Tak lengkap rasanya jika fitness mania tidak kenal siapa itu Patrick Arnold. Kisah hidupnya mirip dengan Bill Gates dari Microsoft. Merangkak dari bawah, mencapai prestasi luar biasa dengan berbagai penemuan yang tergolong revolusioner hingga merajai dunia suplemen dan steroid dunia.
Dialah bapak penemu suplemen prohormon yang kita gunakan saat ini. Tahun 1998 Sporting News memilih Patrick sebagai seorang dari 100 Most Powerful People In Sport. Dianggap sebagai salah satu pakar kelas dunia di bidang peningkatan kinerja hormon pria dan pembentukan otot.
Seorang ahli kimia underground yang juga sekaligus penemu jenis steroid baru yang tak pernah dikenal sebelumnya dan tidak bisa dideteksi, yaitu THG (Tetrahydrogestrione) alias ‘The Clear’. The Clear akhirnya mencuat kepermukaan dan menjadi skandal dunia olahraga. Skandal itu dikenal sebagai skandal BALCO. Tak kurang dari nama-nama atlet kelas elit baseball seperti Barry Bonds, Jason Giambi, Petinju Shane ‘Sugar’ Mosely, dan seorang atlet track and field terbaik dunia Marion Jones disebut-sebut dalam skandal BALCO, Victor Conte Jr, dihukum 4 bulan penjara karenanya, diikuti 4 bulan penjara karenanya, diikuti 4 bulan tambahan menjadi tahanan rumah.
Ia menemukan pula 2 jenis steroid baru lainnya yang tidak dikenal oleh banyak publik, yaitu nobolethone dan desoxymethyltestosterone (DMT). Saat ia menciptakan semua itu, pemerintah belum memasukkannya ke dalam daftar barang terlarang. BALCO, perusahaan yang memproduksi steroid tersebut, mendistribusikan keseluruh dunia, khususnya kalangan atlet kelas dunia, yang berasal dari beragam cabang olahraga mulai dari track-and-field hingga baseball dan football. Karena skandal BALCO, Patrick pun mendekam 3 bulan di penjara Morgantown Federal Correctional Institute di West Virginia.
Singkatnya masa hukuman itu sendiri juga menjadi kontroversi sampai ada gunjingan soal besarnya uang jaminan yang diajukannya (normalnya $250.000). Namun jika kita simak semua hasil prestasinya, banyak yang setuju jika hukuman yang dijatuhkan tidak punya dasar yang kuat dan lebih untuk memuaskan publik dan meningkatkan vote para politikus.
Sama seperti bapak pembangunan Soeharto, jasa-jasanya pada dunia suplemen dan fitness sangatlah banyak. Ia juga yang memperkenalkan suplemen sepert chrysin, ipriflavone, dan lysophosphatidyl choline. Patrick juga aktif di majalah binaraga IronMan, Muscular Development, Muscle & Fitness, dan majalah ESPN.
Ahli kimia ini juga merupakan presiden dari organisasi PRO (Prohormone Research Organization) yang beranggotakan para pelaku paling berpengaruh dalam industri suplemen dan kominitas anti-aging, dengan tujuan untuk menyediakan informasi ilmiah soal prohormone dan suplemen lainnya kepada para pembuat kebijakan dan petinggi pemerintahan.
Patrick juga salah seorang pendiri organisasi non profit bagi mereka yang ingin memastikan suplemen dan produk nutrisi lainnya dalam posisi aman. Namanya USFA (United Supplement Freedom Association). USFA bekerja dengan para ilmuwan, politikus, para pembuat kebijakan, dan dokter untuk membuat panduan atas produksi, distribusi, dan marketing berbagai suplemen yang ada.
Nama pria ini dikenal didunia, ketika pertama kali menemukan androstenedione (alias andro) ditahun 1996 sebagai anti aging dan suplemen olahraga. Peristiwa bersejarah itu terjadi tak lama sejak dunia mengenal DHEA (berisikan testosterone dan estrogen, tidak berguna bagi atlit). Andro adalah prohormone testosterone dan juga estrone (estrogen). Androstene (Androstenedione) sebesar 100 Mg pada pria bisa menaikan testosterone sebesar 50% dalam satuan beberapa jam saja.
Sebagai pemegang hak paten 4-andro-stenediol (merk dagangnya Androdiol), dan 19-nor-4-androstenediol (Norandrodiol)), baru-baru ini ia juga memegang hak paten 1-AD atas penemuan prohormone-nya, dan masih banyak hak paten produk lainnya. Lalu di tahun 1998 Mark McGwire dari klub St. Louis Cardinals kepergok wartawan menyimpan 2 botol andro didalam lokernya. Peristiwa itu sangat bersejarah, karena kelak akan menjadi kontroversi tak berkesudahan soal, apakah status suplemen sebagai peningkat kinerja atlet itu curang atau tidak. Bahkan kontroversi itu masih berlangsung hingga kini.
Mendapat gelar ahli kimia (B.S.) dari Uniersity of New Haven di tahun 1990, pada awalnya (sekitar awal 90an), ia bekerja di perusahaan Kimia Uniroyal Chemical dan ISP Technologies, sebelum akhirnya pindah haluan menekuni dunia suplemen fitness di tahun 1996. Untuk itu Patrick pindah dari Connecticut ke Illinois, dan mendirikan perusahaan LPJ Research bersama Ramlakhan Boodram of Champaign. Demi LPJ, pria ini pun rela menunda kuliahnya untuk gelar Ph.D. Tahun 2003, Boodram dan Patrick mengubah nama perusahaan mereka menjadi Proviant Technologies, yang memasarkan suplemen dengan merk ErgoPharm. Tapi ErgoPharm sudah dirintis sejak 1999 dengan produknya prohormone cyclodextrin. Sebelum Egropharm, ia biasa menjual 4-AD dalam jumlah besar ke berbagai perusahaan.
Patrick menyadari ilmu kimia bisa membuka jalan menuju ke banyak pengetahuan baru yang berguna bagi manusia. Kala muda, ilmu pengetahuan selalu menarik perhatiannya. Ia mengakui mengagumi Dr. Scott Connelly karena ia seorang briiant, punya akses ke pusat penelitian metabolik di UCLA yang diberi nama sesuai namanya, dan punya banyak uang (ujarnya sambil tertawa). Patrick juga kagum pada Layne Norton yang melakukan penelitian metabolik, terutama metabolisme protein. Bruce Kneller, Bill Lewellyn, Tom Incledon dan Tim Ziegenfuss juga ada dalam benak penemu phormone ini.
Jika semua orang itu digabungkan dalam satu tim solid, Patrick percaya mereka bisa menelurkan ide-ide baru dalam suplemen fitness. Namun tanpa berusaha menyombong, ia mengaku tak butuh mereka (orang yang briliant menelurkan ide baru), karena Patrick sendiri sudah punya banyak ide-ide jenius (THG adalah salah satu buktinya). Patrick butuh orang yang berpengalaman secara teknis di bidang kimia dengan akses lengkap ke fasilitas penelitian super canggih yang memungkinkannya menciptakan produk baru.
Norandrostenedione, adalah temuannya yang menyerupai testosterone dan nortestosterone. Nama lainnya adalah nandrolone, dan dapat dikonversi menjadi estrogen. Tapi cara konversinya beda dengan testosterone dan androstenedione. Prosesnya lebih lambat dan condong tidak efektif. Melibatkan interaksi molekul nor dengan enzim aromtisasi. Bedanya, proses konversi melibatkan hidroksilasi titik beta pada Carbon 1 yang diikuti produksi spontan estrone (dari norandrostenedione) atau estradiol (dari nortestosterone). Konversi norandrostenedione lebih efektif ketimbang nortestosterone, karenanya tak heran jika ditemukan kasus ‘gyno’ pada pemakainya.
Pada saat Patrick menciptakan 4-androstenediol, kala itu para ilmuwan berusaha membuat stroid dengan kemampuan anabolik sebesar mungkin dan kemampuan androgenik yang sekecil mungkin. 4-AD, demikian panggilannya, tidak memenuhi kriteria itu karena tingkat androgeniknya sedikit diatas tingkat anaboliknya. Pertama kali ia mengenali 4-AD setelah mengamati proses konversi androstenedione menjadi testosterone dengan bantuan enzim 17b-HSD (tersedia dalam jumlah besar di tubuh manusia), dimana 4-AD adalah zat buangan dari proses itu. Ia pun segera menyadari jika 4-AD punya potensi menjadi prohormone.
Patrick mengaku tidak tahu darimana asal 4-AD itu sebenarnya selain dari zat sisa buangan konversi andro ke testosterone itu. Ia hanya mengetahui jika 4-AD hanya ada dalam jumlah kecil, sebuah testosterone jenis aneh dengan aktifitas 5-alpha reductase yang rendah (seperti plasenta) atau zat sisa buangan konversi 5-AAD ke estosterone.
Tadinya ia pun mengira 4-AD bisa bersifat aktif dalam wujud konversinya yang tidak selesai itu. Tetapi belakangan pendapatnyapun dirubahnya. Jika disuntikan pada tikus, 4-AD memang terlihat aktif. Tapi ia mengaku tidak bisa memastikan apakah efek aktifnya itu bersifat langsung dari 4-AD atau bukan. Karena bisa saja dari testosterone atau dari kombinasi 4-AD dari testosterone. Patrick menantang ilmuwan lainnya untuk memetakan proses pengikatan 4-AD ke receptor androgen secara detail agar bisa menyempurnakan ciptaannya itu. Pertanyaan serupa juga ada pada Nor-4-AD.
Sebelum Androdiol jadi hak miliknya, ternyata Androdiol sudah jadi merk dagang 5-AD. Untungnya istilah Androdiol kala itu hanya dipakai sebagai istilah yang menggambarkan isinya, bukan merk komersilnya.
Segudang pengetahuan yang dimilikinya cenderung melawan arus. Sebagai contoh, ia menganggap bahwa walau receptor SHBG ada dalam membran sel otot, tapi ia sendiri masih meragui jika hal itu yang bertanggung jawab pada aktifitas anabolik pada jaringan otot. Pada titik ini SHBG akan mengurangi aktifitas androgennya. Berlawanan dengan kepercayaan umum, ia percaya SHBG tidak akan menulari efeknya pada aktifitas testosterone dan nortestosterone. SHBG juga dianggap faktor resiko kelainan prostat. Proses pengikatan androgen ke SHBG itu begitu kuat sehingga Patrick percaya bahwa proses itu selamanya akan tetap rumit dan steroid tak akan mampu menembus langsung ke selnya. (NK)