama dua temannya, Anti dan Tiara. Vlog ini berisi informasi seputar tempat-tempat olahraga dan apa saja olahraga yang ada di dalamnya. Juga ada beberapa workout tutorial yang diperagakan oleh Dinda sendiri sebagai seorang personal trainer yang bersertifikat.
Dinda kini juga aktif mengajar kelas privat Fit and Fierce di Fitness Embassy. Namun karena kegiatan ini adalah passion-nya, ia tidak merasa terbebani. Apalagi jam mengajarnya yang fleksibel sehingga masih bisa menyempatkan diri untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah.
“Dulu kalau bangun tidur langsung stres ngebayangin macetnya. Udah gitu sebagai ibu kan nggak bisa sampe kantor langsung kerja, aku harus cek udah jemput belom, terus tiba-tiba beli ini, beli itu, hidup itu kayak dikejar terus. Jadi bener-bener ada perubahan yang signifikan banget. Kalau ngajar pagi, aku bisa drop anak-anak dulu di sekolah, hari Jum’at biasanya mereka dateng ke sini,” ceritanya.
Manfaat olahraga bukan hanya sebatas kesehatan saja, tapi kegiatannya sehari-hari yang kini dijalaninya mampu menghindarkan Dinda dari stres. Bahkan manfaat ini tidak hanya dia rasakan sendiri, melainkan juga pada keluarga dan lingkungan sekitarnya.
“Sekarang sih moodnya bagus, manfaatnya ke semua orang sih bukan ibu-ibu doank. Aku bangun pagi untuk kerja, tapi nggak kaya kerja. Pokoknya happy. Jadi rumah juga ikut ke bawa happy,” tuturnya.
Setelah pencapaiannya kini, Dinda mengaku tidak punya keinginan yang muluk-muluk. Cukup jadi yang terbaik setiap hari dan tetap konsisten hidup sehat. Ia berharap anak-anaknya kelak mengikuti jejaknya dan suaminya yang juga menyukai olahraga.
Ketika ditanya soal definisi sehat, Dinda menjawab dengan singkat, “Sehat itu seimbang antara fisik dan mental,” tuturnya seraya menutup pembicaraan. (Ayu)
One Response
wow inspiratif