Siapa yang tidak kenal dengan Atlet binaraga yang satu ini. Di usia yang tidak muda lagi namun beliau tetap konsisten untuk berlatih dan semakin meningkatkan kualitas ototnya. Tidak heran jika bapak 9 orang anak ini pernah menjadi yang terbaik dalam Mr. Asia 1994. Ia adalah Zetri bin Munir yang kini banyak menghabiskan waktunya di negeri jiran Malaysia.
Niatan ataupun motivasi untuk menjadi seorang atlet binaraga bukanlah harapannya ketika itu. Pada tahun 1989 Zetri mengenal olah raga angkat beban ini, dan sang adiklah yang menularkan olah raga tersebut pada dirinya. Dengan berat kurang lebih 40 kg pada saat itu sungguh membuat Zetri tidak nyaman dan sedikit minder ketika harus berkumpul dengan teman-temannya, berpakain pun banyak yang tidak cocok untuk dikenakan lantaran kurusnya badan saat itu.
Bersama sang adiklah Zetri mulai menjalani dunia fitness yang pada awalnya tidak pernah mengenal sedikitpun. Dalam kesempatan berbincang dengan REPS, Zetri sempat menunjukan bahwasanya ia masih bagian dari warga negara Indonesia dengan mengeluarkan bukti kepemilikan pasport Indonesia.
Di awal-awal latihannya selama 3 bulan pertama di Malaysia badan zetri langsung menunjukkan perubahan dengan naiknya berat badan menjadi 46 Kg, sehingga motivasi dan semangat untuk memilki yang lebih menjadi semakin lebih tinggi. Melihat semangat yang ditunjukkan oleh Zetri ternyata mengundang pemilik gym tersebut untuk mengirim Zetri untuk mengikuti sebuah kejuaraan terbuka pemula. Karena dari awal berangkat nge-gym hanya untuk memperbaiki penampilan, Zetri pun sedikit pesimis menanggapi tawaran dari pemilik gym tersebut “Abang bilang, saya latihan bukan untuk ikut begituan (kejuaraan)”, ungkap Zetri namun karena hanya yang mendukung dan mencoba mempengaruhi Zetri untuk bisa tampil, maka pada akhirnya ikutlah Zetri pada kejuaraan tersebut. Ternyata Zetri mampu keluar sebagai terbaik ke-3.
Sulit dipercaya dalam hati Zetri bahwa mampu menjadi terbaik ke-3 dalam kejuaraan pemula tersebut. Yang pada akhirnya ketidak percayaan tersebut malahan menyeret Zetri lebih dalam lagi memahami dunia fitness tersebut. Baik tentang nutrisi, program, dan teknik latihan, mengkonsumsi makanan, dan suplementasi. Selang 5 bulan dari kejuaraan pertama, Zetri kembali lagi naik ke arena untuk mengikuti kejuaraan binaraga dengan nama Tentra di Malaysia. Dan kembali keluar menjadi yang terbaik ke-3. Kemudian Zetri semakin tinggi jenjang kejuaraan yang diikutinya. Jelang sebulan kejuaraan di Tentra. Zetri kembali turun gelanggang dan untuk ke tiga kalinya Zetri mampu menjadi terbaik ke-3. Hingga kurang lebih setahun latihan barulah Zetri mengikuti kejurnas dan setahun kemudian Zetri terdaftar dalam squad Malaysia yang akan diberangkatkan pada Sea Games tahun 1991 di Singapura pada kelas 60 Kg.
Namun sayang sebelum sempat berlaga di Sea Games Zetri sudah keburu di cekal oleh negara kontestan lain, dengan alasann kewarganegaraan Zetri yang abu-abu antara Indonesia ataupun Malaysia. Alhasil Zetri pun gigit jari. Gagal bertanding bukan berarti menjadikan Zetri gagal pula sebagai atlet binaraga. Setelah lewat sebulan dari Sea Games Singapura di adakan kejuaraan ASEAN di Malaka, tentunya pada kesempatan kali ini Zetri melibatkan diri pada kejuaraan tersebut.”Alhamdulillah pada kejuaraan tersebut abang mampu menjadi yang terbaik ke-2”, ungkap Zetri yang REPS temui di Gold’s Gym Mall of Indonesia.
Bagi Zetri olah raga ini sudah menjadi bagian dari kesehariaanya. Hingga saat ini Zetri sudah menjalankan olahraga tersebut selama 22 tahun dan hingga saat ini beliau masih tetap bugar, fit, dan tetap muscular.”Alhamdulillah abang yang tidak diusia muda lagi dengan rajin fitness serta menjalankan peraturan pola hidup sehat yang mengikat menjadi satu paket jarang terserang penyakit yang kronis baik itu kencing manis, diabetes, kanker dll”. Zetri pun percaya bahwa dengan melakukan aktifitas gym dapat mengurangi serta menghindarkan diri dari penyakit-penyakit tersebut dan kolestrol. Memang pada awalnya badan hanya terasa selama satu bulan, setelah itu tentunya akan terbiasa.
Zetri memiliki sebuah harapan manis demi terciptanya atmosfer kompetisi yang produktif di dunia binaraga Indonesia bahwa “janganlah fanatik yang berlebihan akan kelompok masing-masing sehingga jika ada sang jawara yang bukan dari kelompoknya maka jangan berpikiran yang negatif. Sebisa mungkin hilangkan tembok-tembok yang membuat atlet binaraga Indonesia berkubu-kubu. Yang terpenting berkompetisilah dengan cara yang baik dan santun tanpa harus saling membunuh karakter masing-masing individu”. Zetri pun tidak begitu gusar dengan mereka yang memang drug’s user, lantaran berpendapat bahwa dengan menggunakan drug’s tanpa latihan pun tidak akan mungkin atlet tersebut akan memiliki tubuh dengan otot yang besar.
Ketika ditanya seputar krediblitas PABBSI dalam mengayomi khususnya atlet binaraga Indonesia, Zetri tidak banyak berkenan untuk banyak memberikan komentar. Tapi setidaknya Zetri pun yang dalam pengakuan dari anggota pengurus PABBSI terkesan sanksi state less, tetap mengapresiasi kinerja dan usaha yang dilakukan oleh PABBSI dalam membina dan memberi dukungan terhadap atlet binaraga Indonesia agar tingkatan prestasinya semakin bertambah. Namun ganjalan kecil di hati Zetri mengenai PABBSI mengatakan bahwa “setidaknya PABBSI tetaplah konsisten dan adil terhadap pertumbuhan dan pengembangan atlet-atlet binaraga. Kemudian sebisa mungkin PABBSI melakukan regenerasi atlet binaraga, karena tanpa perlu menutup mata hampir setiap event Internasional baik multi maupun single event masih didominasi oleh atlet-atlet senior.
Jangan sampai minimnya prestasi timnas sepak bola di kancah Sea Games yang diharuskan mengirim atlet U-23 terjadi dalam dunia binaraga Indonesia. kita ketahui timnas sepak bola senior Indonesia termasuk yang ditakuti dalam kawasan ASEAN, namun karena peraturan baru dalam cabang olah raga sepakbola khusus pada Sea Games dibatasi umur, timnas Indonesia bukanlah tim yang patut ditakuti. Terbukti dengan kepulangan timnas Indonesia pada Sea Games di Laos 2009. Sebelum terjadi pembatasan umur dalam cabang binaraga khusus dalam ajang Sea Games tidak ada salahnya PB PABBSI melakukan regenerasi Atlet berkualitas agar trend mendali emas bisa diraih. (teks : dillah/ Foto : Bimo)
Profile
Nama lengkap | : Zetri bin Munir |
Nama panggilan | : Zetri |
Nama orang tua | : Munir |
Tempat/tanggal lahir | : bukit tinggi / 10 Juli 1963 |
Tinggi / Berat Badan | : 165 cm / 75 Kg |
Hobi | : Binaraga |
Ukuran Baju / Celana | : xl, 30 |
Aktifitas Olah Raga | : Fitness,Renang,Tenis |
Makanan dan Minuman | : diet food dan whey protein |
Tempat Gym | : Gold’s Gym Mall of Indonesia |
Prestasi :
- Juara 1 Mr. Asia 1994
- Juara II Mr.Asia 1995
- Juara I Mr. Universe 1995
- Juara I Mr.Asia 1998
- Juara I kelas invitasi Prolab Challenge Championship 2009
- Juara I kelas 70kg ke bawah Ronie Coleman Classic 2013.