Oleh: Fikry Hizbullah
Siapa yang tidak kenal dengan atlet binaraga asal Bali ini? Prestasinya di kejuaraan binaraga baik di dalam maupun di luar negeri sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, bisa dikatakan bahwa dia-lah satu-satunya atlet binaraga yang mampu memperkenalkan olahraga angkat beban kepada publik melalui dunia hiburan.
Ya, dia adalah Ade Rai yang telah mengenal dunia kebugaran selama puluhan tahun. “Di tahun ini saya merayakan kebersamaan saya dengan besi kurang lebih sudah 33 tahun,” ucap Ade Rai saat ditemui di Rai Fitness Premiere, Bandung.
Mengenal besi sejak umur 14 tahun, niat awal Ade Rai saat itu bukanlah untuk menjadi atlet binaraga, melainkan untuk menjadi atlet panco. “Saya mulai nge-gym sekitar umur 14 tahun. waktu itu keinginannya agar ketika panco, kuat. Dulu niatannya mau menjadi atlet panco,” terang Ade.
“Namun belakangan baru diperkenalkanlah saya pada binaraga dan fitness yang kita kenal sekarang ini,” tambahnya.
Dunia binaraga telah menarik perhatiannya karena berdampak langsung pada visual Ade Rai yang memiliki tinggi 183 cm dengan berat 55 kg. “Jadi awalnya lebih kepada pertimbangan visual tetapi setelah saya menggeluti olahraga ini ternyata olahraga ini memberikan kesehatan yang optimal terutama dari gaya hidup saya yang menjadi lebih teratur,” ungkap atlet binaraga natural Indonesia.
Menurutnya, seorang binaragawan bukan hanya dikatakan seorang olahragawan, tetapi juga seorang pembelajaran. “Kita harus terus belajar agar dapat satu kemajuan termasuk belajar tentang nutrisi, strategi latihan, anatomi, fisiologi, bio mekanik belajar banyak hal termasuk psikologis untuk akhirnya kita bisa menjadi atlet yang baik,” pungkas Ade Rai.
Perjuangan Ade Rai dalam meraih prestasi binaraga bukanlah hal yang mudah. Minimnya informasi serta pengetahuan tentang fitness tak memupuskan semangat Ade untuk menjadi atlet binaraga.
“Tantangan ketika saya baru memulai olahraga pada tahun 1985 adalah ketika informasi dan pengetahuan amatlah minim. Makanya kenapa pada saat itu kebutuhan untuk belajar tinggi sekali, tidak ada pelatih yang available, tidak ada orang yang mengerti tentang olahraganya, informasi semuanya dalam bahasa inggris dan juga tidak seperti hari ini ada sosial media,”
“Tetapi dengan informasi yang terbatas selama ada motivasi dan aksi maka destinasi akan diraih. Jadi memang saat itu jawabannya sederhana, dengan segala yang terbatas tetapi dengan kerja keras, kerja cerdas dan mau latihan setiap hari dengan alat seadanya seperti dumbbell, kita jadi lebih kreatif karena varian alat tidak terlalu banyak saat itu, jadi kita main di beban lepas hanya dumbbell dan barbell,” tambah Ade Rai.
Selain keterbatasan informasi, faktor suplemen juga menjadi hambatan lainnya, meski begitu Ade mengutarakan bahwa keterbatasan bukanlah menjadi penghalang untuk menggapai impian. “Pada saat itu suplemen terbatas selain mahal dan juga susah, rasanya juga tidak enak akhirnya kita relay on makanan sehari-hari dan menjadi gaya hidup sehari-hari karena grow up with old school style atau tumbuh dengan gaya kuno, akhirnya sampai hari ini suplemen seadanya yang penting latihan keras,” ungkapnya.
Latihan yang keras tentunya harus didukung dengan motivasi yang kuat dari dalam diri seorang Ade. Ade mengaku bahwa yang memotivasi dirinya di awal perkenalannya dengan dunia besi adalah Silverster Stallone karena Dia pernah memainkan film panco yang mana sesuai dengan niatan awal Ade untuk jadi atlet panco. “Belum lagi ada Rocky Balboa, Arnold Schwarzenegger dan panutan-panutan atlet lainnya. Saya belajar dari sana, itu yg memotivasi saya untuk akhirnya saya terus mencoba, justru keterbatasan yang saya alami kaarena semua orang tidak melakukan, hanya saya yang melakukan membuat saya semakin semangat,” kata Ade.
Ade mengenang dimana dulu orang-orang seperti menganggap dirinya aneh karena pada zaman itu tidak ada yang melakukan angkat beban, dan makan makanan sehat seperti nasi merah, dada ayam, putih telur. “Tetapi ketika saya fast forward, zaman sekarang justru mereka kembali ke alam, mereka makan seperti yang saya lakukan jadi saya bersyukur menjalankan sesuatu yang baik dan benar sampai hari ini di usia saya yang sudah 47 tahun. saya pikir menyenangkan ketika saya mandiri akan sehat jauh dari sakit tidak tergantung obat dan rumah sakit itu adalah satu hal yg saya syukuri,” ungkap Ade.
Namun Ade mengatakan bahwa dirinya bukanlah orang yang paling sehat. “Tetapi saya bisa katakan bahwa saya adalah orang yang paling punya itikad akan sehat. Jadi kalau kita punya itikad atau niatan sehat, tanpa pamrih sehat itu tidak perlu dicari karena sehat itu adalah syarat untuk menikmati hidup itu sendiri. Dan saya bersyukur dengan binaraga memberikan kemandirian kepada saya,” terangnya.
Kejuaraan-kejuaraan binaraga sudah banyak Ade ikuti mulai dari skala kecil, nasional hingga internasional. “Pada saat itu saya bersama PABBSI menjadi wakil bagi Indonesia untuk ikut kejuaraan internasional pertama saya yaitu kejuaraan asia di China tahun 1995 dan bersyukur sekali tanding ternyata langsung juara satu saat itu”
Sejak saat itu, nama Ade Rai mulai dikenal oleh media dan pelan-pelan melalui media, Ade memperkenalkan dunia binaraga kepada masyarakat. Sejak itulah Ia mempertahankan prestasinya.
Prestasi Ade lainnya adalah saat Ia mengikuti ajang binaraga non resmi seperti musclemania. “Itu saya ikuti sendiri terlepas daripada saya mewakili indonesia tetapi alasan saya mengikuti kejuaraan itu karena menurut saya tidak ada salahnya untuk bertanding di sebuah organisasi yang memang benar-benar ada drug testnya, ada berbagai syarat untuk kita mau tunjukkan bahwa jika seandainya kita drug free maka kita akan berhadapan dengan musuh yang sama makanya warisan dari olahraga itu kan adalah sportifitas dan fair play merupakan hal yang utama”
Semua prestasi yang telah Ade raih tentunya tidak terlepas dari dukungan orang-orang yang berperan penting dalam karir perjalanan Ade. Ade mengatakan bahwa dirinya percaya tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya terjadi seperti apa adanya.
“Saya bersyukur di dalam perjalanan, saya bertemu dengan banyak orang yang mungkin orang lain bisa asosiasikan sebagai kawan ataupun lawan, semuanya saya syukuri. Keluarga, teman-teman, siapapun, bahkan orang yang tidak suka sama kita saja bisa jadi motivasi bagi diri kita. Saya bersyukur dengan apa yg sudah saya lewati, saya tidak menyesal sama sekali akan olahraga ini,” ungkap Ade Rai.
“Saya berterima kasih sekali kepada sahabat, teman-teman, dan keluarga saya yang telah mendukung selama ini. Termasuk juga pada situasi yang terbatas saat itu saya juga berterima kasih,” syukurnya.
Saat Kami menanyakan kepada Ade, apa target ke depannya? Dengan jawaban rendah hati Dia mengatakan bahwa kalau bicara target seperti ada nuansa tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki.
“Saya pikir saya bersyukur dengan apa yang saya jalankan kalau seandainya ada itikad atau intensi ke depan, yang ingin saya lakukan mudah-mudahan dengan aktivitas ini semoga ada sumbangsih agar kita dapat menikmati hidup lebih optimal, jangan kebalikannya kita terperangkap di dalam peran sebagai anak fitness-nya tadi, karena kalau kita terperangkap di dalam peran, kita lupa esensinya,” terang Ade Rai sembari menutup pembicaraan.