Itulah perkataan sindiran untuk si “begeng” dalam pergaulannya setiap hari. Karena tidak nyaman akan julukan tersebut, ia putuskan pergi ke gym berlatih beban agar terhindar dari sindiran tersebut. Mampukah ia terjauh akan segala sindirian tersebut?
Safran Halimi, pemuda asli Surakarta yang hijrah dan sukses di Jakarta sebagai personal trainer adalah satu dari jutaan manusia sukses berkat satunya kemampuan dan kemauan. Walaupun sempat minder lantaran badan yang teramat kurus, lantas tidak membuat dirinya diam saja tanpa bisa berbuat sesuatu. Tujuannya hanya satu, yakni memiliki badan ideal dengan sedikit tambahan lekukan otot. Untuk itu, semua hal dikalahkannya demi bisa konsentrasi nge-gym tanpa ada sedikitpun halangan.
Tetapi bukanlah kasus yang mudah bagi dirinya untuk bisa menyelesaikan tujuan tersebut. Dengan kondisi yang serba minim dalam dunia fitness baik itu pengalaman, informasi, dan jaringan sosial, sudah dapat dipastikan kalau Safran tidak akan mungkin bisa memaku tujuannya tersebut.
Tahun 2006 adalah penampilan perdananya dalam hal latihan beban. Hebatnya Safran adalah ia mengetahui akan kekurangannya. Akhirnya segala macam informasi seputar dunia yang sedang dijalaninya habis seluruhnya dipelajari. Dalam kurun hitungan enam bulan latihan, penghobi nulis ini akhirnya jatuh cinta akan olahraga yang mengedepankan disiplin tersebut. Searching internet, koleksi majalah fitness (REPS Magz salah satunya), banyak mengikuti seminar, dan banyak bertanya menjadikan tabungan pengetahuannya semakin menggunung. Akhirnya tepat di tahun 2010 Safran memijakan kakinya di Jakarta menjajal kerasnya dunia fitness khas ibu kota.
Safran adalah tipe orang yang lebih senang latihan menyendiri ketimbang bergerombol. Baginya latihan seorang diri jauh lebih efisien dan terfokus. Masa interval setiap set hampir jarang digunakannya untuk ngobrol ataupun hal lainnya di luar dari kepentingan latihan. Safran sangat jarang berlama-lama menghabiskan waktu saat di gym. Sehingga banyak hal besar lainnya yang masih bisa dilakukan tanpa mengganggu kualitas jadwal latihannya.
Kejenuhan akan sirna jika diimbangi dengan pencapaian-pencapaian yang ingin diraih. Itulah rahasia penggila jus alpukat yang satu ini yang tidak pernah bosan menjalani prosesi pembentukan otot. terlebih sekrang ini fitness atau weight training tidak lagi hanya sebagai hobi, melainkan sudah menjadi mata pencaharian bagi pemuda kelahiran 26 tahun silam tersebut. “Untuk apa bosan jika kita memiliki banyak tujuan besar yang akan membuat diri kita bangga”, tegas Safran.
Dengan menghabiskan waktu empat hari dalam seminggu secara konsiten untuk berlatih, maka wajar saja jika kini tidak ada lagi yang menyindirnya “begeng”. Walaupun demikian Safran tidak pernah sekalipun memberikan privilege latihan khusus untuk salah satu bagian tubuhnya. Semua dilatihnya secara benar dan bijak dari ujung kaki hingga leher. Tidak masalah baginya jika tidak ada bagian otot yang jauh lebih menonjol dibanding lainnya. Sebab Safran hadir dalam industri dunia fitness bukanlah untuk pamer badan apalagi untuk juara, melainkan hanya untuk berbagi kepada banyak orang tentang arti gaya hidup sehat dan arti menjaga penampilan.
Secara jujur, safran mengakui bahwa bagian upper body-nya masih kurang menawan. Kurang tebal, lebar, dan belum seratus persen simetri. Sebaliknya, ia justru over confidence pada bagian inti otot perutnya. Selain bentuknya unik juga terlihat amat detail dan keras.
Baginya, personal trainer yang baik adalah yang mampu hadir sebagai motivator untuk kliennya. Serta mampu menjadi contoh yang baik sesuai dengan bidangnya dan mampu pula memberikan program latihan serta diet sesuai karakter kliennya. Yang penting adalah tidak menjadikan klien sebagai sapi perah yang hanya diperas iuran tanpa memberikan sebuah hasil perubahan seperti yang diinginkan. Sebab masih banyak praktek personal trainer yang hanya mementingkan urusan materi tanpa mempedulikan nasib hasil yang dibutuhkan klien-nya.
Ilmu ke-personal trainer-an yang diraihnya adalah berkat dari kesempatan emas dimana Safran pernah bekerja di dua mega gym ternama tanah air. Safran selalu mendapatkan skor tertinggi disbanding rekan-rekannya disetiap materi training yang diberikan. Tak khayal jika Safran akhirnya sukses dalam merealisasikan segala macam kebutuhan atau goal fitness kliennya. (Teks : Dilla / Foto : Bimo)
Profil:
NAMA LENGKAP | : SAFRAN HALIMI |
NAMA PANGGILAN | : SAFRAN / FRANZA |
TEMPAT / TGL LAHIR | : SURAKARTA / 13 MARET 1986 |
TINGGI / BERAT BADAN | : 182 cm / 75 kg |
HOBI | : MENULIS |
UKURAN BAJU / CELANA | : M / 30 |
TEMPAT GYM | : Fitness First |
CITA-CITA | : FITNESS FIGURE |
AKTIVITAS OLAHRAGA | : LARI |
MAKANAN & MINUMAN FAVORIT | : STEAK & JUS ALPUKAT |
Prestasi
- Juara 4 Body Contest Pra Porda Bandung 2009
- Top 10 Lmen 2010 Audisi Bandung
- Personal Trainer untuk Pemenang Pertama Fit challenge tahun 2010
- Juara 3 Body Contest MC Gym 2012