Pernah mencoba susu kambing? Ternyata susu kambing baik untuk berbagai keadaan terutama dalam mencegah penyakit. Malah dianjurkan untuk penderita penyakit lambung, TBC, asma, anemia, hepatitis, dan kram otot. Susu kambing juga direkomendasikan oleh banyak ahli sebagai subtansi susu bagi bayi, anak, maupun orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi ataupun jenis makanan tertentu.
Dengan komposisi mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, Vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, Niacin, Asam Pantotenant, Kolin dan inositol, susu kambing ditengarai telah banyak digunakan sebagai pengganti susu sapi ataupun bahan pembuatan makanan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Begitu banyaknya manfaat dari susu kambing, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur.
Beberapa khasiat susu kambing yaitu aman bagi tubuh dan dapat menetralisir asam lambung, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mengatasi masalah impotensi dan mengoptimalkan pertumbuhan pada anak.
Kenapa susu kambing?
Jawabannya adalah karena sudah sejak lama susu kambing dikenal dan telah dkonsumsi oleh peradaban manusia. Dalam Sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW dalam banyak riwayat diceritakan gemar mengkonsumsi susu kambing untuk menjaga stamina tubuhnya, karena beliau mengetahui kelebihan dari susu kambing ini. Demikian pula beberapa tokoh dunia seperti Ratu Cleopatra dan Mahatma Gandhi diketahui gemar minum susu kambing untuk menjaga kehalusan kulit mereka.
Susu sapi memiliki banyak lemak dengan rantai asam lemak pendek. Dengan kandungan (glycerol ethers) pada susu kambing jauh lebih banyak dibandingkan susu sapi, kandungan unsur itu sangat bermanfaat bagi bayi dibandingkan susu formula asal sapi. Susu kambing juga mengandung lebih sedikit asam orotic yang akan berpengaruh baik bagi pencegahan sindrom pelemakan hati. Baik susu sapi dan susu kambing memiliki tingkat keasaman dengan pH antara 6,4-6,7.
Cairan berwarna putih hasil perahan dari kambing ini memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan susu sapi maupun air susu ibu (ASI). Susu kambing memiliki daya cerna yang tinggi,dan tingkat keasaman yang khas. Susu kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20-50% dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan gejala tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh sebab itu, susu kambing lebih direkomendasikan untuk pengganti susu sapi pada bayi.
Alergi terhadap protein susu biasanya timbul pada bayi yang berumur dua sampai empat minggu, dan gejalanya akan semakin jelas pada saat bayi berumur enam bulan. Bagian tubuh yang terserang alergi umumnya adalah saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan kulit. Gejala-gejala yang tampak akibat alergi terhadap protein susu antara lain yaitu muntah, diare, penyerapan nutrisi yang kurang sempurna, asma, bronkitis, migrain, dan hipersensitif. Alergi pada saluran pencernaan bayi dilaporkan berangsur-angsur dapat disembuhkan setelah diberikan susu kambing.
Susu kambing vs susu sapi
Kandungan protein susu kambing dan sapi relatif sama, meski unsur (alfa-s-1) kasein pada susu sapi tidak ada pada susu kambing. Sementara vitamin A susu kambing lebih banyak, demikian pula dengan vitamin B, terutama riboflavin dan niacin, meski harus diakui kandungan vitamin B6 dan B12 pada susu sapi jauh lebih banyak. Susu kambing juga kaya kandungan mineral, kalsium, potasium, magnesium, fosfor, klorin dan mangan. Kandungan unsur sodium, besi, sulfur, seng dan molibdenum lebih rendah. Kandungan enzim ribonuklease, alkaline phosphatase, lipase dan xanthine oxidase pada susu kambing juga lebih rendah.
Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek jika diandingkan dengan asam lemak dalam susu sapi. Perbedaan tersebut diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah dicerna. Selain itu, ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya. Komposisi dan struktur lemak susu kambing dan sapi memiliki perbedaan. Butiran lemak susu kambing berukuran 2 mikrometer, sementara lemak susu sapi berukuran 2,5-3,5 mikrometer. Dengan ukuran lemak lebih kecil, susu kambing lebih cepat terdispersi dan campurannya lebih homogen (merata). Susu kambing mengandung 32,6% kalsium dan 27% fosfor dari kebutuhan dasar harian. Sementara susu sapi hanya memberikan 29,7% kalsium dan 23,2% fosfor dari kebutuhan harian.
Sebagai sumber kalsium, susu kambing bagus untuk pemeliharaan kekuatan dan kepadatan tulang. Dalam proses menetralisasi tulang, kalsium dan fosfor membentuk kalsiumfosfat, yaitu komponen utama mineral kompleks yang membentuk struktur dan kekuatan kepada tulang. Kalsium melindungi sel usus besar dari resiko kanker akibat zat kimia yang melewatinya, mencegah pengeroposan tulang setelah masa menopause atau radang sendi, mencegah migrain, menurunkan resiko timbulnya gejala sindroma pramenstrual haid, dan juga berperan dalam sejumlah kegiatan fungsional seperti proses pembekuan darah, merangsang saraf, kontraksi otot, pengaturan aktifitas enzim, pemberdayaan fungsi membran sel, dan pengaturan tekanan darah.
Sistem tubuh yang kompleks mengatur jumlah kadar kalsium dalam darah secara seksama. Tujuannya supaya tidak terjadi kekurangan kadar kalsium didalam darah. Pengambilan kalsium dari dalam tulang akan terjadi bila asupan kalsium kurang akibat gizi yang tidak berimbang. Dari hasil sebuah penelitian disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki berat badan, mineraliasi kerangka, kepadatan tulang, vitamin A plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemoglobinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi.
Susu kambing & kesehatan tubuh
Dalam setiap 100 ml, susu kambing mengandung 3-4% protein, a s/d 7% lemak, 4.5% karbohidrat,134 gram kalsium, dan 111 gram fosfor. Molekul lemak susu kambing pun jauh lebih kecil dan homogen, sehingga lebih mudah dicerna tanpa menimbulkan diare. Jadi, susu ini bebas lactose intolarence (kepekaan terhadap laktosa penyebab diare bagi yang tidak bisa minum susu). Karenanya susu kambing cukup potensial bagi perbaikan nutrisi.
Selain padat gizi, susu yang beraroma khas ini memang berkhasiat tinggi bagi kesehatan. Sejumlah penyakit bisa teratasi dengan mengkonsumsi susu kambing. Di sisi lain, minum susu kambing sebagai pangan tambahan (food supplement) diketahui dapat mengurangi gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis, bahkan juga rematik. Selebihnya, karena susu kambing mampu mengontrol lemak dalam tubuh, minuman ini pun berefek menghaluskan kulit. Susu kambing juga memiliki kandungan zat bioaktif yang mampu menjaga keseimbangan hormonal dalam tubuh. Selain itu, khasiat susu kambing akan lebih efektif bila peminumnya selalu menjaga kesehatan tubuh, misalnya dengan berolahraga. [NZL/berbagai sumber]