Sama seperti sebagian besar Binaragawan yang ada di Indonesia saat ini. Herman mengawali karirnya sebagai Binaragawan dan juga Personal Trainer dari hobinya olahraga angkat beban. Bagaimana awal perjalanannya sampai bisa seperti sekarang? Mari kita simak ceritanya berikut ini.
Sama seperti yang lainnya, saya awalnya dari Hobby juga. Pada tahun 1985 saat saya masih di Bandung, tepatnya di Padalarang saya mulai mengenal fitness sebagai hobby. Berawal dari tetangga yang memiliki alat kecil-kecilan yang terbuat dari balok rel kereta api, saya mulai latihan secara tradisional. Jelasnya pada REPS.
Setelah sekian lama saya latihan, akhirnya saya mencoba untuk mengadu nasib ke Jakarta. Karena kalau saya tetap terus di daerah, pastinya saya nggak akan bisa menghasilkan apa – apa. Karena fitness saat itu, bahkan sampai sekarang, belum begitu diminati di daerah.
Sesampainya di Jakarta, saya di ajak oleh salah satu teman untuk ikut semacam kursus kilat Pendidikan Olah Raga di salah satu instansi pemerintah selama tiga bulan. Di situ saya mendapatkan cukup banyak ilmu sebagai bekal saya untuk mulai meniti karir.
Selepas dari situ saya mulai bekerja sebagai instruktur di sebuah klub fitness di daerah Tanah Abang. Selain bekerja sebagai instruktur, saat itu saya juga mengajar aerobic semacam taebo. Awalnya sih saya merasa nggak yakin bisa menjalaninya. Tapi saya terus berusaha untuk bisa mengajar aerobic dan nggak memakan waktu begitu lama saya bisa juga mengajar aerobic walau hanya sekedar “bisa”.
Namun kemudian, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya dunia fitness dan pengetahuan fitness saya. Sayapun mulai mantap untuk lebih focus di bidang fitness, yaitu dengan menjadi personal trainer.
Kalau untuk aktivitas di dunia binaraga sendiri, sebetulnya saya tidak terlalu fokus ke arah situ. Karena menurut saya, jika saya hanya fokus dan mengandalkan profesi saya sebagai atlit binaraga, sepertinya itu kurang baik untuk masa depan saya. Jujur saja, saat ini di Indonesia menjadi atlit binaraga total itu sangat sulit karena perhatian dari pemerintah untuk para atlitnya memang masih sangat kurang. Maka dari itulah saya lebih focus untuk menjadi personal trainer yang baik, dan kegiatan binaraga seperti mengikuti kejuaraan hanya sebagai sampingan saja. Sebagai refreshing rutinitas kerja dan sebagai motivator untuk mendapatkan bentuk tubuh lebih baik lagi.
Pertama kali saya mengikuti kejuaraan adalah saat pesta raga yang pertama mulai digelar, tepatnya di Taman Ismail Marzuki. Saat itu saya sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya juara, namun hal itu bukan membuat saya patah semangat. Tapi malah sebaliknya, hal itulah yang membuat saya untuk terus mencoba dan memperbaiki kekurangan saya tahun demi tahun.
Kalau untuk pola latihan yang biasa saya gunakan saat menjelang pertandingan biasanya saya menggunakan sistem superset dengan kombinasi otot yang saya latih adalah yang bertolak belakang, yang bergerak dan tidak bergerak. Misalnya Chest dan Back, Triceps dan Biceps, dengan beban yang saya pakai setengah lebih ringan dari biasanya dan repetisinya saya tingkatkan.
Setiap harinya saya berlatih paling lama hanya satu jam. Karena saya bekerja sebagai personal trainer dan jadwalnya cukup padat, maka kalau pas ada waktu luang biasanya saya melatih seluruh bagian tubuh saya. Karena menurut saya, lebih bagus latihan hanya satu jam tapi semaksimal mungkin. Yang penting dan wajib kita perhatikan adalah perkembangan ototnya pada saat kita istirahat, karena pada saat kita latihan tujuannya adalah merusak serabut – serabut otot supaya otot terangsang untuk tetap berkembang. Kalau sudah latihannya terlalu lama sampai berjam – jam, menurut saya itu sudah over training. Karena itu berarti kita tidak memikirkan masa berkembangnya otot, karena otot itu sebaiknya beristirahat selama 24 sampai 48 jam.
Kalau saran saya untuk pembaca REPS yang ingin serius di dunia Binaraga, cuma satu; “Komitmen dan disiplin terhadap apa yang Anda ingin tekuni”. Karena dua hal itu bisa dibilang sesuatu yang wajib dan bukanlah sesuatu yang mudah, misalnya komitmen untuk selalu memakan makanan diet dan disiplin untuk latihan. (NZL)