Wanita yang tercipta dari sumsum tulang rusuk Adam merupakan makhluk Tuhan yang luar biasa. Terkadang semuanya takluk di bawah kaki mereka. Bahkan karena akhlaknya, seorang wanita diberkahi surga ditelapak kakinya sebagai ibu yang bijak. Tentu pembahasan REPS kali ini bukanlah soal keagungan wanita, tetapi menyoal wanita asal Malang, yakni Yani Syahfrillah. Jika melihat langsung dengan mata telanjang, rasanya semua setuju kalau Yani memiliki perut yang luar biasa flat lagi lean. Kegemarannya membentuk tubuh tidak lain dan tidak bukan bermula saat dirinya aktif aerobik. Namun setelah berkali-kali latihan aerobic kejenuhan muncul, dan Yani pun putar arah coba-coba latihan beban.
Setahun latihan beban berlanjut tak disangka lahir sebuah perubahan bentuk tubuh. Senada dengan perubahan tersebut, ternyata Yani merasa riang akan segala yang terjadi. Gairah untuk lebih serius dan untuk lebih serius lagi dalam latihan beban semakin memuncak. Seperti gayung bersambut, tak lama kemudian hadir sebuah kompetisi ‘body cantik’ untuk wanita, Yani pun untuk kali pertama turun gelanggang untuk berkompetisi. Persiapannya Yani mampu menghabiskan 3-4 kali dalam seminggu untuk nge-gym. Tetapi hal tersebut bisa menjadi ekstrim ketika mendekati kompetisi, seminggu bisa pagi-sore dihabiskan waktunya untuk latihan.
Berkompetisi adalah tanda bukti bahwa dirinya pesaing yang konsisten. Bukan soal menang, tetapi lebih karena intropeksi kualitas badan. Berhadapan dengan cermin, tentu badan kitalah juaranya. Tetapi apakah itu hasil yang objektif? Tentu tidak. Berdiri berbanjar dengan para kontestan lainnya adalah koreksian yang sebenarnya.
Kutukan ‘coba-coba’, kemudian jadi ketagihan adalah latar belakang yang membawa wanita asal Malang ini konsisten dengan tubuhnya yang beda dari wanita lain. Cantik, fit, dan berwawasan luas adalah karakter yang membuat cewek yang satu ini semakin menarik. Tidak seperti kebanyakan wanita, baginya size bukanlah hal yang utama, melainkan proporsional dan fit adalah keutamaan.
Rambut semi ikal yang diwarnai pirang, ditambah dengan bentuk badan yang ideal, serta dilengkapi dengan senyuman manis ala gadis Malang, adalah lukisan bahwa Yani memanglah super. Kombinasi antara perawatan aesthetic (keindahan) dengan olahraga semakin menak-
jubkan mata saat memandang dirinya. Sudah cantik, sehat pula. Banyak wanita yang menginginkan hal tersebut dan Yani adalah salah satu contohnya.
Genap empat tahun sudah Yani menjalani olahraga beban ini. Namun belum ada tanda-tanda bahwa ia akan mengakhiri karirnya sebagai penggila fitness. Malahan Yani semakin rajin latihan dan lebih pintar lagi bijak dalam memperlakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan otot. Pro dan kontra tentang hal yang sedang ditekuni banyak menimpa pendengarannya. Maklum, keluarga besar dan lingkungan tempat Yani berpijak masih berpe gang teguh akan budaya timur. Yakni seorang wanita haruslah ayu, anggun, dan yang pasti tidaklah muscular.
Apakah REPS Mania dari golongan hawa ingin seperti Yani? Mudah saja, yang penting ada kemauan dan semangat untuk menjalani sebuah proses. Selayaknya mereka yang gemar fitness, kejenuhan juga menghampiri Yani menggoda untuk bermalas-malasan latihan. Terlebih lagi jika mengingat menu makanan ala fitness yang amat menjemukan. Karena kemauan dan semangat yang menggununglah yang membut kecil segala hambatan yang menerpa, termasuk kejenuhan di dalamnya.
“Cobain dari sekarang untuk rajin berolaharaga, terserah
apapun itu olahraganya. Setelah itu akan tiba masa di mana kalian semua pasti akan ketagihan akan kenikmatannya olaharaga“, pungkas Yani.(Teks :Dillah/ Foto : Bimo)