Sosoknya mungkin sudah tidak asing lagi khususnya bagi warga kota Bandung. Dikenal sebagai salah satu atlet binaan Sportisi yang baru-baru ini menasbihkan dirinya sebagai bodybuilder, sontak menjadi kebanggaan tersendiri bagi pribadinya setelah berhasil menduduki peringkat 9 pada kejuaraan Bandung Raga pertengah tahun lalu. Kesempurnaan lekuk otot serta paras wajah yang menarik, tidak akan pernah pudar dalam menghiasi keseharianya sebagai seorang personal trainer di tempat kebugaran tertua di Kota Bandung.
“Deni Tesamadya” begitulah panggilan atlet ini dikenal. Sesuai visualisasinya, menjadi seorang binaragawan tak semudah apa yang kita bayangkan. Butuh niat, tekad serta disiplin yang kuat untuk mewujudkan itu semua. Mengawali profesinya sebagai binaraga yang tergolong masih sangat baru, Deni mengaku jika hobinya tersebut dimulai dari olahraga tinju. Walaupun awalnya tidak terlalu suka dengan olahraga beban, namun lama-kelamaan Deni menyadarinya bahwa memiliki tubuh kekar seperti sang idola Arnold maupun Van dame haruslah melewati proses-proses tersebut. Itulah alasan mengapa ia mulai jatuh cinta dengan weight training.
Perihal target ke depan, Deni pun tidak terlalu muluk-muluk menunjukan eksistensiannya terhadap binaraga. Ingin tetap menekuni dunia atlet yang ditekuninya saat ini serta mencapai hasil prestasi puncak lebih baik, memanglah target utama yang dipendamnya sejak kecil. Tak menjadi atlet tinju pun tidak menjadi masalah asalkan debutnya sebagai binaraga terus menorehkan hasil prestasi. “Saya Ingin Menunjukan bahwa saya pun layak dan dapat meraih penghargaan prestasi sebagaimana binaraga yang telah lama terjun dari saya.” Jelasnya dengan raut muka penuh optimis.
Rupanya ada hal lain yang ingin diutarakan pria kelahiran kota Bandung ini setelah berkecimpung aktif pada olahraga fitness. Baginya fitness merupakan 3 unsur kehidupan yang tak terlewatkan begitu saja. Ketiga unsur tersebut diantaranya: kesehatan, hobi, dan materi yang dimana ketiga hal tersebut selalu berkesinambungan antara satu dengan yang lain.
Kesehatan
Menjadikan tubuh sehat adalah dambaan bagi siapa saja. Tak hanya itu menyadari betapa pentingnya dan betapa mahalnya arti kesehatan, menjadi alasan utama mengapa Deni sudi bergelut dengan fitness. Menyadari itu semua, pria yang mendambakan pegawai negeri sipil (PNS) ini menganggap bahwa fitness merupakan olahraga yang sangat menarik dan wajib dikonsumsi baik muda maupun tua. “Ada suatu kepuasan tersendiri yang sampai saat ini saya rasakan manfaatnya, diantaranya selain tubuh menjadi sehat, fitness mengajarkan saya begitu banyak hal pelajaran yang didapat. Terutama nilai-nilai komitmen dalam menjalaninnya, tanggung jawab, wawasan seputar gizi, ilmu kesehatan, anatomy tubuh, psikologi. Serta nila-nilai seni artistik pembentukan otot jika tubuh kita bagus.”
Hobi
Menyalurkan bakat melalui hobi, merupakan suatu apresiasi prestasi yang tak selamanya dimiliki orang. Menganggap fitness sebagai penyalur hobi yang menjanjikan, lantas Deni tidak mau menyia-nyiakan waktu latihannya dengan hal yang tak berguna, memang pada dasarnya hobi berolahraga sudah menjamur sejak usia kecil. Tak ada kata cepat membentuk otot sempurna, ia pun menyimpulkan bahwa postur tubuhnya ia dapat kan secara maksimal setelah beberapa tahun lamanya deni mengalami tempaan berlatih.
Materi
“Saya sangat bersyukur dengan apa yang saya dapatkan sekarang ini. Fitness merupakan olahraga yang memiliki daya jual sangat tinggi. Selain mengajak semua orang bergaya hidup sehat, dan mendapatkan bonus memiliki badan bagus, fitness juga dapat memberikan materi yang cukup, asalkan kita tekun menjalani pasti akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan bahkan materi sekalipun.” Dipenghujung pembicaraan, Deni menyimpulkan dari ketiga unsur yang diutarakannya merupakan sebagian kecil keuntungan dalam menggeluti olahraga fitness. Tidak ada suatu hal yang tidak mungkin jika keinginan, cita-cita, bahkan mimpi sekalipun akan menjadi suatu kenyataan. Terlebih lagi bakat ataupun hobi yang kita tekuni benar-benar menghasilkan kesehatan fisik maupun jasmani begitupula persoalan ekonomi. (Alfian)