Prestasi menjulang adalah impian bagi siapa saja. Tak hanya olahragawan saja yang berhak memiliki impian tersebut, semua profesi atau siapapun mereka patut mengaktualisasikan dirinya agar menjadi berprestasi. Apalagi di bulan kemerdekaan ini, tentunya sudah banyak semangat serta tekad juang yang dapat dijadikan contoh dari pahlawan kita terdahulu. Maju tak gentar membela yang benar, maju serentak tentu kita menang, itulah kiasan semangat tekad yang wajib ditanam dalam batin pejuang bangsa.
Jika di setiap tanggal 10 november kita memperingati hari bersejarah yang disebut dengan hari pahlawan. Maka, untuk Nur Hamid tanggal tersebut ia peringati sebagai hari jadi pertemuannya dengan olahraga besi. Tepat tanggal 10 november tahun 2008 adalah upaya dimana pria kelahiran kota Pati ini mulai menggores sejarahnya sebagai seniman pemahat otot. Terus menggali serta selalu haus akan prestasi adalah tekadnya untuk menjadi seorang binaragawan profesional. Hamid Bicep begitulah sapaan yang cukup fenomenal ditelinga teman-temannya.
Memang ada pribahasa yang mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Bermimpi ingin memiliki tubuh kekar dan gagah seperti layaknya sosok Mike Tyson adalah cita-cita Hamid sejak kecil. Memang pada usianya yang belum menginjak remaja, Hamid kerap kali diajak sang ayah untuk menyaksikan pertandingan tinju, baik melalui televisi ataupun secara langsung di ring tinju. Kegemaran hobi ayah akan olahraga tinju, akhirnya pun tertular kepada sang anak tapi bukan untuk menjadi seorang petinju melainkan menjadi atlet binaraga. Walaupun ia tidak menjadi seorang petinju, namun ia memiliki karakter tubuh yang melebihi dari seorang petinju. Dan Hamid patut bangga akan hal itu semua.
Berkiprah sebagai atlet binaraga, tentunya ada sisi menarik yang patut dibanggakan. “Bagi saya, hal menarik selama berkecimpung dengan olahraga beban adalah badan menjadi oke dan tubuh menjadi lebih sehat. Disamping itu saya dapat memotivasi orang di sekitar untuk terbiasa dengan olahraga yang memiliki bonus istimewa, itulah hal menarik yang selama ini saya dapatkan”, jelasnya sepintas kebanggaanya menjadi seorang atlet binaraga.
Diluar pembicaraan seputar gym. Hamid mengaku lebih senang jika memulai prestasinya langsung menjadi binaraga, bukan diawali dengan bodyfit ataupun menfitness. “Saya kurang puas bila terjun ke bodycontest terlebih dahulu. Saya pengen bener-bener yang menjadi bodybuilder, karena jiwa saya sepenuhnya ada disitu. Kalaupun saya bermain di bodycontest, yaa gak sepenuh jiwa. Mending saya off dulu untuk menebalkan otot ataupun mengoreksi bagian otot yang kurang. Bagi saya prestasi menjadi binaragawan adalah harga mati.
Kalah menang dalam.suatu pertandingan sudah menjadi hal yang lumrah. Namun jika kesempatan menjadi juara tidak dapat diraih oleh Hamid, lantas tidak membuat api semangatnya mulai meredup. Melainkan ia jadikan sebagai tolak ukur dalam mengahadapi kejuaran mendatang, berikut obat pembelajaran yang terus memotivasinya agar selalu berpikir optimis. “Dukungan istri tercinta, merupakan peranan penting bagi saya untuk menjadi seorang bodybuilder. Dia yang selalu mensupport dan mengajak saya untuk terus bersemangat dikala semangat saya mulai surut”, tutupnya saat sesi pemotretan dan wawancara berakhir.
Profile |
|
Nama Lengkap | : Nur Hamid |
Nama Panggilan | : Hamid Bicep |
Tempat dan tgl. Lahir | : Pati, 6 Juli 1987 |
Tinggi badan | : 170 cm. |
Berat badan off/on | : 80kg /70kg. |
Makanan favprit | : Tenderloin steak dan ikan panggang. |
Minuman favorit | : Coffee cappuccino. |
Cita-cita | : Binaragawan professional. |
Gym | : haley welly fitness kemang |
Prestasi:
juara 1 kejuaraan binaraga JATENG, kelas 75kg Tahun
Juara 2 kejuaraan binaraga Boyolali Open kelas 70kg, tahun 2013.
Teks : Alfian Foto : Bimo Lokasi : PT.Furindo Furniture Halim