Aziz Nurwasit, binaragawan kelahiran Wonogiri adalah penguasa tiga besar berturut-turut dalam PROLAB CHALLENGE CHAMPIONSHIP dikelas 75 kg. Atas konsistensinya tersebut, Sportisi Indonesia menghadiahinya kontrak ekslusif sebagai atlet. Setelah Syafrizaldy, kini Sportisi Indonesia memiliki senjata baru dalam diri Aziz untuk memenangi banyak kejuaraan binaraga. Seperti apakah sosok diri seoarang Aziz Nurwasit? Berikut adalah kisahnya.
Binaraga merupakan cabang olahraga yang tidak sepopuler sepak bola ataupun bulutangkis, namun dalam perkembanganya justru tidak disangka bahwa kini olahraga otot telah memiliki value-nya tersendiri. Ditambah dengan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin mudah, menjadikan sebuah hal yang tidak lagi menjadi sulit untuk memiliki tubuh kekar ala binaraga. Dari karena itulah dewasa ini makin mudah ditemui manusia besar nan potensial di tanah air, dan salah satunya adalah Aziz.
Memulai latihan beban dari sepuluh tahun yang lalu, telah membuat otot Aziz amatlah memukau dan tergolong yang terbaik di kelasnya. Jika ingin dibandingkan dengan para pesaingnya, Aziz-lah yang paling konsisten dalam menjaga kualitas ototnya, sehingga tidak salah kalau dewan juri selalu menyisiakan satu tempat untuknya diurutan tiga terbaik.
Setelah berhasil memukau dewan juri dalam PROLAB CHALLENGE CHAMPIONSHIP, tepat 1 februari 2012 Aziz langsung ditelpon untuk menandatangani nota kesepahaman dengan Sportisi Indonesia sebagai bagian dari tim Atlet Sportisi. Sontak saat itu Aziz merasakan berkah yang amat luar biasa dan berlipat-lipat. “Mungkin ini adalah jawaban dari segala perjuanganku selama ini”, tegas Aziz sesaat sebelum menandatangini kontrak. Hal senada juga diutarakan oleh Suly selaku otoritas tertinggi yang menangani seluruh atlet Sportisi mengatakan,”Saya melihat perkembangan dan jam terbang Aziz dalam bertanding sejak tahun 2009 hingga 2012 sangatlah luar biasa grafiknya. Motivasi, disiplin, dan kerja kerasnya dalam berlatih menjadikannya atlet yang selalu siap tanding”.
Aziz adalah sebagian atlet binaraga yang mengawali latihan beban dengan kondisi badan yang amatlah kurus. Dengan tinggi 170 cm dan berat badan hanya 55 kg, bukanlah sebuah tampilan yang sedap dipandang untuk seorang pria dewasa. Kebetulan saat itu tempat bekerja Aziz dekat dengan klub kebugaran yang menyediakan fasilitas weight training. Yang mana setiap harinya Aziz selalu ditontonkan dengan wara-wirinya para manusia kekar. Walau berat karena kondisi bandan yang cungkring, akhirnya ajakan teman sekantor untuk nge-gym di-iya-kannya.
Inilah fase awal lahirnya ikon binaraga baru nasional. Enam bulan pertama massa latihannya, Aziz berhasil melakukan transformasi bentuk tubuhnya. Progress dari latihan selama waktu tersebut membawa perubahan ke arah positif secara bertahap. Mulailah saat itu Aziz yang dulunya cungkring perlahan punah. Bahkan tidak ada satu pasang mata pun lagi yang pernah melihat Aziz dalam kondisi kurus. Pujian dan “acungan jempol” seketika banyak diberikan kepadanya seiring dengan perkembangan otot yang luar biasa baik. Akhirnya setelah lewat setahun berlatih untuk kali pertama Aziz turun gelanggang kejuaraan binaraga.
Dalam kejuaraan pertamanya Aziz berhasil dinobatkan diposisi tiga besar. Waktu itu Aziz bertanding mengatasnamakan gym biasa ia berlatih. Memang event-nya tidaklah besar, hanya sebatas Lombok dan Bali. Tapi untuk penampilan pertama kali dan langsung berhasil menggondol posisi tiga besar, tentu hal tersebut bukanlah sebuah hal yang kecil.
Jauh sebelum Aziz bergabung di klub kebugaran, ia sudah berlatih secara personal di rumah dengan menggunakan dumbbell dan barbell hasil kreasinya sendiri dari semen. Tapi kini semua telah berlalu, bersama Sportisi Indonesia Aziz bisa merasakan latihan ditempat yang layak dengan fasilitas yang sangatlah lengkap. Bukan malah mengendur karena terlena, Aziz malah memacu semangatnya jauh lebih kencang. Baginya tidak ada kata menunggu dan mudah puas. “Aku berharap tidak akan pernah mudah puas apalagi berhenti setelah jauh melangkah”, tegas binaraga pecinta dada ayam ini.
Salah satu keseharian yang telah menjadi komoditi seorang Aziz adalah menawarkan penerimaan jasa trainer. Jadi selain aktif berlatih, berkompetisi, menjadi duta Sportisi Indonesia, ia juga menerima tawaran kepada masyarakat yang ingin memperbaiki bentuk tubuh ataupun hanya sekedar ingin bugar. “Memberikan ilmu ataupun informasi baik kepada banyak orang sangatlah nikmat rasanya. Aku senang bisa bermanfaat bagi orang lain dan tidak melulu semata-mata harus diganjar dengan materi”, rendah Aziz kepada REPS .
Sportisi Indonesia yang diwakili langsung oleh Bapak Siswanto selaku Sales Supervisor pun berharap, “Semoga Aziz kelak dapat menjadi alet besar yang melanjutkan estafet binaragawan seniornya sebagai ikon binaraga Indonesia”. Dikalangan teman-teman fitness Aziz dikenal sebagai atlet yang disiplin dan rajin mendalami pengetahuan seputar olahraga mengukir otot. Dahulu saat memulai olahraga angkat beban, Aziz amatlah rajin mengumpulkan bacaan mengenai fitness ataupun bodybuilding. Infprmasi seputar program latihan, penggunaan suplementasi yang tepat, serta upaya pemenuhan nutrisi tubuh dirangkumnya dengan jalan banyak menghadiri seminar-seminar dan mau bertanya kepada banyak orang.
Aziz memiliki kebiasaan untuk berlatih sebanyak tiga kali dalam seminggu jika sedang off season. Materi latihannya pun hanya sebatas me-maintain otot yang sudah baik, atau juga memperbaiki kondisi otot yang masih amat kurang. Selebihnya waktu dalam seminggu tersebut digunakannya untuk istirahat, bekerja, dan nongkrong bareng teman-teman. Namun ketika massa bertanding tiba, frekunsi latihannya menjadi lebih sering dengan hanya menyisakan satu atau dua hari saja waktu kosong.
Pecinta dada ayam yang satu ini amatlah gemar berlatih dengan meningkatkan bobot angkatan namun menggunakan repetisi yang sedang atau sedikit. Alasannya sangatlah beragam mulai dari merangsang pembentukan otot agar semakin jelas terlihat, ataupun untuk merangsang pertumbuhan massa otot yang lebih tebal dan massive. Mungkin tehnik tersebut adalah bagian dari resep Aziz untuk bisa selalu top performance dengan pertumbuhan otot yang selalu baik dan besar.
“Latihlah bagian otot yang masih tertinggal, bukan melatih bagian otot favorit saja”, tegas Aziz mengomentari metode latihannya. Baginya kemenangan dinilai dari kelengkapan otot yang berkualitas dari leher hingga betis. Tidak akan pernah ada kemenangan hanya dengan mengandalkan otot dada saja, atau hanya mempersentasikan otot perut saja walaupun itu lebih dari enam pack. Binaraga adalah olahraga berunsur seni yang amatlah kental. Untuk menang juga tidak melulu soal size, namun melupakan simetri. Simetri dan size juga belumlah cukup jika tidak terdefinisi dengan jelas lekukan atau garis-garis pada otot. Jadi kejarlah ketertinggalan otot dengan program latihan yang benar, bukan hanya melatih bagian otot favorit saja.
“Memiliki target yang jelas dan rasional adalah semangat ataupun obat penawar dari gangguan latihan karena kejenuhan”, lengkap pemegang peringkat 3 pada Prolab Challenge Championship kelas 75 kg tahun 2012 ini. Target tersebutlah yang membunuh segala kejenuhan yang datang. Dari sekedar latihan biasa hingga kini menjadi sebuah hobi, bahkan lebih dari itu sudah menjadi sebuah ladang pekerjaan, tentu kejenuhan bukanlah lagi mimpi buruk yang menakutkan saat mata terpejam. “Buatlah target berkala yang sekiranya mampu dicapai, setelah itu cintailah dan lihatlah peluang di dalamnya pasti REPS Mania mampu mengatasi kejenuhan”, tutup Aziz Nurwasit. (Dillah)
Profile
NAMA LENGKAP | : AZIZ NURWASIT |
NAMA PANGGILAN | : AZIZ |
TEMPAT / TGL. LAHIR | : WONOGIRI / 15 JULI 1981 |
TINGGI / BERAT BADAN | : 170 cm / 74 kg on SEASON – 80 kg OFF SEASON |
NAMA ORANG TUA | : TIREM / HADI PANINTO |
HOBI | MENYANYI |
OLAHRAGA | |
MAKAN | |
UKURAN BAJU / CELANA | : XL / XL |
TEMPAT GYM | : ATLANTIK FITNESS SPORTMALL |
CITA-CITA | : “MEMBANGUN OTOT LEBIH BAGUS” |
MAKANAN / MINUMAN FAVOURIT | : DADA AYAM DAN TUNA / AIR PUTIH |
PRESTASI | *Juara 3 Prosia cup kls 65kg – 70kg Denpasar-Bali 2003 |
*Juara 1 prosia cup kls 60kg-65kg Denpasar-Bali 2004 | |
*Juara 2 get healthy’n famous kls 70kg Tangerang 2005 | |
*Finalis Pestaraga kls 70kg Jakarta 2005 | |
*finalis Petaraga kls 70kg jakarta 2006 | |
*Juara 2 Siswaraga kls 70kg jakarta 2007 | |
*juara harapan 3 Siswaraga kls 75kg Jakarta 2008 | |
*Juara 3 Mr.Gymnastium kls75kg Cicalengka 2008 | |
*Juara 5 Over the tops kls 80kg Jakarta 2009 | |
*juara 3 PCC kls 75+ kg Jakarta 2009 | |
*Juara 3 PCC kls 70kg Jakarta 2010 | |
*Juara 3 PCC kls 75kg Jakarta 2012 |