Oleh: Ayyuni S.
Memang benar pepatah yang mengatakan “Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha”. Pepatah itulah yang mewakili jalan hidup wanita yang berhasil mendapat penghargaan dari Guiness Book of worlds Record sebagai binaragawati tertua. Di usianya yang ke-80 tahun wanita yang bernama lengkap Ernestine Sepherd masih terlihat fit dan muda berkat gaya hidup sehat yang menjadi kebiasaannya sehari-hari.
Berawal dari ajakan saudara perempuan yang sangat dekat dengannya untuk hidup sehat. Mengingat saat itu usia mereka sudah tidak lagi muda dan jika hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan mereka akan mudah terserang penyakit akibat penuaan. Akhirnya dua saudara perempuan ini mulai berlatih beban untuk memecahkan rekor dunia sebagai body builder wanita tertua di dunia dan tercatat di Guiness Book of World Record.
Namun semua tidak berjalan seperti yang mereka inginkan karena satu tahun kemudian saudara perempuan Ernestine memiliki masalah kesehatan, yakni aneurisma otak dan meninggal dunia karenanya. Sebelum ia meninggal, ia berpesan agar Ernestine tetap melakukan latihan dan gaya hidup sehat yang biasa mereka lakukan.
Setelah saudara perempuannya meninggal, Ernestine berhenti melakukan kegiatan olahraganya. Ia mengalami depresi, tekanan darah tinggi, serangan panik hingga ia tidak bisa bangun karena tubuhnya terlalu lemah. Ia kehilangan semangat untuk hidup. Tapi suatu hari saudara perempuannya datang ke dalam mimpi dan berkata “Bangunlah, lakukan apa yang saya minta”. Dua minggu kemudian Ernestine kembali menggeluti gaya hidup sehat seperti sebelumnya.
Tidak hanya membangun otot, wanita kelahiran 16 Juni 1936 ini bahkan turut terjun ke beberapa kompetisi untuk menunjukkan keseriusannya serta dedikasinya terhadap mendiang saudara perempuannya. Sebulan kemudian, manajernya memberitahukan berita besar, yakni bahwa Ernestine diminta untuk datang oleh The Guinness Book of World Records. Ia dinobatkan sebagai body builder wanita tertua di dunia. Dengan ini mimpi Ernestine dan saudara perempuannya menjadi kenyataan.
Kebiasaan sehat Ernestine cukup sederhana. Setiap pagi ia bangun pada pukul 02.30 tanpa harus menggunakan alarm. Setelahnya ia berdoa dan kemudian membuat sarapannya yang terdiri dari sepuluh butir putih telur, biji kenari dan 16 ons air. Dia mengkonsumsi menu ini setiap hari tidak lupa ia menyanyikan lagu yang membuatnya selalu semangat mengawali hari.
Setiap hari Ernestine berjalan sejauh 10 mil. Ia berkata, ”Latihan ini menyenangkan bagi saya. Saya ingin melihat seberapa jauh dan seberapa lama saya bisa menjalankannya. Jika saya berpikir itu adalah suatu pekerjaan, mungkin saya tidak benar-benar ingin melakukannya.”
Beberapa tahun berlalu, penghargaan dan piala Ernestine mulai bertambah dan semakin banyak melebihi ekspektasinya. Dengan itu ia semakin terpacu untuk hidup dengan filosofi yang ketat. Selain sebagai seorang atlet, Ernestine juga aktif mengajar kelas olahraga untuk manula. Pada awalnya kelas tersebut hanya diisi oleh 10 orang, tapi sekarang ruang kelasnya tidak cukup menampung para muridnya.
“Karena saya harus mengajar, saya tidak akan mengajarkan apa yang tidak saya lakukan kepada mereka.”