Bagi yang belum tahu, Gina merupakan seorang IFBB Profesional Figure Competitor yang sedang naik daun dan banyak dibicarakan saat ini. Ditunjang kecantikan dan daya tarik otot, peluangnya untuk terkenal di dunia pro sangatlah besar.
Gina Michelle Aliotti, demikian nama lengkapnya, lahir di Monterey (California) pada 20 Juli 1984. Saat ini ia masih berstatus sebagai mahasiswi di San Diego State University, mendalami bidang makanan dan nutrisi. ‘G’ adalah nama panggilan akrabnya. Sebelum mengenal dunia angkat besi, dara cantik ini terlebih dulu mengenal dunia senam, sebelum akhirnya terjun ke hip hop dan jazz. Sejak umur 5 tahun, Gina sudah bermain ‘tee-ball’ sebelum beralih ke softball. Softball kemudian menjadi olahraga utama Gina kala itu, dengan tambahan hockey selama ia duduk di bangku SMU.
Ayah Gina adalah Johnny Aliotti, sorang binaragawan kompetitif, yang walau usianya sudah 54 tahun namun masih punya perut sixpack. Ibunya memiliki toko yang menjual makanan kesehatan. Boleh dibilang, Gina yang belum menikah tapi sudah punya pacar ini (Luc Andreotti – binaragawan kompetitif), dibesarkan di lingkungan yang peduli dengan kesehatan. Mudah ditebak, ayahnya yang kemudian memperkenalkan Gina dengan latihan angkat beban pada usia yang sangat muda. Sejak masih di SMU, Gina selalu lakukan latihan dumbell sebelum pergi ke sekolah. Seusai lulus dari SMU dan punya waktu luang lebih banyak, barulah Gina berpaling ke gym dan latihan beban secara total.
Sejak gadis dengan tinggi badan 162 cm ini mendengar ada kontes figure, saat itu juga ia bertekad menekuni latihan beban. Bagi Gina, kompetisi fitness itu sangat luar biasa, mengingat diperlukannya energi besar dan kemampuan tinggi pada dance dan gymnastic. Ayahnya berhasil meyakinkan Gina untuk menekuni dunia otot sejak usia belia. Semenjak pengetahuan Gina soal diet dan intensitas latihannya ditingkatkan, tiap kali ikut kontes, Gina menjadi kian langsing serta padat berotot. Perubahan drastis tubuhnya itulah yang membuatnya terus bertekad menekuni dunia otot ini.
Kontes pertama gadis berusia 23 tahun ini adalah WBFA (Juni 2004), di Santa Cruz (CA) dan menjadi juara utama pada divisi figure remaja. Kesuksesan terbear Gina adalah ketika kontes NPC World Gym Championship (Maret 2005), dimana ia berhasil meraih posisi pertama.
Kehidupan sehari-hari Gina diawali dengan sarapan pagi berupa putih telur dan oatmeal, lalu pergi kuliah atau kerja, berangkat latihan, dan kembali pulang ke rumah. Sesampai di rumah iapun mengisi kegiatan dengan memeriksa email, belajar, menyiapkan makanan untuk keesokan hari (rileks sebelum beranjak tidur). Gina makan sehari 6 kali disela-sela kesibukannya. Akhir minggu adalah harinya bersenang-senang dengan keluarga dan teman. Namun karena kesibukkannya, Gina cenderung membatasi diri agar tidak terlalu banyak keluyuran diluar. Junk food favorit Gina ‘believe it or not’ adalah selai kacang dan kacang (jika anda menganggap itu sebagai junk food).
Mengenai pola latihan sehari-hari, Gina memakai teknik split (shoulder, chest & triceps, back & triceps, leg, dst), dengan 2 hari istirahat dalam tiap minggunya. Ia rutin melakukan 30-45 menit latihan cardio seusai latihan beban. Secara keseluruhan, Gina berlatih 5 hari dalam seminggu, dengan sesi cardio 5-6 kali seminggu. Latihan cardio Gina selalu berubah-ubah guna memastikan tubuhnya tidak beradaptasi, mulai dari step machine, elliptical trainer, hingga recumbent bike.
Bagi Gina, perbedaan antara off season dengan kompetisi, adalah kala menjelang kejuaraan, Gina selalu mengukur makanannya dan melakukan cardio lebih sering dari biasanya. Cardionya menjadi 2 kali sehari, selama 6 hari dalam jadwal latihan mingguannya. Walau pilihan makanannya tidak berubah, tapi yang berubah adalah kuantitasnya. Diet bukan hal susah lagi bagi Gina, karena kebetulan memang ia sangat menyukai pola hidup diet. Gina mampu diet setahun penuh tanpa harus cheating, karenanya pun mudah untuk disiapkan. Kala off berat badannya 61 kg, sedangkan saat kontes menjadi 53,5-55 kg.
Seminggu sebelum kontes, Gina lakukan perubahan pada diet dan latihannya. Selama seminggu itu, ia hanya lakukan latihan sirkuit. Rabu adalah hari terakhir Gina latihan (cardio dan kelas Body Pup saja). 2 minggu sebelum kontes, Gina naikkan asupan sodium dan air (2galon/hari). 1 minggu sebelum kontes, Gina hapuskan sodium dari dietnya dan hanya minum 1 galon air per hari. Dietnya sama sampai hari Kamis dimana Gina mengurangi asupan karbohidrat. Lalu dihari Jumat, ia tingkatkan asupan karbohidratnya dan dimalam hari (jam8), Gina mulai puasa minum air.
Dahulu Gina suka menerapkan diet rendah karbohidrat. Namun kini ia memakai rasio 50-40-10 (50% protein, 40% karbohidrat, 10% lemak) pada program dietnya, guna meningkatkan energi dan memungkinannya latihan keras. Saat ini Gina sudah belajar untuk tidak menghapus atau takut dengan karbohidrat. Selain putih telur, sumber protein yang disukai Gina adalah dada ayam dan whey protein. Untuk karbohidrat, Gina menyukai nasi merah dan oatmeal. Ia pun memasukkan menu sayuran kedalam 3 sesi dari total 6 sesi makan per harinya (makan setiap 3 jam sekali). Sayuran seperti bayam, brokoli, asparagus, bawang, dan terong. Lemaknya berasal dari flax seed oil.
Bodypart terbaik Gina adalah back, shoulder, dan glutes. Latihan favoritnya adalah shoulder press & lateral raises. Gina juga menyukai hamstring Curls, terutama saat ia merasakan adanya sensasi pembakaran. Sebaliknya, latihan yang paling tidak disukainya adalah sissy squats. “Serasa mau mati saja rasanya!” ujar dara cantik yang sangat menyukai rambut panjangnya itu.
Menurutnya, tak mudah menjadi kompetitor figur, karena sangat tergantung pada apa yang disukai dan tidak disukai juri, dari kontes ke kontes, dan dari juri yang satu ke juri yang lainnya. Sangat membuat frustasi jika kita tak tahu apa yang disukai juri. Ada yang menyukai otot, ada yang tidak terlalu menyukai otot.
Gina sangat menyayangkan bila dunia binaragawati dipandang sebelah mata oleh publik saat ini. Publik tidak sadar betapa besar dedikasi dan kerja keras yang diperlukan hingga mencapai level fisik seperti mereka. “Mungkin tak semua orang mampu melakukan hal itu, tapi setidaknya berilah penghargaan kepada mereka atas jerih payahnya di gym.” Demikian menurut Gina. Ia juga mengaku selalu diperhatikan orang karen fisiknya tidak terlihat seperti wanita lemah kebanyakan. Gina berharap publik bisa menerima dan menghargai fisik wanita yang lebih berotot dan fit ketimbang fisik kurus ala supermodel.
Mengomentari soal penampilan model fitness dengan busana bikini di berbagai majalah fitness dan binaraga, Gina berpendapat hal itu adalah publikasi bagus di mata publik, dan sebaliknya atlet berdedikasi dan kompetitif juga harus banyak ditampilkan di media, bukan hanya wanita dengan kemampuan biasa-biasa saja.
Masih menurut Gina, kesuksesan seseorang menjalani gaya hidup fitness, sangat ditentukan oleh dukungan orang disekitarnya. Pada kenyataannya, didunia ini sangat sedikit orang yang mau mendukung kebugaran sebagai gaya hidup, makanya jangan heran mereka yang ikut kompetisi fitness sangat sedikit. Itulah sebabnya jika Anda menemukan orang yang mau mendukung dan punya kesamaan visi fitness dengan Anda, hargailah orang itu dan jangan sampai putus hubungan dengannya.
Tips Gina bagi para fitness mania adalah, selalu lakukan yang terbaik semampunya dan selalu berikan 110% dedikasi Anda. Tak peduli dengan ranking juara yang Anda raih. Sangat mudah menjadi down mengetahui rendahnya ranking Anda. Kebanyakan dari fitnessmania suka lupa, bahwa selain ranking ada hal lain yang lebih penting dalam hidup ini, yaitu merefleksikan yang terbaik dari sesuatu yang sifatnya personal dari diri kita sendiri. Kontes fitness figure dampaknya akan terus berlanjut walau kontes itu sudah usai. Jadi sangatlah penting untuk terus menjaga percaya diri selama sepanjang tahun, tidak hanya dihari kontes saja. (NK)
Kontes & prestasi
- Juni 2004 WBFA, Juara 1
- Juli 2004 INBF, Juara 4
- September 2004 NPC Border States, Juara 1
- Oktober 2004 NPC San Fransisco, Juara 3
- Maret 2005 NPC World Gym, Juara 1 dan Overall
- Juli 2005 NPC USA, Juara ! (dapat pro card)
- Mei 2006 Pro Figure Championship, Juara 4 (berhak ikut Olympia).