Arie Qulite, begitulah sapaan karibnya. Saat kami temui di GOR Soemantri Arie bercerita bahwa dirinya mulai kenal olahraga sejak duduk di bangku Sekolah. Mulai dari Kyokushin karate, Taekwondo, Wushu hingga Parkour telah ia jajaki.
“Kenal fitness itu berawal dari beladiri, dari mulai SD kelas 4 saya sudah menggeluti Kyokushin karate. Kemudian ketika SMA saya pindah ke taekwondo sekitar 2 tahun lebih lalu beralih ke wushu dan capoera yang kurang lebih hampir sama 2 tahun juga. Dan paling lama adalah parkour,” kata Arie Qulite, trainer APKI sekaligus spesialis latihan movement kepada reps-id.com, Jakarta, (28/9).
Karena gemar terhadap gerakan eksplosif, di tahun 2012-2013 Arie sempat menjabat sebagai Presiden Parkour Jakarta di bawah Asosiasi Parkour Indonesia.“Disitu saya bersama teman-teman mengembangkan kelas, materi dan programnya setiap minggu,” kenangnya.
Aktivitas Arie sekarang adalah mengajar di kelas movement atau yang biasa ia sebut #BeastMov. Arie menerangkan bahwa #BeastMov sendiri adalah sebuah gerakan yang ia adaptasi dari berbagai bidang olahraga yang telah digeluti seperti capoera, wushu dan parkour.
“Setelah saya lihat ternyata ada beberapa gerakan binatang yang memang bisa diaplikasikan ke dalam gerakan fitness dimana itu dapat melatih otot tubuh tanpa perlu menggunakan beban,” terang Arie.
“Jadi #BeastMov sendiri adalah gerakan-gerakan hewan, gerakan-gerakan bodyweight training yang dimasukkan ke dalam industri fitness. Kalau ada orang yang bertanya kok bisa sih diaplikasikan ke fitness? Jawabannya bisa, karena ada proses kontraksi, ekstensi, movement dimana itu dapat melatih otot manusia,” tambahnya.
Adapun manfaat dari olahraga ini kata Arie, dapat melatih kardiovaskular, kekuatan, conditioning, fleksibilitas dan koordinasi. “Karena ketika kita crawling atau merangkak membutuhkan koordinasi antara pergerakan tangan dan kaki. Saya pernah coba ke beberapa orang dan banyak yang tidak bagus koordinasinya seperti halnya saat melakukan langkah tegak maju saja, harusnya kan tangan kanan kaki kiri tetapi ada yang melakukannya tangan kanan kaki kanan dan itu pun terjadi pada #BeastMov,” ucapnya.
Meski menuai banyak manfaat, Arie menyesali olahraga ini belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
“Di Indonesia sendiri setau saya belum ada gerakan-gerakan animal flow yang diaplikasikan ke dalam fitness,” kata Arie.
Berangkat dari hal tersebut, Arie tergerak untuk mengkampanyekan #BeastMov di Indonesia. Alasannya satu, bahwa olahraga tidak melulu dilakukan di gym. Di tempat terbuka dengan beban tubuh sendiri juga disebut olahraga.
“Saya berharap banyak orang yang bisa melakukan gerakan-gerakan #BeastMov seperti yang ada di kelas saya. Kalaupun mereka tidak bisa datang ke kelas, mereka dapat melakukanya di rumah. Dan intinya adalah saya ingin masyarakat Indonesia sehat dengan berolahraga dimana pun,” tutupnya.